Fakta-fakta Nyawa Polisi Dihabisi Ormas di Jambi, Pelaku Berujung Nangis, Awalnya Ngobrol Biasa

Tubuh Aipda Hendra yang sudah tak bernyawa, baru ditemukan dua hari kemudian, Selasa, 20 Mei 2025, sekira pukul 13.00 WIB. 

Editor: Muhammad Ridho
Tribun Jambi/Rifani Halim
TERSANGKA PEMBUNUHAN anggota Polres Muaro Jambi, Aipda Hendra, Nopri Ardi ditangkap. Seorang anggota ormas itu nekat membunuh polisi karena utang Rp150 ribu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang polisi di Jambi tewas akibat kepalanya dipukul anggota ormas di Jambi pakai barbel.

Kasus pembunuhan Aipda Hendra Marta Utama terungkap titik terangnya. 

Anggota Polres Muaro Jambi itu tewas di rumahnya, RT 26, Kelurahan Pematang Sulur, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, dengan luka di kepala.

Tersangka pembunuhan bernama Nopri Ardi, anggota organisasi masyarakat (ormas) di Jambi. 

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi, Kombes Pol Manang Soebeti, menuturkan antara Aipda Hendra dan Nopri sudah saling mengenal. 

Nopri Ardi nekat menghabisi nyawa Hendra hanya karena persoalan utang sebesar Rp150 ribu.

"Pelaku berinisial N karena perselisihan uang, (kepala korban) dipukul pakai  barbel,” ujar Manang, Minggu (25/5/2025).

Pembunuhan itu terjadi pada Minggu, 18 Mei 2025, pagi. 

Saat itu, Nopri pelaku mendatangi rumah Aipda Hendra di kawasan Kelurahan Pematang Sulur.

Awalnya, terjadi percakapan biasa di antara keduanya. 

Situasi berubah memanas, ketika Aipda Hendra korban menagih utang. 

Merasa tersinggung, Nopri langsung mendorong Hendra hingga kepalanya membentur benda keras.

Tak berhenti sampai di situ, Nopri lalu mengambil barbel kecil yang ada di sekitar lokasi.

Oknum anggota ormas itu menghantamkan benda itu ke kepala Hendra sebanyak dua kali. 

Hendra tewas seketika di lokasi.

Tubuh Aipda Hendra yang sudah tak bernyawa, baru ditemukan dua hari kemudian, Selasa, 20 Mei 2025, sekira pukul 13.00 WIB. 

Saat itu warga sekitar mencium bau tidak sedap dari rumah korban yang tampak sepi. 

Saat ditemukan, tubuh Aipda Hendra dalam posisi tergeletak di ruangan samping rumah.

Dia hanya mengenakan celana jins panjang, tanpa mengenakan baju.

Kurang dari 24 Jam

Pascakejadian, tim Reskrim Polresta Jambi bergerak cepat melakukan penyelidikan. 

Dalam waktu kurang dari 24 jam sejak jenazah Aipda Hendra ditemukan, polisi menangkap Nopri Ardi, pada Rabu, 21 Mei 2025, sekira pukul 04.00 WIB. 

Polisi menangkap Hendra saat tertidur bersama keluarganya di kawasan dekat Jambi Paradise, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi.

"Pelaku kita tangkap saat sedang bersama keluarganya," ungkap Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Hendra Wijaya Manurung kepada wartawan.

Sempat Terkendala Saat Penyidikan

Polisi sempat menemui kendala dalam penyidikan, karena korban memiliki riwayat hipertensi dan pernah dirawat di rumah sakit. 

Namun, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan uji laboratorium forensik, memastikan bahwa Aipda Hendra meninggal akibat kekerasan fisik, bukan karena penyakit.

"Kasus ini terungkap lewat scientific crime investigation," ujar Kompol Hendra. 

Awalnya Kurir Paket Curiga 

Kurir paket yang datang mengantar barang, merasa curiga saat mencium bau menyengat.

Saat mencoba melihat kondisi dalam rumah, dia kaget. 

Penemuan jenazah Aipda Hendra, membuat kaget warga RT 26, Pematang Sulur, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, pada Selasa (20/5/2025) sore.

Aipda Hendra, polisi yang bertugas di Polres Muaro Jambi, ditemukan dalam kondisi tak bernyata.

Saat ditemukan, tubuh Aipda Hendra sudah tidak dalam kondisi bagus.

Di bagian kepalanya terdapat luka.

Warga setempat bernama Ardi, menuturkan peristiwa itu pertama kali diketahui seorang kurir paket yang datang ke sana, sekira pukul 13.00 WIB.

“Pertama kali yang menemukan itu tukang paket, pas mau antar barang," ungkapnya.

Saat hendak mengantarkan barang, kurir paket itu mencium bau tak sedap dari dalam rumah.

Karena curiga, dia melihat ke dalam rumah melalui jendela. 

Saat itu, kurir paket melihat ada sosok tubuh dalam kondisi telentang di ruang tamu.

Begitu mengetahui, kurir paket itu segera mencari ketua RT dan warga sekitar.

Warga sekitar, termasuk Ardi, langsung mendatangi lokasi. Namun, mereka tidak berani langsung masuk rumah, hanya melihat dari pagar. 

Kemudian, ketua RT melapor ke lurah setempat, lalu ke Polsek Telanaipura. 

Sementara itu, di lokasi kejadian, Kanit Reskrim Polsek Telanaipura, Iptu Swando P Gabe, menuturkan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). 

"Tadi anggota sudah ke sana dan olah TKP. Di tubuh korban diduga ada tanda tindak pidana atau kekerasan, di bagian kepala," kata Iptu Swando P Gabe.

Polsek Telanaipura sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Lokasi tersebut kini sudah dipasang garis polisi.

Kapolres Muaro Jambi, AKBP Heri Supriawan, turut hadir di lokasi untuk memantau langsung situasi. 
Dia mengatakan korban merupakan anggotanya.

“Saya ke sini hanya untuk mengecek saja. Benar, almarhum adalah anggota kita di Polres Muaro Jambi,” ujar Heri

Warga Duga Ada yang Tak Wajar 

Warga menduga ada yang tidak wajar terkait meninggalnya Aipda Hendra.

Keterangan warga sekitar, Aipda Hendra telah tinggal di rumah itu sekira 10 tahun.

Sosok polisi di Polres Muaro Jambi itu kerap sendirian. Belakangan diketahui, bahwa tempat itu merupakan rumah singgah bagi Aipda Hendra dan keluarga saat berada di Kota jambi. Dia dan keluarga tinggal di Kabupaten Muaro Jambi

Warga melihat Aipda Hendra terakhir kali pada Sabtu (17/5).

Saat itu, Aipda Hendra terlihat sehat dan mencuci sepeda motor. Kemudian, pada Minggu (18/5/2025), Aipda Hendra terlihat.

Autopsi dan Pemakaman

Pada Rabu (21/5), jenazah Aipda Hendra dimakamkan.

Paur Penum Humas Polda Jambi, Ipda Maulana, mengatakan pemakaman secara kedinasan dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bagan Pete, Kota Jambi. 

"Pemakaman di PTU Bagan Pete. Dimakamkan secara kedinasan," ujarnya, Rabu (21/5/2025).

Sebelum dimakamkan, jenazah Aipda Hendra diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara. 

"Autopsi sudah dilakukan, tetapi hasilnya belum keluar atau belum diumumkan," jelasnya. 

Sosok Baik dan Rajin Ibadah

Semasa hidup, Aipda Hendra bertugas di Sat Sampata Polres Muaro Jambi.

Dalam kesehariannya, almarhum dikenal sebagai sosok yang baik dan mudah bergaul.

Waka Polres Muaro Jambi, Kompol Deni Mulyadi, menuturkan kaget saat mendapatkan kabar ada personelnya meninggal. 

Sosok Hendra semasa hidupnya sangat baik, dikenal penyabar dan rajin beribadah. 

"Keseharian almarhum sangat baik sekali.  Beliau penyabat, rajin beribadah," kata Kompol Deni Mulyadi. 

Polres Muaro Jambi sangat kehilangan sosok almarhum. "Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah menerima cobaan ini," katanya. 

( Tribunpekanbaru.com / Tribunjambi )

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved