Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

BIKIN GELENG KEPALA , Pria di Magelang Ini Sandera Keluarga Pakai Sajam Hanya Ingin Ditonton Orang

Sejatinya itu malasah internal keluarga . Namun , poria di Magelang ini meresponnya serius hingga lakukan penyanderaan

Editor: Budi Rahmat
tangkap layar / Tribun Jogja
Seorang pria di Magelang yang sandera keluarga 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Masalah internal keluarga menjadikan seorang pria di Magelang melakukan aksi penyenderaan .

Tak tanggung-tanggung , ia membawa lima jenis senjata tajam untuk menjalankan aksinya .

Korbannya adalah adiknya kemudian juga ada istri dan anak serta ponakan yang ikut tersandera.

Baca juga: PENGAKUAN ASN Polda Jambi soal Dugaan Pelecehan Seksual Anak Kandung yang Viral di Media Sosial

Dan yang membuat polisi geleng kepala adalah selain adanya masalah internal keluarga , ternyata pelaku beraksi menyendera keluarganya adalah karena ingin ramai atau ditonton orang banyak .

Dan apa yang diinginkan si pria terwujud . Penyanderaan yang ia lakukan mendapat perhatian warga sekitar .

Berlangsung Tiga Jam

Drama penyanderaan terjadi di Masjid Al Barokah, Desa Polengan, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jumat (17/1/2025). 

Karena kejadian dilakukan menjelang sholat jumat, maka ibadah sholat jumat hari itu pun terpaksa dipindahkan.

Pelaku penyanderaan adalah seorang pria berinisial SD (45),

Sementara korban penyanderaan semuanya merupakan anggota keluarga.

Tak tanggung-tanggung, dalam melancarkan aksinya, SD membawa berbagai senjata tajam.

SD menawan 5 anggota keluarganya, antara lain sang istri yang sedang hamil, dua anak mereka, adik perempuan kandung, dan satu keponakannya. 

Penyanderaan ini dimulai sekitar pukul 10.00 WIB saat pelaku membawa senjata tajam ke serambi masjid.

Dari video yang beredar, pelaku SD terlihat merangkul leher seorang perempuan dewasa sambil menggenggam sebilah pedang di tangan kanannya. 

Baca juga: Viral, Eks Anggota DPRD Indramayu dan 3 WNI Disekap dan Disika di Myanmar, Minta Tolong Presiden

Sementara itu, sandera lainnya tampak duduk beralaskan tikar di serambi masjid.

Penyanderaan berlangsung lebih dari tiga jam, yakni mulai pukul 10.00-13.30 WIB.

"Pelaksanaan penyanderaan itu dimulai dari jam 10.00 sampai jam 13.30," kata Kasat Reskrim Polresta Magelang, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Jumat (17/1/2025) dilansir dari TribunJogja.com.

Rozi mengatakan bahwa niat SD melakukan penyanderaan di masjid adalah agar ditonton banyak orang.

"Niat yang bersangkutan ingin ramai dan disaksikan banyak orang,” sebut Rozi.

Diungkapkan Rozi, penyanderaan ini ditengarai karena masalah keluarga.

Saat penyanderaan berlangsung, SD meminta agar adiknya yang lain, berinisial S, dihadirkan ke tempat kejadian perkara (TKP).

Pelaku SD menyerukan ancaman pembunuhan jika permintaannya itu tidak dipenuhi.

"Pelaku merangkul leher adik kandungnya sambil menodongkan katana,"

"Dia meminta adiknya yang lain, berinisial S, untuk hadir di masjid," ungkap Rozi.

Polresta Magelang yang terjun ke TKP segera melakukan upaya negosiasi dengan melibatkan sejumlah pejabat, termasuk Kasat Intel, Kasat Samapta, Kanit Pidum, serta beberapa personel dari Polsek dan Polresta Magelang

Setelah adik pelaku dan kepala desa hadir, SD akhirnya melucuti senjata tajam yang dibawanya dan mengikuti proses negosiasi di dalam masjid.

Baca juga: CURAHAN HATI Guru Haryati usai Video Murid Duduk di Lantai Viral, Tak Ada Niat Menzalimi

"Senjata tajamnya sempat dilemparkan ke arah petugas, kemudian pelaku masuk ke masjid untuk musyawarah," jelas Rozi.

Proses negosiasi berjalan intensif selama sekitar 20 menit setelah kepala desa tiba di lokasi.

SD akhirnya menyerah tanpa perlawanan, dan aksi penyanderaan berakhir damai sekitar pukul 13.30 WIB. 

Polisi berhasil mengamankan lima bilah senjata tajam yang dibawa pelaku, termasuk golok, parang, dan katana.

Kepala Dusun Gowok, Zaenal Arifin, yang ikut serta membantu mediasi, mengatakan bahwa penyanderaan ini dipicu oleh konflik internal keluarga.

"Pelaku marah kepada adiknya dan mengancam akan membunuh. Kami berusaha menenangkan situasi hingga semuanya selesai," tutur Zaenal.

Pelaksanaan Salat Jumat Dipindahkan

Aksi penyanderaan oleh pria bersenjata ini berimbas pada pelaksanaan Salat Jumat di Masjid Al Barokah. 

Warga dan aparat memutuskan untuk mengalihkan salat ke musala di sekitar lokasi demi menjaga keselamatan jamaah.

"Karena peristiwa itu, yang bersangkutan kami bawa ke Polresta Magelang untuk diambil keterangan," ucap Kasat Reskrim Polresta Magelang, Kompol Muhammad Fachrur Rozi.

Kini polisi masih mendalami motif dan latar belakang insiden penyanderaan ini.

"Saat ini yang bersangkutan masih kita periksa. Kemudian, untuk tindak lanjutnya akan kami informasikan lebih lanjut," tandasnya.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Tentu saja ini jadi pelajaran bagi kita semua . Bagaimana harusnya permasalahan sejatinya bisa diselesiakan dnegan kepala dingin. (*)

(Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved