Berita Viral
Curhat Puluhan PMI yang Bersikukuh Ingin Kembali ke Malaysia, 'Di Kampung Apa Mau Dikerjakan'
Puluhan PMI ini bersikukuh ingin kembali ke Malaysia. Mereka mengatakan tak tahu apa yang mau dikerjakan di kampung
TRIBUNPEKANBARU.COM - Inilah pengakuan para Pekerja Migran Indonesia ( PMI ) yang rela mengeluarkan uang Rp 4,5 juta sampai Rp 7,5 juta demi bisa berangkat ke Malaysia.
Mereka adalah 82 CPMI ilegal ke Malaysia di Pelabuhan Internasional Tunon Taka, Nunukan, Kalimantan Utara, pada 5–6 Mei 2025.
Seluruhnya tak memiliki dokumen resmi kettika menyeberang ke Malaysia. PMI ini terjaring operasi sweeping oleh Satgas Penegakan Hukum Desk Pelindungan Pekerja Indonesia, Bareskrim Polri.
Baca juga: Tinggalkan Istri dan Anak Membusuk di Dalam Rumah, Pria di Rejang Lebong Ini Beri Pengakuan Singkat
Dan polisi juga telah mengamankan sejumlah orang yang disangkakan dnegan pidana Tindak Pindana Penjualan Orang ( TPPO )
Ternyata para PMI ini mengakui bahwa keinginan sendiri untuk kembali ke Malaysia . Berikut ini pengakuannya
Apa yang Dicari Warga di Malaysia?
Saat ini, para calon PMI ilegal yang dicegat ke Malaysia telah ditampung di Balai Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan, sembari menunggu proses pemulangan.
Kendati demikian, para calon PMI ilegal itu tetap menyatakan keinginan kuat mereka untuk berangkat ke Malaysia.
“Biar kami dipulangkan ke kampung, tetap bagaimana caranya kami balik Malaysia,” ujar Punru, warga Bone, Sulawesi Selatan, Kamis (8/5/2025).
Pernyataan Punru diamini oleh banyak CPMI lain yang berada di penampungan BP2MI Nunukan.
Mereka menyatakan bahwa keberangkatan ke Malaysia merupakan inisiatif sendiri, untuk kembali bekerja di perkebunan dan bidang pekerjaan lainnya.
“Kami sendiri yang ingin berangkat ke Malaysia. Kami bayar orang guna antar kami menyeberang. Tidak ada kami dipaksa dan disuruh kerja tak layak,” imbuhnya.
Baca juga: TEGAS, Inilah Momen Adang Daradjatun Respon Keinginan Ahmad Dhani Berdebat dengan Komnas Perempuan
Beberapa dari mereka bahkan mengaku telah memiliki keluarga dan harta benda di Malaysia, sehingga merasa perlu kembali.
“Kalau bisa kami kasih lengkap dokumen kami di sini (BP2MI), bolehlah cepat, supaya kami bisa cepat juga menyeberang,” kata Yahya, CPMI asal Enrekang.
“Nah di Malaysia saja kami kerja kesian. Di kampung apa mau dikerja,” tambah Yahya yang kembali didukung oleh rekan-rekannya.
Cerita Jam Tangan 11 M Milik Ahmad Sahroni yang bikin Bingung, Keluarga Bocah Gak tahu Cara Makainya |
![]() |
---|
Ketahuan Ambil Tawaran Jadi Buzzer Digaji Rp 150 Juta, Marshel Widianto Minta Maaf: Saya Emang Bodoh |
![]() |
---|
PILU, Sahroni beserta Anak, Menantu serta Dua Cucu Dikubur dalam Satu Lubang, Warga Beri Kesaksian |
![]() |
---|
HEBOH Pertemuan Wapres Gibran dengan Perwakilan Driver Ojol disebut Settingan, Terungkap Fakta Ini |
![]() |
---|
Direktur Lokataru Foundation Delpedro Ditangkap, Alasan Polisi, Keterlibatan dan Pasal yang Menjerat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.