Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Reaksi Prabowo Terkait Menteri Satryo Didemo Pegawainya: Klaim Presiden Tak Ada Masalah

Awal perkara bermula ketika Menteri Satryo memecat Neni Herlina, salah satu pegawainya. 

IST
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato perdananya usai dilantik, Minggu (20/10/2024) di Gedung MPR 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Reaksi Presiden Prabowo soal anak buahnya, Satryo Brodjonegoro Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) disebut menteri suka pecat pegawai. 

Tak tanggung-tanggung, Senin (20/1/25) kemarian puluhan ASN melakukan unjuk rasa alias demo atas sikap Satryo yang disebut seenaknya. 

Awal perkara bermula ketika Menteri Satryo memecat Neni Herlina, salah satu pegawainya. 

Sejak Neni Herlina berkoar-koar di media sosial hingga spanduk bertuliskan 'Pak presiden, selamatkan kami dari menteri pemarah, suka main tampar dan main pecat' viral, kini Presiden Prabowo Subianto turut buka suara. 

Presiden Prabowo, kata Satryo, mengatakan bahwa tidak ada masalah terkait polemik tersebut.

Mendikti Saintek membantah tuduhan bersikap arohan dan sewenang-wenang yang memicu aksi unjuk rasa para pegawai kementerian.

Satryo pun mengaku sudah memanggil sejumlah pihak terkait polemik tersebut.

"Itu (arogan) tidak pernah ada, dan tadi juga yang bersangkutan tidak sama sekali mengenai hal itu. Dan mereka juga tahu persis bahwa semua yang muncul di dalam berbagai media itu tidak benar adanya," jelas dia, Selasa (21/1/2025) dikutip dari Tribunnews Bogor. 

Satryo juga mengaku sudah melaporkan kejadian ini kepada Presiden Prabowo.

"Saya melapornya lewat Mayor Teddy kemudian Mayor Tedi menyampaikan pada bapak presiden," kata dia.

Menurutnya, respon dari Presiden pun cukup baik.

"Dari Presiden ke Mayor Teddy, dikatakan oleh beliau enggak ada masalah," tandasnya.

"Tidak, sama sekali tidak ada (instruksi khusus)," tambah Satryo.

Baca juga: CEK FAKTA : Usai Ditegur Presiden Prabowo Subianto , Raffi Ahmad Dipecat dari Jabatannya

Baca juga: Terbongkar Kelakukan Istri yang Aniaya Suami di Bogor: Gaya Hedon, Gadaikan SK untuk Beli Motor

Menurut Satryo, ia menyampaikan terkait demo hingga suara rekaman dan hasil pertemuan.

"Saya sampaikan lewat Mayor Teddy semua yang terjadi, kemudian juga hasil pertemuan ini juga saya sampaikan pada beliau secara lengkap dan beliau kemudian menyampaikan ke Bapak Presiden, dan dari presiden tidak ada instituki lebih lanjut," tandasnya.

Pada rekaman video yang beredar itu, terdengar suara diduga Satryo Brodjonegoro sedang memarahi pegawainya.

Ia marah karena di rumahnya tidak ada air usai dilakukan pengurasan.

Pegawai yang ada di suara itu minta maaf karena dirinya tidak mendampingi bawahannya dalam pengurasan.

Hal itu dikarenakan dirinya sedang mendampingi istrinya yang sedang dalam perawatan.

Namun pria diduga Satryo itu terus memarahi bahkan diduga ada pelemparan barang dan pemukulan.

Unjuk Rasa di Kemendikti Saintek

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek) mendadak menjadi sorotan publik pada Senin (20/1/2025) siang.

Hal itu karena sejumlah pegawan Kemendikti Saintek menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kemendikti Saintek di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.

Dengan pakaian serba hitam, para pegawai Kemendikti Saintek berkumpul membawa spanduk protes bahwa mereka bukan pegawai pribadi Prof. Satryo dan istri.

Ketua Paguyuban Pegawai Kemendikti Saintek, Suwitno mengungkapkan permasalahan yang tengah terjadi di Kemendikti Saintek.

Ia mengatakan, masalah yang ada di Kemendikti Saintek tidak baru saja terjadi, tetapi sudah dimulai sejak adanya pergantian pejabat baru setelah Prof. 

Satryo diangkat sebagai Mendikti Saintek oleh Presiden Prabowo Subianto.

Pergantian jabatan itu, kata Suwitno, dilakukan dengan cara yang tidak elegan ataupun adil. 

"Tapi dengan cara-cara yang tidak elegan, cara-cara tidak fair, cara-cara juga tidak sesuai prosedur," kata Suwitno di Kantor Kemendikti Saintek, Jakarta, Senin (20/1/2025), dikutip Kompas. 

"Nah, ini juga memang terjadi sebenarnya di pimpinan di ditjen yang lama dan juga ada salah seorang direktur di lingkungan di Ditjen Dikti itu tidak diperlakukan secara adil," lanjutnya.

Lalu, permasalahan semakin runyam setelah salah satu pegawai aparatur sipil negara (ASN), yakni Neni Herlina, juga mengaku dipecat sepihak oleh Prof. Satryo sehingga memicu para pegawai melakukan unjuk rasa.

Neni Mengaku Dipecat Sepihak

Neni, kata Suwitno, bertugas menangani semua urusan rumah tangga Kemendikti Saintek

Namun, karena ada kesalahpahaman dalam menjalankan tugas, Neni tiba-tiba dipecat oleh Prof. Satryo. 

"Kalau pegawai melakukan kesalahan, itu kan bisa ditindaklanjuti dengan penjatuhan hukuman disiplin," ujarnya.

"Tapi harus jelas prosedurnya, ini tidak dilakukan sama sekali. Bahkan diusir dan diberhentikan katanya, bahkan diminta angkat kaki."

Oleh karena itu, Paguyuban Pegawai Kemendikti Saintek bergerak melakukan aksi ini sebagai ajang untuk menunjukkan rasa, serta menunjukkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa menteri yang telah dilantik bertindak sewenang-wenang. 

"Terutama adalah kepada pejabat atau kepada Bapak Presiden yang sebenarnya mengangkat dan menunjuk beliau sebagai Menteri," lanjutnya. 

"Nah, kalau sudah seperti ini, apakah mau dilanjutkan atau tidak? Seorang pejabat itu yang harusnya memang menjadi contoh, apalagi di pendidikan tinggi."

Sementara itu, Neni Herlina menilai pemecatannya itu sangat tidak adil dan sepihak dan dilakukan dengan tidak manusiawi. 

Neni mengatakan, permasalahan antara dia dan Prof. Satryo bermula dari meja yang harus diletakkan di ruang kerja Prof. Satryo yang ternyata dianggap tidak sesuai oleh istri Prof. Satryo.

"Waktu itu permintaan mengganti meja itu dari istrinya sih. Karena waktu itu ke kantor, habis pelantikan beres-beres, kata sekretaris yang sekarang sudah dipecat itu bilang kayak gitu," kata Neni. 

"Saya emang enggak tahu apa-apa, cuma besoknya dipanggil gitu aja. Dipanggil langsung dimarahi," ucap dia. 

Neni juga merasa takut dan bingung bagaimana ia harus bersikap di kantor apakah harus bekerja ke kantor atau tidak. 

"Enggak ada SK-nya juga. Cuman maksudnya sudah keterlaluan aja di depan anak magang, di depan staf-staf saya, gitu. Mempermalukan saya kan," pungkas Neni. 

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved