Berita Regional
Kompolnas Punya Rekaman Penembakan: Tiga Polisi di Lampung Sudah Jadi Target Ditembak Mati
Choirul Anam menyebut para eksekutor di arena judi sabung ayam memang menargetkan tiga polisi untuk ditembak.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebuah fakta baru yang mengejutkan muncul dalam penyelidikan kasus penembakan yang menewaskan tiga anggota kepolisian saat penggerebekan judi sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Lampung.
Diduga, dua anggota TNI yang terlibat dalam penembakan tersebut, yaitu Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah, telah secara terencana menargetkan anggota kepolisian sebagai sasaran tembak.
Tiga anggota kepolisian yang menjadi korban dalam insiden tersebut adalah AKP Anumerta Lusiyanto (Kapolsek Negara Batin), Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, dan Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta.
Menurut Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Choirul Anam, para pelaku yang bertindak sebagai eksekutor di arena judi sabung ayam tersebut memang sengaja menargetkan ketiga anggota kepolisian tersebut.
Choirul Anam juga mengungkapkan bahwa ketiga anggota kepolisian tersebut ditembak dari jarak dekat.
"Penembak ini memang menargetkan Pak Kapolsek, menarget petugas-petugas yang lain. Karena memang dia berbeda.
Mereka, petugas ini berbeda dengan peserta perjudian dan sabung ayam. Makanya mereka ditembak dengan cara yang cukup dekat. Karena mereka ini sedang menghalau," kata Choirul, Sabtu (22/3/2025) dikutip dari Tribunnews.com.
Baca juga: Hotman Paris Turun Tangan: Senggol Panglima TNI, Pangdam 2 Sriwijaya, Dandenpom Lampung
Baca juga: Ada Jokowi, SBY hingga Eks PM Thailand, Ini Daftar Lengkap Pengurus Danantara
Choirul juga mengatakan, polisi ditembak saat sedang berusaha menghalau peserta judi sabung ayam yang berusaha melarikan diri.
Kompolnas pun telah memiliki rekaman video yang memperlihatkan peristiwa tersebut secara jelas.
Selain itu, Choirul menegaskan, senjata yang digunakan dalam aksi penembakan bukanlah senjata rakitan, melainkan pabrikan.
Hal ini didasarkan pada temuan proyektil peluru dalam tubuh Kapolsek yang memiliki sidik jari balistik yang jelas.
"Senjatanya adalah senjata pabrikan. Kenapa kami meyakini ini? Sederhana, ada proyektil peluru yang ada dalam tubuhnya Pak Kapolsek itu memiliki sidik jari balistik. Sehingga dalam dunia balistik tidak ada perdebatan. Itu adalah keluaran dari senjata pabrikan, tidak mungkin senjata rakitan," jelas dia.
Awal Mula Kejadian Tragis
Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika, menyebut oknum anggota TNI Kopka Basarsyah menyebar undangan judi sabung ayam lewat WhatsApp dan Facebook.
Judi sabung ayam di di Register 44 Way Kanan, Lampung ini dihadiri bukan hanya warga setempat, namun dari luar Lampung.
Hal ini lantaran ditemukan sejumlah kendaraan bernomor polisi dari luar Lampung.
Setelah mendapat informasi terkait judi sabung ayam, Senin (17/3/2025), Kapolsek Negara Batin, AKP Lusiyanto, memerintahkan jajarannya untuk melakukan penindakan dalam konteks pembubaran.
Pada akhirnya, dilakukan penggerebekan yang dipimpin oleh Lusiyanto pada sore harinya.
Penggerebekan itu berujung pada gugurnya tiga polisi, yakni AKP Lusiyanto; anggota Polsek Negara Batin, Aipda Petrus Apriyanto; dan anggota Satreskrim Polres Way Kanan, Briptu M Ghalib Surya Ganta.
Irjen Pol Helmy Santika mengatakan, awalnya polisi sempat meletuskan tembakan peringatan bertujuan untuk membubarkan massa.
"Namun, terdengar beberapa kali letusan senjata hingga akhirnya diketahui bahwa tiga anggota Polri meninggal dunia di lokasi. Sementara itu, petugas lainnya berusaha mengevakuasi korban sambil melindungi diri," kata Helmy dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025).
Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis Ditahan
Dua nama anggota TNI disebut sebagai pelaku penembakan terhadap tiga polisi di lokasi judi sabung ayam. Mereka adalah Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis.
Peltu Lubis adalah Dansubramil Negara Batin dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Batin.
Baik Peltu Lubis maupun Kopka Basarsyah sudah ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Mako Kodim 0427/Way Kanan, dilansir TribunLampung.com.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, mengatakan, terhadap keduanya masih dilakukan investigasi.
Heboh Klinik Jual Beli Bayi Digerebek Polisi, Kabarnya Milik Keluarga Dekat Perwira Polda Sumut |
![]() |
---|
Sadisnya Pria Beristri Habisi Nyawa Siswi SMK di Lampung Gegara Permintaan Diluar Kemampuan |
![]() |
---|
Oknum Polisi yang Diduga Aniaya Remaja 15 Tahun Pakai Selang Itu Datangi Korban dan Minta Maaf |
![]() |
---|
Terungkap Fakta Baru, Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta Ternyata Bukan Target Utama Pembunuhan |
![]() |
---|
Diberitakan Hilang Selama Sebulan, Bripda Muhammad Fadel Kini Telah Kembali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.