Modus Citra Bawa Gadis Disabilitas Yatim Piatu ke Kampar, Janji Disekolahkan Ternyata Malah Disiksa

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Citra Handayani, 48 tahun, pelaku penganiayaan gadis yatim piatu di RT 03 RW 06 Perumahan Teratai Jaya Dusun II Desa Tarai Bangun Kecamatan Tambang ternyata bukan tante korban.

Korban yang bernama Valery Wahid, 18 tahun, merupakan gadis yatim piatu berkebutuhan khusus (disabilitas secara psikologi).

Kepala Desa Tarai Bangun, Andra Maistar mengungkap Citra sebenarnya kakak sepupu Valery. 

"Ibu mereka (Citra dan Valery) kakak beradik kandung. Ibu pelaku kakaknya," ujarnya kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (29/5/2025).

Baca juga: Sosok yang Aniaya Gadis Yatim Piatu di Kampar Riau, Kades: Kurang Baik dengan Tetangga

Baca juga: Gadis Yatim Piatu Korban Penganiayaan di Kampar Penyandang Disabilitas, Pelaku Juga Bukan Tantenya

Baca juga: Video: Tante Tega, Siksa Gadis Yatim Piatu di Kampar, Terbuang di Gudang Tanpa Makan

Ia mengungkap cerita bagaimana korban awalnya tinggal di rumah pelaku.

Cerita itu didengar saat mendampingi Kepala Kepolisian Resor Kampar, AKBP. Mihardi Mirwan menemui korban, Rabu (28/5/2025). 

Korban sementara waktu menumpang di rumah Ketua RT bersama tantenya.

Tantenya itu adik kandung dari almarhumah ibu korban. 

Kades Andra mengatakan, dahulu korban tinggal bersama orangtuanya di Singkawang, Kalimantan Barat.

Singkat cerita, ayahnya meninggal di Singkawang. 

Setelah ditinggal sang ayah, ibu membawanya kembali ke kampung halaman di Sijunjung, Sumatera Barat.

Setelah beberapa lama, ibunya pun meninggal. 

Valery anak tunggal yang disabilitas akhirnya yatim piatu.

Lebih kurang sepekan setelah ibunya meninggal, keluarga menggelar Yasinan.

Pelaku hadir jauh-jauh dari Tarai Bangun.