Antisipasi Kerusakan Jalan, UPT Dinas PUPR Riau Siagakan Alat Berat di Jalur Mahato-Manggala

Lalu lintas di Jalan Mahato–Manggala ke Rohil dipadati dengan truk besar yang melintasi jalur sempit yang sebagian permukaannya masih dalam perbaikan

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: M Iqbal
Foto/Dinas PUPR Riau
PERBAiKAN - Lalu lintas di Jalan Mahato–Manggala menuju ke Rohil sebagian permukaannya masih dalam perbaikan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU – Lalu lintas di Jalan Mahato–Manggala menuju ke Rohil dipadati dengan truk besar yang melintasi jalur sempit yang sebagian permukaannya masih dalam perbaikan. Truk-truk bermuatan kelapa sawit, batu, hingga logistik industri tampak mendominasi.


Sebagian di antaranya bertubuh tambun, melampaui ukuran standar, menggambarkan jelas maraknya truk Over Dimension Over Loading (ODOL) yang kini menjadikan jalur ini sebagai rute utama sejak penutupan Jembatan Sei Rokan.


Di tengah hiruk pikuk lalulintas, alat berat dan petugas perbaikan jalan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan Wilayah II Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau, tetap bekerja di sela-sela arus kendaraan, berjuang menjaga jalur tetap aman dan fungsional.


Penutupan total Jembatan Sei Rokan di Kecamatan Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), sejak 2 Mei 2025, memang berdampak langsung terhadap lonjakan volume kendaraan berat di jalur alternatif menuju Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).


Seiring penutupan jembatan yang berada di ruas jalan provinsi Tandun–Pasir Pengaraian itu, seluruh aktivitas kendaraan roda dua hingga truk kini dialihkan melalui rute Dalu-Dalu (Rohul) menuju Mahato-Manggala (Rohil).


Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan Wilayah II Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau, Ardi Irfandi, menyampaikan bahwa dampak penutupan jembatan ini cukup signifikan.


“Rata-rata ada lebih dari 1.000 kendaraan berat melintasi Jalan Mahato–Manggala setiap harinya. Mayoritas adalah truk Over Dimension Over Loading (ODOL), yang tentu meningkatkan risiko kerusakan jalan dan kemacetan,” ujar Ardi, Minggu (25/05/2025).


Menghadapi situasi ini, pihak UPT tidak tinggal diam. Sebagai langkah antisipasi, mereka telah menyiagakan alat berat dan material di sepanjang jalur alternatif tersebut untuk memastikan jalan tetap fungsional.


Langkah sigap ini diambil untuk menjaga kelancaran distribusi dan aktivitas masyarakat yang kini bergantung penuh pada jalur Mahato–Manggala sebagai rute pengganti. 


“Dari total panjang jalan sekitar 80 kilometer, saat ini sekitar 25 kilometer mengalami kerusakan ringan hingga berat. Maka, jika ditemukan kerusakan, kami langsung melakukan penanganan cepat agar tidak mengganggu arus mobilitas barang dan orang,” katanya. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved