Tolak Lunasi BIPIH Rp 94 Juta, Seorang Petugas Haji Gagal Berangkat, Kecewa Tidak Dibayarkan Pemkab
Seorang petugas haji daerah (PHD) batal berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan tugasnya dalam mendampingi 860 calon jemaah haji (CJH).
TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang petugas haji daerah (PHD) bernama Imron Fauzi, warga Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur gagal berangkat lantaran enggan membayar biaya perjalanan ibadah haji (BIPIH) yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp 94.934.259.
PHD Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, itu pun batal berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan tugasnya dalam mendampingi 860 calon jemaah haji (CJH).
Fauzi menjadi satu-satunya PHD Lumajang yang batal berangkat.
Dengan demikian, dari yang seharusnya ada 4 PHD dari Lumajang yang berangkat, kini hanya ada 3 PHD.
Fauzi pun membeberkan alasannya enggan membayar BIPIH
Ia berpedoman pada UU Nomor 8 Tahun 2019, Pasal 25 Ayat (3).
Pasal tersebut menyebutkan biaya operasional PHD dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Tidak hanya itu, Fauzi menyebut Keputusan Menteri Agama Nomor 166 dan 167 Tahun 2025 yang menerangkan hal serupa.
Baca juga: Seluruh Jamaah Calon Haji Riau Sudah Berada di Makkah, Siap Jalani Puncak Ibadah Haji di Armuzna
Tribunjatim.com, melansir Kompas.com, Fauzi menyebut, 3 PHD lainnya tetap berangkat lantaran membayar sendiri BIPIH yang sudah ditetapkan.
"Aturannya kan jelas, dibiayai oleh APBD, ini aturan mulai 2019, artinya sudah lebih dari lima tahun aturan ini ada," katanya.
"Lah sekarang saya malah disuruh bayar sendiri," imbuh Fauzi di Lumajang, Rabu (21/5/2025).
Fauzi menceritakan, awalnya saat ia hendak mengambil hasil pemeriksaan kesehatan, diminta melakukan pelunasan BIPIH terlebih dahulu.
Saat itu, ia menolak karena seharusnya yang melakukan pelunasan adalah Pemkab Lumajang.
Setelah tidak melakukan pelunasan tersebut, Fauzi tidak pernah diajak untuk manasik dan tidak pernah dihubungi lagi oleh Kemenag Lumajang.
Baca juga: Tiga Ribu Lebih Jamaah Haji Riau Sudah Berada di Makkah, 1 Meninggal Dunia
"Saya tidak dapat konfirmasi lagi, saya juga tidak diundang manasik, kemarin di Pendopo waktu pelepasan Kemenag mengumumkan PHD Lumajang ada 3, padahal 4 orang, berarti saya tiba-tiba dibatalkan tanpa konfirmasi," ucap Fauzi.
'Mahasiswa KKN Sombong, Gak Mau Nyapa,' Alasan Pelaku Teror Pencurian Motor di Lumajang |
![]() |
---|
Penjelasan Dokter Ungkap Kematian Tragis Ibu Muda Saat Asyik Nonton Karnaval Sound Horeg |
![]() |
---|
Viral Wanita di Lumajang Meninggal Dunia Seusai Saksikan Sound Horeg, Suami Minta Video Dihapus Saja |
![]() |
---|
Permasa Jatim Dukung BRK Syariah Jadi Regional Champion lewat Kolaborasi Strategis |
![]() |
---|
Rekam Karnival Sound Horeg, Anik Tiba-Tiba Tersungkur dan Meninggal: Sang Suami Ungkap Hal Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.