Berita Viral
CEK FAKTA Bayi 3,5 Bulan di Samosir Disebut Dicabuli: Berawal dari Laporan Sang Ibu
Isu ini merebak setelah ibu bayi tersebut sebagai pelapor hendak membawa bayinya imunisasi ke posyandu
TRIBUNPEKANBARU.COM - Isu sensitif dugaan pencabulan bayi berumur 3,5 bulan sempat menyita perhatian publik di Samosir.
Untuk menjernihkan situasi, Polres Samosir menggandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AKPPKB) Samosir.
Hasil kolaborasi ini menghasilkan sebuah klarifikasi bersama yang membantah kebenaran isu yang beredar tersebut.
Kasat Reskrim Polres Samosir AKP Edward Sidauruk mengatakan pihaknya telah menerima laporan polisi terkait dugaan tindak pidana pencabulan terhadap bayi yang masih berusia 3,5 bulan.
Setelah menerima laporan dari ibu bayi tersebut lanjut Edward, pihaknya langsung melakukan penyelidikan dan melakukan pemeriksaan di rumah sakit setempat dan juga melakukan pemeriksaan terhadap para saksi.
"Hasil penyelidikan yang dilakukan secara maksimal Polres Samosir, sudah melakukan tahapan-tahapan sesuai dengan SOP yang ada," ujar AKP Edward Sidauruk, Senin (5/5/2025).
"Namun hasil penyelidikan tersebut berdasarkan keterangan ahli tidak ditemukan tampak kelainan," sambungnya.
Baca juga: DETIK-DETIK Truk TNI Berisi Amunisi Terbakar di Tol Gempol-Pandaan: Meledak dan Api Menyala
Baca juga: Modus Polantas Lecehkan Siswi SMK di Kupang: Briptu MR Takuti dengan Denda Tilang Rp 250 Ribu
Lalu ia mengungkapkan kronologi peristiwa tersebut.
Isu ini merebak setelah ibu bayi tersebut sebagai pelapor hendak membawa bayinya imunisasi ke posyandu, ternyata kegiatan posyandu tersebut tidak jadi.
Kemudian si ibu pulang menggendong bayinya.
"Dalam perjalanan bayi ini menangis-nangis. Ketika sampai dirumah, ibu tersebut membawa bayinya ke puskesmas. Ketika sampai di puskesmas tidak ada ditemukan kelainan," katanya.
"Dan hasil keterangan bidan ini tidak diterima oleh si ibu. Karena tidak diterima si ibu ini hasil dari keterangan bidan, sehingga dilakukan visum ke rumah sakit,” ujar Edward.
Keesokan harinya, setelah keluar visum, tidak ada ditemukan kelainan.
Untuk kepastian hukum, maka pihaknya melakukan mekanisme gelar perkara dan menghentikan penyelidikan.
Sementara itu, Kepala Dinas P3AKPPKB, Priska Situmorang mengatakan pihaknya terus bekerjasama dalam pendampingan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Ia menegaskan, berdasarkan data-data yang dihimpun dari Polres Samosir adalah hal yang sebenarnya.
"Bahwa hasil visum sudah jelas. Sehingga dari segi hukum sudah diselesaikan oleh pihak Polres Samosir," pungkasnya.
(TRIBUNPEKANBARU.COM)
Inilah Deretan Artis Anggota DPR RI yang Disorot Publik, Kualitas Mereka Dipertanyakan |
![]() |
---|
Mahasiswa Dianiaya, Made Ditemukan Tertelungkup Hanya Kenakan Pakaian Dalam di Pantai Nipah |
![]() |
---|
Pasca Pulih dari Koma, Penyanyi Lawas Indonesia Ini Ditemukan Kaku dalam Rumah, Sahabat ungkap Fakta |
![]() |
---|
Geger, Salsa yang Ajak Debat Ahmad Sahroni Mengaku dapat Intimidasi, Ia Khawatirkan Keluarganya |
![]() |
---|
Mengulik Opini Viral dari Wamen Stella: Uang Bikin Bahagia Bila Dibelanjakan untuk Orang Lain |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.