Lipsus Hardiknas

Momen Hardiknas 2025, Disdikbud Pelalawan Janji Pemerataan Guru Hingga ke Daerah Pelosok

Terdapat sekumpulan persoalan dunia pendidikan di Pelalawan yang butuh dituntaskan secepatnya.

Penulis: johanes | Editor: Theo Rizky
Dok Diskominfo Pelalawan
HARDIKNAS - Wakil Bupati Pelalawan H Husni Tamrin foto bersama usai upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di halaman kantor Camat Pangkalan Kuras, Jumat (2/5/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Hari Ini, Jumat (2/5/2025), merupakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Pelalawan.  

Upacara peringatan Hardiknas dipusatkan di halaman kantor Camat Pangkalan Kuras.

Dipimpin oleh Wakil Bupati Pelalawan H Husni Tamrin beserta unsur pimpinan kecamatan bersama para pegawai dan guru-guru. 

Dibalik seremonial peringatan Hardiknas yang digelar setiap tahun itu, ada sekumpulan persoalan di dunia pendidikan di Pelalawan yang butuh dituntaskan secepatnya.

Satu diantaranya yakni guru yang belum merata di sekolah-sekolah yang ada di Pelalawan. Persoalan ini sudah terjadi sejak lama dan belum ada solusi yang jitu dari Pemda melalui Disdikbud.  

Saat dikonfirmasi terkait hal ini, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdikbud Pelalawan Leo Nardo menyebutkan, Pemerataan guru di sekolah-sekolah menjadi tugas utama instansinya.

Sebab masih banyak sekolah yang tenaga pengajarnya belum memenuhi standar kebutuhan.

Baca juga: Jelang Keberangkatan 168 CJH Pelalawan ke Tanah Suci, Jemaah Disarankan Latihan di Rumah

"Memang kondisi sekarang, guru-guru masih banyak menumpuk di daerah perkotaan. Ini menjadi PR bagi kami, untuk pemerataannya," ungkap Leo Nardo kepada Tribunpekanbaru.com, Jumat (2/5/2025).

Ia menyebutkan, akibat penumpukan guru di kota alhasil banyak yang tidak memenuhi kuota jam mengajar, sesuai yang ditetapkan aturan.

Hal ini sering terjadi bagi guru-guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). 

Padahal sekolah di daerah pedesaan masih minim guru yang berstatus ASN.

Bahkan ada beberapa sekolah yang guru PNS bisa dihitung dengan jari.

Lebih parahnya, ada sekolah yang guru ASN hanya Kepala Sekolah (Kepsek) dan beberapa guru kelas saja. 

Baca juga: Susun Perbup Rayonisasi Penanganan Karhutla, BPBD Pelalawan: Agar Tak Saling Lempar Tanggung Jawab 

"Ke depan kita upayakan guru-guru PNS merata sampai ke wilayah terpencil. Termasuk ke perairan dan kepulauan. Itu komitmen kita dalam memajukan dunia pendidikan," sebut Leo Nardo.

Pihaknya akan memfinalkan pendataan kebutuhan guru di setiap sekolah yang ada di 12 kecamatan. Khususnya satuan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD), sebagai penyelenggara pendidikan dasar 9 tahun.

(Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved