UMKM Siak
Kisah Penjual Rujak di Siak Temukan Batu Unik Pengulek Bumbu Kacang, Jualan Laris di Negeri Istana
Tidak jauh dari Istana Siak, sebuah warung dipagari bonsai menarik perhatian. Itulah Warung Rujak Uleg Abu Wahyu yang terkenal di Siak.
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Ariestia
Pelanggannya sudah banyak, tidak hanya di dalam Kota Siak, tetapi juga sampai ke Bungaraya, Koto Gasib, Dayun dan sekitarnya.
“Dulu bisa tembus 200-300 porsi sehari semalam. Sekarang jauh berkurang, tetapi rujak masih menjadi andalan saya,” kata Amin saat berbincang dengan Tribun.
Rujak Uleg Abu Wahyu ini terkenal karena rasa kuah yang diadon Pak Amin sangat berbeda dengan rujak di tempat lain.
Rasa rujak yang dijual Pak Amin membuat pelanggan ketagihan. Apalagi jenis buah yang dipotong sangat variatif.
Selain itu, harga juga terjangkau, yaitu Rp 15 ribu per porsi. Beli satu porsi bisa dinikmati untuk dua atau tiga orang.
Saking gemuknya porsi yang diberikan Pak Amin.
“Kuahnya memang kita campur dan kita ulek dulu, seperti kuah asam jawa, gula aren, kacang tanah, ada campuran terasi, kecap manis, garam dan lain-lain,” ujarnya.
Sedangkan buah yang dipotong adalah jambu bold, jambu gelas, nanas, bengkuang, kedondong, belimbing, pisang muda, pepaya dan lain sebagainya. Pak Amin mulai membuka warung sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB.
Batu Ulek yang Unik
Batu tempat menggiling adonan rujak yang dimiliki Pak Amin cukup besar.
Namun yang paling unik, adalah batu untuk mengulek.
Besar, bentuk tak beraturan namun membantu kerja Pak Amin dengan efektif.
“Dulu saya membeli batu ulek ke pasar, dapatnya kecil, tidak ada yang besar. Batu kecil sangat sulit, tangan jadi pedas, dan untuk 5 porsi itu tangan udah kebas dan panas,” ujarnya.
Saat Pak Amin berkeliling di sekitar rumahnya ia melihat seonggok batu yang berbentuk unik di bawah pokok mangga.
Pak Amin mengambil batu itu dan membersihkannya.
Rujak di Siak
penjual rujak
bumbu rujak
bumbu kacang
Negeri Istana
Cenderaloka
UMKM Siak
MataLokalUMKM
TribunEvergreen
Warga Tualang Siak Sulap Limbah Pabrik Jadi Produk Kerajinan, Omzet Tembus Puluhan Juta Perbulan |
![]() |
---|
Secangkir Kopi Sembari Menikmati Rona Senja di Pematang Sawah Bungaraya Siak |
![]() |
---|
Mesin Rakitan di Balik Teh Telor Creamy Pak Zam, Tradisi Minang, Kreasi Siak |
![]() |
---|
Ngopi di Tengah Taman, Sultana Coffee Tempat Tongkrongan dengan View Terindah di Siak |
![]() |
---|
Berawal dari Suka Kopi, Dedy Suhendra Sukses Buka Coffee Shop Sendiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.