Terduga Maling Tewas Dihakimi Massa di Langgam Pelalawan, Identitas Masih Misterius

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Seorang pria tidak dikenal meninggal dunia setelah dihakimi massa di Desa Pangkalan Gondai, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau pada Minggu (6/4/2025) malam lalu. 

Lelaki tanpa identitas itu dihajar warga desa beramai-ramai karena tertangkap tangan melakukan pencurian di lingkungan pemukiman masyarakat.

Pria itu dihakimi massa hingga meregang nyawa sekitar pukul 21.00 WIB.

Kasusnya sedang ditangani oleh Polsek Langgam Polres Pelalawan.

"Yang bersangkutan tidak memiliki identitas diri. Saat personel Polsek Langgam datang, ia sudah tidak sadarkan diri," terang Kasi Humas Polres Pelalawan, AKP Edy Harianto kepada tribunpekanbaru.com, Senin (7/4/2025).

Awalnya personel piket Polsek Langgam mendapatkan laporan seorang terduga pelaku pencurian tertangkap tangan di Desa Pangkalan Gondai. Sekitar jam 21.00 WIB, polisi mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). 

Ditemukan seorang pria yang tergeletak dikerumuni masyarakat setempat.

Baca juga: Susul Sang Suami, Perawat RSUD Pelalawan Korban Laka Maut di Jalintim Seikijang Meninggal Dunia

Baca juga: Mayat Tertimpa Motor Ditemukan di Jalintim Pelalawan Diduga Korban Laka Lantas, Ini Identitasnya 

Lelaki tersebut terlentang dengan kedua tangan terikat, baju telah terbuka, dan memakai celana panjang.

Kondisinya tidak sadar lagi dengan sejumlah luka di wajah serta tubuhnya.

"Ia diduga pelaku tindak pidana pencurian yang tertangkap tangan dan dihakimi oleh masyarakat," beber Edy Harianto.

Personel Polsek Langgam bersama Sekretaris Desa (Sekdes) Pangkalan Gondai bernama Rano berupaya menyelematkan lelaki tak diketahui identitasnya itu.

Ia dibawa ke Puskesmas Langgam sekitar jam 22.30 WIB

Dokter jaga di Puskesmas Langgam melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku pencurian itu.

Setelah kondisi kesehatan dan tubuhnya diperiksa, dokter menyatakan lelaki tu telah meninggal dunia. 

"Kasusnya masih dalam penyelidikan Polsek Langgam sampai saat ini," tambah Edy Harianto.

(Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)