Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mak Tin Fokus Jalankan Amanah, Siak Masih Terjebak Sengketa Pilkada

Empat bulan setelah terpilih, Mak Tin fokus menjalankan roda pemerintahan dengan lancar. Tidak ada hiruk pikuk perpolitikan seperti di Siak.

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Theo Rizky
Foto/dok.pribadi
WABUP PEREMPUAN PERTAMA - Yuliantini merupakan Wakil Bupati Inhil terpilih yang telah ditetapkan oleh KPU Inhil pada Kamis, (9/1/2025) lalu. Ia merupakan perempuan pertama yang menjabat Wakil Bupati di Inhil. Bersama pasangannya Herman akan dilantik Dilantik 20 Februari 2025 di Jakarta. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK – Di tengah dinamika politik yang terjadi di sejumlah daerah pasca-Pilkada 2024, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) justru menunjukkan stabilitas yang patut diapresiasi. 

Yuliantini, atau yang akrab disapa Mak Tin, resmi menjadi Wakil Bupati perempuan pertama di Kabupaten Inhil

Bersama Bupati Herman, pasangan ini memenangkan Pilkada 27 November 2024 lalu tanpa ada sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK).

“Ini soal amanah dan tanggung jawab. Saya minta seluruh dinas dan staf untuk menjalin komunikasi yang intens dan serius. Program kerja harus mengacu pada visi-misi yang kami janjikan kepada rakyat,” tegas Mak Tin, Minggu (13/4/2025).

Empat bulan setelah terpilih, Mak Tin fokus menjalankan roda pemerintahan dengan lancar. Tidak ada hiruk pikuk perpolitikan. 

Sedangkan situasi berbeda terjadi di Kabupaten Siak.

Sengketa hasil Pilkada masih berlangsung, meski  telah dua kali masyarakat  memberikan suara.

Proses panjang di MK menciptakan ketidakpastian yang menghambat transisi dan pelayanan publik.

Hingga kini, belum ada langkah rekonsiliasi antara para kandidat maupun komunikasi antara kepala daerah petahana dan kepala daerah terpilih. 

Baca juga: Irving Kahar Ajak Sugianto Urungkan Gugatan dan Minta Alfedri-Husni Ikhlas Terima Hasil Pilkada Siak

Parahnya, beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Siak memilih mundur atau mengajukan pindah tugas.

Hal ini terjadi di tengah beban keuangan daerah akibat tunda bayar anggaran yang nilainya disebut mencapai puluhan miliar rupiah.

“Bayangkan jika permintaan PSU se-Kabupaten dikabulkan, anggaran Rp30 hingga Rp40 miliar bisa kembali terkuras. Padahal rakyat sudah dua kali memilih dengan jujur,” ujar Abdul, warga Siak. 

Karena itu, Bupati Siak terpilih Afni menyampaikan keprihatinannya.

Ia mengajak semua pihak untuk kembali memikirkan kepentingan masyarakat.

Baca juga: Video: Afni, Perempuan dari Kalangan Rakyat Biasa Tumbangkan Elite di Siak

“Kita harus berani menomorsatukan rakyat. Apapun proses hukumnya, mari kita jaga semangat demokrasi yang sehat. Kalau semua pihak bersedia menurunkan ego, kita bisa mulai membangun Siak tanpa harus menunggu lama,” ujar Afni.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved