Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gubernur Ansar Ajak Warga Kepri di Riau Tetap Kompak dan Berkontribusi Bangun Daerah

Gubernur Ansar mengajak masyarakat Kepri yang berada di Riau untuk tetap kompak, menjaga persatuan, dan terus memberikan kontribusi pembangunan daerah

Editor: Theo Rizky
Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgio
HALAL BIHALAL - Gubernur Kepulauan Riau Ansar saat menghadiri acara Halal Bihalal Pemerintah Provinsi Kepri bersama masyarakat Kepri di Pekanbaru, Rabu (16/4/2025) 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU – Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, S.E., M.M., mengajak masyarakat Kepri yang berada di Riau untuk tetap kompak, menjaga persatuan, dan terus memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah, baik di Riau maupun di tanah kelahiran mereka, Kepulauan Riau.

Hal itu disampaikan Gubernur Ansar saat menghadiri acara Halal Bi Halal Pemerintah Provinsi Kepri bersama masyarakat Kepri di Pekanbaru, Rabu (16/4/2025) malam di Gedung Dang Merdu Menara Bank Riau Kepri Syariah, Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru.

“Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Kita harus tetap guyub dan saling mendukung, baik untuk pembangunan di Riau tempat kita tinggal, maupun untuk kemajuan Kepri,” ujar Ansar disambut tepuk tangan para hadirin.

Ia menegaskan bahwa momen Halal Bi Halal seperti ini menjadi kesempatan emas untuk memperkuat rasa kebersamaan dan saling memaafkan, sebagai wujud nilai luhur yang harus dijaga.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Ansar juga memaparkan berbagai capaian pembangunan yang telah diraih Kepri.

Ia menyebut Kepri saat ini berada di urutan ketiga nasional dalam hal pencegahan korupsi, dan termasuk provinsi terbaik dalam tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK.

“Kalau di Jawa ada Jateng sebagai terbaik, di Sumatera kita boleh bangga karena Kepri termasuk yang terbaik,” ujarnya.

Dalam aspek pembangunan manusia, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kepri juga masuk tiga besar nasional, menunjukkan komitmen serius dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Gubernur Ansar menekankan bahwa posisi strategis Kepri sebagai provinsi ke-32 di Indonesia, dengan lebih dari 2 juta penduduk dan 22 pulau terdepan yang berbatasan langsung dengan hampir seluruh negara ASEAN, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.

“Selat Malaka dilintasi sekitar 70 juta kontainer per tahun. Ini peluang besar untuk menjadikan Kepri sebagai pusat kemandirian maritim nasional,” tegasnya.

Oleh karena itu, Kepri terus menjalin kolaborasi dengan pemerintah pusat guna memaksimalkan potensi maritim, termasuk pemanfaatan cadangan besar di Laut Natuna.

Gubernur Ansar juga mengungkapkan bahwa Kepri kini memiliki lima Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang menjadi motor pertumbuhan baru, seperti KEK Batam Aero Technic, KEK Nongsa Digital Park, KEK Tanjung Sauh, dan KEK pariwisata internasional yang akan dilintasi Jembatan Batam–Bintan.

Untuk meningkatkan konektivitas, Gubernur menyampaikan rencana pengoperasian pesawat dengan 19 seat dari Pekanbaru ke Karimun dan sejumlah wilayah lainya di Kepri pada 2026.

Hal ini dilakukan guna mendukung Bandara Tanjungpinang yang saat ini sulit diisi jadwal tetap sebanyak 72 penerbangan per hari.

Dukungan untuk pendidikan juga menjadi fokus penting. Pemerintah Provinsi Kepri menyiapkan 1.200 beasiswa bagi mahasiswa, termasuk jenjang S2. Ansar menegaskan bahwa sistem seleksi dilakukan secara transparan dan online, tanpa titipan.

“Tak perlu khawatir atau bolak-balik mengurus, karena semuanya kini bisa dilakukan secara online. Tidak ada lagi istilah ‘titipan’,” tegasnya.

Bantuan juga diberikan untuk asrama pelajar dan mahasiswa Kepri di Pekanbaru, yang tahun ini dialokasikan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk renovasi.

Dalam sektor energi, Kepri terus mendorong program “Kepri Terang” dengan tingkat elektrifikasi mencapai 99 persen. 

Warga kurang mampu di pulau-pulau kecil dibantu pemasangan listrik gratis, termasuk penggunaan solar home system dan kabel bawah laut, dengan target seluruh masyarakat Kepri bisa menikmati listrik 24 jam penuh.

Tak ketinggalan, 32 ribu nelayan Kepri didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Dengan ini, nelayan yang meninggal saat melaut akan mendapatkan santunan Rp70 juta dan anak-anaknya dijamin sekolah gratis hingga sarjana. Program serupa juga akan diperluas untuk petani.

Sebagai bentuk pelestarian sejarah dan peningkatan pariwisata, Gubernur Ansar juga mengumumkan rencana pembangunan monumen sejarah di Pulau Penyengat pada 2026.

“Kita bangun monumen bersejarah yang akan dilengkapi lift. Ini sudah kita anggarkan dan akan menjadi ikon baru wisata sejarah di Tanjungpinang,” ungkapnya.

Terkait proyek Jembatan Batam–Bintan, Ansar menyebut proses briefing final design sedang berlangsung. Jika rampung, pihaknya akan segera mencari investor untuk pembangunan jembatan penghubung dua wilayah strategis ini.

“Mohon doanya, agar apa yang kita rencanakan bisa berjalan lancar dan membawa manfaat besar untuk masyarakat Kepri,” tutupnya.

(Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved