Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Golkar Riau Tumbang di Pilkada

Syamsuar, Eet dan Ikhsan Disebut DPP Dalang Kehancuran Golkar Riau, Harus Tanggung Jawab di Musda

Belum pernah sejarahnya Golkar anjlok seperti ini di Riau saat Pemilu maupun Pilkada, hal ini akan menjadi bahasan panas jelang Musda Golkar Riau

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Theo Rizky
Istimewa
Jelang Musda Golkar Riau, orang-orang yang dianggap menjadi dalang kegagalan Golkar di Pemilu dan Pilkada harus mempertanggung jawabkan atas kegagalan dan keterpurukan Golkar tersebut. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kegagalan Golkar di Pemilu dan Pilkada di Riau, menyisakan luka yang mendalam bagi kader dan pengurus partai berlambang pohon beringin, baik itu di tingkat daerah maupun di tingkat DPP.

Pasalnya belum pernah sejarahnya, Golkar anjlok seperti ini di Provinsi Riau, kehilangan posisi ketua DPRD di Riau dan kepala daerah tidak ada yang menang satupun dari kader, menjadi catatan penting DPP Golkar.

Menurut informasi dari DPP saat ini sudah dilakukan pengumpulan data dan informasi untuk evaluasi Golkar ke depannya lebih baik.

Sehingga orang-orang yang dianggap menjadi dalang kegagalan Golkar di Pemilu dan Pilkada harus mempertanggung jawabkan atas kegagalan dan keterpurukan Golkar tersebut.

"Jadi pak Syamsuar itu sudah menghadap ke DPP sebenarnya setelah gagal dan meminta mundur sebagai ketua, hanya saja tidak dibolehkan DPP karena harus pertanggung jawabkan kegagalan itu,"ujar seorang pengurus DPP meminta namanya dirahasiakan.

Setelah dilakukan pengumpulan data dan informasi, kegagalan Golkar didapat DPP tidak hanya karena ulah Syamsuar saja, melainkan ada beberapa nama di sana termasuk Sekretaris DPD Golkar Indra Gunawan Eet dan Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Bappilu Golkar Riau Ikhsan.

Baca juga: DPP Partai Golkar Perpanjang Masa Bakti Kepengurusan DPD Provinsi, Termasuk Golkar Riau

Baca juga: Pengurus Partai Golkar Riau Meradang Ada Spanduk Provokatif Minta Syamsuar Dipecat Jelang Musda

Baca juga: Spanduk Mengatasnamakan Majelis Penyelamat Golkar Minta Syamsuar Dipecat

Namun saat ini masih menurut keterangan dari pengurus DPP tersebut, banyak salah mengartikan pengurus dari DPD Golkar Riau dan DPD II Golkar di Kabupaten dan Kota.

Mereka menganggap Syamsuar masih disukai DPP karena diminta untuk tetap bertahan saat meminta mundur atas kegagalannya.

"Kemudian yang digulirkan di daerah jika Syamsuar masih punya kekuatan, sehingga adalah gerakan untuk melanjutkan keberlanjutan kepemipinan Syamsuar di Golkar, padahal tidak, seharusnya sadar diri dengan situasi kegagalan itu,"ujar pengurus DPP itu.

Selanjutnya ada juga yang harus bertanggungjawab atas kegagalan tersebut, tapi mencoba untuk mencuci tangan, yakni Indra Gunawan yang sebelumnya adalah Sekretaris DPD Golkar.

"Dia memposisikan diri sebagai orang yang berseberangan dengan Syamsuar, padahal harus ikut bertanggung jawab juga dalam kegagalan itu,"ujarnya.

Sementara itu Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Bappilu Golkar Riau Ikhsan mengatakan situasi yang memanas jelang pelaksanaan Musda merupakan dinamika politik dan berjalannya demokrasi di partai Golkar.

"Ini menandakan dinamika politik demokrasi yang berjalan baik di Golkar, semua yang muncul membawa kepentingan masing-masing,"ujar Ikhsan.

Namun ia yakin, setelah selesai Musda semuanya bisa kembali sejalan dan bersama-sama mensukseskan partai Golkar riau.

"Soal kegagalan saya rasa suara Golkar cukup naik, ini dibuktikan Raihan kursi DPR RI dari Golkar meningkat dari sebelumnya, dari dua menjadi tiga,"ujarnya.

(Tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved