Berita Viral

Iseng Jual Diri di IKN, Wanita PSK Ini Kaget Banyak Diminati, Sehari Bisa 8 Tamu

Iseng mencoba jual diri di Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur, wanita ini kaget karena banyak peminatnya. Bahkan sehari bisa layani 8 'tamu'.

Editor: Muhammad Ridho
ist
Sejumlah Pekerja Seks Komersial alias PSK kini mendapatkan lahan baru di Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Iseng mencoba jual diri di Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur, wanita ini kaget karena banyak peminatnya.

Bahkan sehari bisa layani 8 'tamu'.

Bahkan seorang PSK ditemui secara anomim mengaku kini sudah mendapat pelanggan tetap, salah satuna seorang dokter.

Ia mengaku jika ia berhasil mendapatkan uang fantastis dari jual diri di IKN.

Disisi lain, para PSK kini terselip rasa takut yang membayangi.

Lantas kekhawatiran apa yang dialami para PSK tersebut?

Lewat sosial media, aplikasi perpesanan instan, para PSK ini menawarkan layanan seksual dengan sistem booking online.

Bahkan mereka menyediakan katalog foto wanita dan tarif.

“Saya datang dari luar kota, awalnya iseng coba buka layanan di sini (IKN). Ternyata banyak yang cari.

Dalam sehari bisa tiga sampai lima tamu bahkan delapan tamu kalau lagi ramai,” ujar seorang PSK berinisial M (21), yang telah beroperasi selama tiga bulan terakhir.

Namun, di balik keuntungan finansial yang menggiurkan itu, para PSK ini juga mengaku dibayangi rasa takut terhadap risiko penyakit menular seksual seperti HIV, sifilis, gonore, dan hepatitis. Kesadaran akan bahaya ini membuat mereka mengambil sejumlah langkah perlindungan secara mandiri.

“Saya selalu mewajibkan tamu pakai kondom. Kalau ada yang maksa tanpa, langsung saya tolak. Ini bukan cuma soal uang, tapi kesehatan kita juga penting makanya saling menjaga aja” kata PSK lainnya berinisial L (20), yang mengaku rutin melakukan pemeriksaan kesehatan setiap dua minggu sekali.

Sebagian besar dari mereka bahkan telah memiliki dokter langganan yang bersedia melakukan pemeriksaan berkala, baik secara pribadi maupun lewat klinik-klinik kesehatan umum di sekitar Penajam Paser Utara dan Balikpapan.

“Saya punya dokter langganan yang biasa cek darah dan kondisi saya. Kalau ada gejala sedikit saja, saya langsung stop kerja. Teman-teman yang lain juga begitu  saling mengingatkan," tambah L.

Maraknya praktik prostitusi online ini harusnya sudah menjadi perhatian khusus sejumlah pihak berwenang, terutama dalam aspek kesehatan masyarakat dan potensi kriminalitas terselubung.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved