Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Mayat Bayi Hasil Hubungan Sedarah Dikirim Lewat Ojol, NH Takut Bayinya Tak Ada Identitas

Mayat bayi laki-laki yang dikirim via aplikasi online (Gosend) di Medan, Sumatra Utara (Sumut) diduga merupakan hasil inses atau hubungan sedarah.

Editor: Muhammad Ridho
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
PENGUNGKAPAN PEMBUANGAN JASAD BAYI - Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan memberikan keterangan saat menggelar kasus penangkapan pembuangan jasad bayi dalam tas di Jalan Ampera III, Medan, Jumat (9/5/2025). Polrestabes Medan berhasil menangkap kedua pelaku yang merupakan saudara kandung, yang telah melakukan pembuangan jasad bayi dalam tas pesanan dengan pengiriman berupa paket lewat driver ojek online (ojol). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Mayat bayi laki-laki yang dikirim via aplikasi online (Gosend) di Medan, Sumatra Utara (Sumut) diduga merupakan hasil inses atau hubungan sedarah.

Terduga pelaku ialah NH (perempuan) dan RD (laki-laki).

Keduanya merupakan kakak beradik dan saat ini telah ditangkap polisi pada Jumat (9/5/2025) pagi.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan mengatakan penangkapan setelah personel Polrestabes Medan melakukan penyelidikan di sebuah indekos Jalan Selebes, Gang 7, Kecamatan Medan Belawan.

"Pelaku diamankan di kos-kosan pada hari Jumat pagi," kata Kombes Ferry.

Hasil penyelidikan sementara, jenazah bayi laki-laki itu diduga hasil hubungan NH dan RD.

Keduanya menjalin hubungan terlarang dan NH diketahui telah mengandung sejak Januari 2025.

NH kemudian melahirkan bayi secara prematur pada 3 Mei lalu di sebuah lokasi bernama Barak Tambunan di kawasan Sicanang, Belawan.

Dia melahirkan seorang diri, tanpa bantuan tenaga medis.

"Diketahui hamil Januari 2025. Pengakuan si perempuan, dia melahirkan di 'Barak Tambunan' Sicanang Belawan dengan cara lahiran sendiri dan membersihkan sendiri," kata Kombes Ferry.

Empat hari setelah dilahirkan, tepatnya pada 7 Mei, bayi itu jatuh sakit sehingga dibawa ke RS Delima, Simpang Martubung.

Keterangan dokter yang menanganinya, bayi itu kekurangan gizi karena lahir secara prematur.

Lantas NH disuruh membawa anaknya ke RS Pirngadi Medan untuk penanganan lebih lanjut.

Ketakutan karena tidak ada identitas

NH merasa ketakutan karena tidak memiliki identitas keluarga beserta kelengkapan administrasi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved