Berita Nasional

Hakim Bergaya Hedon Tak Sesuai dengan Gaji, Ketua MA: Jangan Jadi Setan Semua

Menurut dia, masyarakat mengetahui pendapatan para hakim itu tidak sesuai dengan barang-barang mewah yang dibeli.

KOMPAS.com/Syakirun Ni'am
Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto menyampaikan arahan dalam pembinaan pimpinan hingga hakim pengadilan negeri dan pengadilan tinggi se Jakarta di Gedung MA, Jakarta, Jumat (23/5/2025). 

Begitu pun ketika hakim-hakim menggunakan uang tunai untuk melakukan transaksi, atau menukar valuta asing (valas), semuanya tetap bisa dipantau. 

"Ketahuan. Mereka-mereka itu juga informan bapak ibu sekalian. Kasus Surabaya ketahuan yang tukar valas," ujar Sunarto.

Pada kesempatan tersebut, Sunarto mengingatkan problem judicial corruption (korupsi di peradilan) yang mengikis kepercayaan publik pada lembaga penegakan hukum.

Korupsi, kata dia, timbul karena faktor kebutuhan, keinginan, dan rasa tidak tahu malu.

Persoalan kebutuhan, menurut dia, sedang coba ditangani MA dengan mengusulkan perbaikan sejumlah undang-undang untuk menyejahterakan hakim dan telah disetujui presiden.

Oleh karena itu, ia mengingatkan jangan sampai para hakim menodai lembaga peradilan tersebut dengan korupsi.

"Presiden sudah memberikan lampu hijau. Tolong jangan dinodai lagi. Kalau dinodai lagi, banyak yang berteriak, untuk apa usia (pensiun) dinaikkan? Untuk apa kesejahteraan dinaikkan?" ujar Sunarto.

Sebagai informasi, beberapa waktu terakhir secara berturut-turut banyak hakim yang ditangkap Kejaksaan Agung.

Mereka diduga terlibat dalam suap untuk mengondisikan putusan, baik terkait perkara pidana khusus maupun pidana umum.

Di antaranya adalah kasus suap vonis bebas pelaku pembunuhan Gregorius Ronald Tannur dan vonis lepas terdakwa korporasi kasus korupsi crude palm oil (CPO).

Ketua MA: Jangan Jadi Setan Semua

Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto mengingatkan para hakim untuk tidak bertingkah dan menjadi “setan”.

Peringatan ini disampaikan Sunarto saat memberikan pembinaan kepada pimpinan pengadilan negeri dan pengadilan tinggi di seluruh Jakarta.

Sunarto mengatakan, saat ini MA merumuskan visi untuk menjawab, menyelesaikan, dan meningkatkan kepercayaan publik pada lembaga peradilan.

“Memang kita semua hakim tidak bisa dipikir menjadi malaikat semua. Hakim juga manusia, tapi hakim jangan jadi setan semua,” kata Sunarto, di Gedung MA, Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved