Kucing-kucingan dengan Marabahaya Saat Antar Undangan PSU Pilkada Siak, Ketua KPPS: Jadi Amal Ibadah

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Siak untuk menjalankan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di tiga Tempat Pemungutan Suara (TPS).

PSU pemilihan kepala daerah (Pilkada) Siak dilaksanakan dalam 30 hari setelah putusan MK pada Kamis 20 Februari 2025.

Tiga TPS yang diperintahkan untuk dilakukan PSU adalah di: Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tengku Rafian Siak, TPS 3 Jayapura, Kecamatan Bungaraya dan TPS 3 Buantan Besar, Kecamatan Siak. 

Proses pengantaran undangan untuk mencoblos saat Pilkada ternyata tidak mudah, terutama di TPS 3 Jayapura.

Apalagi tempat tinggal warga yang masuk Daftar Pemilih Tetap di TPS tersebut yang jauh masuk ke dalam perkebunan sawit.

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Abdul Malik, menceritakan pengalaman mereka saat mengantarkan undangan Pilkada lalu.

Ada 61 orang yang undangannya tidak sampai. 

Lima di antaranya pulang kampung ke Jawa saat ini.

Ditambah lagi saat pengantaran undangan dan pemungutan suara hujan tidak berhenti. 

Pada Pilkada 2024, Malik dan jajaran sudah berusaha mengantarkan undangan kepada warga tersebut.

Namun 61 orang yang dimaksud, tidak bisa ditemukan. 

“Saya juga mendapat cerita, warga yang dimaksud enggan datang ke TPS karena tidak ada uangnya,” katanya. 

Malik dan petugas lainnya kebingungan mencari warganya yang tinggal jauh dari lingkungan RT-nya.

Tempat tinggal mereka dalam perkebunan sawit yang jauhnya sekitar 1 jam perjalanan menggunakan sepeda motor

“Kami turun ke rumah warga sampai malam, sehabis salat Isa, sisa 61 undangan dikasih ke saya. Saya buat berita acaranya yang diketahui oleh semua pihak termasuk Bawaslu,” katanya.