Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mata Lokal Fest 2025

Menbud Fadli Zon Bangga dengan Mata Lokal Fest 2025, Ingin Semua Pihak Aktif Majukan Kebudayaan

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon sebagai pembicara dalam acara Mata Lokal Fest 2025 yang digelar Tribun Network di Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Editor: FebriHendra
Foto/Dok Mata Lokal Fest 2025
MATA LOKAL FEST - Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menerima cenderamata dari CEO Tribun Network Dahlan Dahi usai menjadi pembicara dalam gelaran Mata Lokal Fest 2025 yang digelar Tribun Network di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (8/5/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mata Lokal Fest 2025 yang digelar oleh Tribun Network di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (8/5/2025) menjadi ruang temu dan wadah kolaborasi bagi berbagai pihak untuk mendorong lokalisasi pembangunan berkelanjutan. 

Salah satu agenda Mata Lokal Fest 2025 yakni Sesi Summit, mempertemukan pemerintah, masyarakat sipil, akademisi, pelaku usaha, generasi muda dan stakeholder lainnya untuk berdialog dan membahas berbagai isu keberlanjutan lokal dengan dampak global.

Sesi Summit terakhir menghadirkan Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon sebagai pembicara, dengan topik ‘Nation’s Lifeblood:Mobilizing Culture for a Sustainable Indonesia’.

Baca juga: Menteri UMKM: Mata Lokal Fest Tribun Network Membantu Tugas Saya Dorong Masyarakat Berwirausaha 

Baca juga: Mata Lokal Fest 2025, Ajang Apresiasi untuk Mereka yang Beri Dampak Nyata

Summit kali ini membahas bagaimana mobilisasi budaya dapat menjadi pendorong yang kuat bagi pembangunan berkelanjutan, revitalisasi perkotaan, dan pemberdayaan ekonomi dari sisi regulator.

Fadli Zon menekankan bahwa tema Summit ini sangat penting dengan menekankan bahwa pengembangan nilai budaya merupakan sebuah perintah yang diatur dalam konstitusi. 

"Tema ini sangat penting. Saya ingin berangkat dari sebuah perintah konstitusi kita, yaitu UUD 1945 Pasal 32 Ayat 1, yang menyatakan bahwa ‘Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya’," ucap Fadli Zon mengawali summit terakhir di Mata Lokal Fest 2025 dengan topik ‘Nation’s Lifeblood:Mobilizing Culture for a Sustainable Indonesia’.

Fadli Zon juga mengingatkan bahwa semua pihak harus berkontribusi bagi peradaban dunia dengan memajukan kebudayaan kita semua. 

"Kita semua tahu, kebudayaan itu bukan sekadar tari-tarian, bukan hanya kesenian, ada 10 objek kemajuan kebudayaan. Seperti manuskrip, bahasa, olahraga, permainan tradisional dan sebagainya," lanjutnya. 

Masih dalam pemaparannya, Fadli Zon juga mengungkapkan bahwa kebudayaan merupakan satu dari sedikit hal yang bersifat sustainable. Menurutnya, sebagai manusia, harus bisa memberikan kontribusi pada perkembangan kebudayaan.

"Kita juga melihat bahwa budaya ini adalah yang akan sustainable. Kalau oil and gas, batubara, semua akan habis. Tapi budaya tidak (akan habis), sepanjang manusianya ada dan merawat, dalam artinya melindungi, memanfaatkan dan mengembangkan dan membina kebudayaan itu. Itulah yang akan berlanjut. Tapi kita belum meletakan budaya ini sebagai aset nasional kita, belum menjadikan budaya ini sebagai nasional pleasure," ujar Fadli Zon.

Menyadari pentingnya mengembangkan kebudayaan, Fadli Zon memiliki visi untuk menjadikan Indonesia sebagai ibu kota kebudayaan dunia. Ia menyebut salah satu yang diurus oleh Kementerian Kebudayaan adalah film, sebagai cermin budaya bangsa. 

"Yang diurus Kementerian Kebudayaan itu cukup banyak, salah satunya adalah film. Karena film merupakan cermin budaya bangsa. Di dalam film itu ada berbagai macam seni, mulai dari acting, sejarah dan sebagainya. Makanya film itu digunakan banyak negara sebagai kekuatan untuk pengembangan kebudayaannya," jelas Fadli Zon.

Pada akhir pemaparannya, Fadli Zon juga berharap bahwa kemajuan kebudayaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah sendiri, tapi dirinya meminta keterlibatan semua pihak termasuk swasta dan pihak media. 

"Kemajuan budaya bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, kementerian dan institusi, tapi juga semua pihak, termasuk swasta dan media. Media-lah yang menjadi corong yang sangat penting dalam kemajuan kebudayaan kita. Saya ucapkan terima kasih kepada Tribun Network yang memiliki komitmen memajukan budaya kita melalui berbagai platform, termasuk penyelenggaraan acara MLF seperti malam ini," tutup Fadli Zon.

Selain sesi Summit, Mata Lokal Fest yang tahun ini mengusung tema "Cutting Edge for Local Sustainability" juga menjadi ajang apresiasi bagi para entitas yang memberikan dampak nyata bagi lokalisasi SGDs lewat Mata Lokal Award 2025.

Mata Lokal Fest 2025 turut mengundang sosok penting lainnya sebagai pembicara di sesi Summit, yaitu Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang, Menteri UMKM RI Maman Abdurrahman, Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon, dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk membahas beragam topik terkait keberlanjutan.

Apresiasi dan Ruang Temu Kolaborasi

Brand & Marketing Communications Manager Tribun Network, Abdul Aziz menjelaskan, Mata Lokal Fest tahun ini tidak hanya bicara soal lokalitas, tapi lebih mendalam ke arah keberlanjutan atau sustainability.

Hal ini sejalan dengan program Lokal Asri milik Tribun Network yang menjadi payung utama dari kegiatan Mata Lokal Fest yang merupakan bentuk komitmen nyata dari Tribun Network terhadap sustainability impact.

"Kalau di tahun sebelumnya mungkin lebih ke SMEs (Small, Medium, Enterprises) dan dampaknya di lokal, tapi kalau tahun ini juga dilihat dari segala bentuk activity atau secara bisnis value itu ada keterkaitan nggak terkait sustainability," ungkap Aziz saat di wawancara, Senin (5/5/2025).

Aziz menegaskan bahwa Tribun Network ingin mengambil peran bukan hanya sebagai media, tapi juga sebagai accelerator yang aktif mempertemukan ide, aksi, dan solusi. Ia berharap, diskusi dan kolaborasi yang terjadi di Mata Lokal Fest bisa melahirkan visi baru yang membawa dampak nyata untuk masa depan Indonesia.

Sebagai bagian dari Mata Lokal Fest setiap tahunnya, Tribun Network juga menghadirkan Mata Lokal Award yang menjadi ajang apresiasi untuk para individu dan entitas lokal inspiratif serta merek-merek unggulan yang terbukti sukses memberi dampak nyata dengan mengimplementasikan lokalisasi SDGs melalui karya dan program-program terbaik mereka. 

Penghargaan ini diberikan berdasarkan kurasi ketat yang tetap berpegang pada nilai keberlanjutan oleh deretan juri yang berasal dari berbagai latar belakang profesional dan kredibel di bidangnya. 

Pemenang Mata Lokal Award 2025 nantinya akan terbagi dalam beberapa tema dan kategori, yakni Pariwisata, Ekonomi dan Sekitarnya, Kesehatan, Pendidikan, Dampak, dan Pemerintah Daerah, serta penghargaan khusus bagi individu terpilih untuk membawa kategori Local Ace dan Ace of Change.

Tak hanya itu, sebagai salah satu rangkaian acara, Mata Lokal Fest 2025 juga akan menggelar Summit, sebuah forum tingkat tinggi yang mempertemukan para pemangku kepentingan untuk saling berdialog dan berkolaborasi. 

Para pemangku kepentingan yang dimaksud adalah mereka yang aktif menjalankan inisiatif penerapan SDGs, mulai dari pemerintah, sektor industri, organisasi internasional dan berbagai brand. 

Aziz menjelaskan dukungan dari berbagai lembaga pemerintah seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian UMKM, Kementan, hingga DPR turut yang membuat Mata Lokal Fest 2025 makin spesial. Kolaborasi ini memperkuat posisi Mata Lokal Fest sebagai titik temu para akselerator dan pengambil kebijakan untuk merumuskan solusi nyata bagi Indonesia yang lebih lestari.

"Semoga di Mata Lokal Fest 2025 kita bisa mempertemukan para pemangku kepentingan dan semua pihak baik dari mitra atau non-mitra, sampai government dalam satu ruang temu untuk berdiskusi dan berkolaborasi sehingga mewujudkan visi baru terkait sustainability impact untuk Indonesia kedepannya," pungkas Aziz. (tribunnnews.com)

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved