Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Heboh Joged Erotis di Program Ramadan yang Dipandu Raffi Ahmad, MUI Minta KPI Panggil Pihak TV

Salah satu contoh pelanggaran yang menjadi sorotan adalah saat seorang talent bernama Fanny tampil dengan pakaian ketat dan berjoget erotis

Editor: Muhammad Ridho
Tangkap Layar transtv Via Tribun Medan
Program Ramadan yang dipandu oleh presenter Raffi Ahmad menuai kontroversi. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Program Ramadan yang dipandu oleh presenter Raffi Ahmad menuai kontroversi.

Ada sejumlah dugaan pelanggaran yang ditemukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam program tersebut.

Menurut pantauan yang dilakukan MUI, terdapat beberapa adegan yang dinilai tidak sesuai dengan nilai-nilai kesucian bulan Ramadan.

Atas temuan ini, MUI meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk segera memanggil pihak stasiun televisi terkait serta memberikan teguran kepada Raffi Ahmad, yang merupakan host utama dalam program tersebut.

Candaan Kasar dan Kekerasan di Layar Kaca

Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, KH Masduki Baidlowi, mengungkapkan bahwa dalam beberapa episode program Ramadan di dua stasiun televisi, Raffi Ahmad kerap melontarkan ucapan serta melakukan aksi yang dinilai merendahkan martabat orang lain.

Tindakan suami Nagita Slavina itu pun dinilai tidak mencerminkan semangat Ramadan.

"Beberapa tayangan memperlihatkan adanya penghinaan, candaan vulgar, serta aksi yang tidak pantas di bulan suci Ramadan," ujar Masduki dalam keterangannya, Senin (24/3/2025) sebagaimana dikutip Tribunnews.

MUI pun menilai, seharusnya Raffi Ahmad lebih berhati-hati dalam bertindak.

Apalagi mengingat statusnya sebagai figur publik yang memiliki pengaruh besar dan kini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden di bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni.

Joget Erotis hingga Lelucon Tak Pantas

Salah satu contoh pelanggaran yang menjadi sorotan adalah saat seorang talent bernama Fanny tampil dengan pakaian ketat dan berjoget erotis di salah satu acara Ramadan.

Selain itu, Raffi Ahmad juga melontarkan pernyataan yang kontroversial seperti,"Kalau basah mau diapain?"

Ada juga eksploitasi status janda dengan ucapan "Janda semakin di depan."

Tak hanya itu, dugaan kekerasan fisik juga sempat terjadi dalam acara tersebut. 

Pada 3 Maret 2025, Raffi tertangkap kamera membanting rekannya, Anwar, di atas panggung. '

Lalu, pada 10 Maret 2025, ia memasukkan tisu bekas yang telah digunakan untuk mengelap wajah Ivan Gunawan dan Anwar ke dalam mulut talent lain, Maxim.

MUI menegaskan bahwa media penyiaran memiliki tanggung jawab untuk menjaga kesucian bulan Ramadan dengan menghadirkan program yang lebih mendidik dan berkualitas.

"Ramadan adalah bulan suci yang harus dihormati. Media penyiaran harus memiliki komitmen untuk menyajikan tayangan yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan norma masyarakat," tambah KH Masduki.

KPI Harus Ambil Tindakan Tegas

MUI berharap KPI dapat mengambil tindakan tegas untuk mencegah pelanggaran serupa terjadi di masa mendatang.

Selain itu, mereka juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas tayangan Ramadan agar lebih beretika dan bermanfaat bagi masyarakat.

Sementara itu, anggota Tim Pemantauan Ramadan MUI, Dr. Rida Hesti Ratnasari, mengingatkan bahwa pihaknya hanya berwenang memberikan catatan dan rekomendasi, sementara keputusan ada di tangan KPI.

"Kami berharap KPI bisa lebih tegas dalam memberikan teguran, termasuk kepada Raffi Ahmad, agar ada peningkatan kualitas program Ramadan ke depannya," pungkasnya.

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved