Longsor Gunung Kuda Cirebon

Tragedi Longsor Cirebon : Dimana Ayah? Isnandi Terus Mencari Keberadaan Nurahmah yang Menghilang

Isnandi hanya berharap ayahnya nantinya dimakamkan secara layak. Itu adalah penghormatan terakhir sebagai kepala rumah tangga yang gigih

|
Editor: Budi Rahmat
Tribun Cirebon
MENCARI AYAH - Isnandi terus berusaha mencari tahu keberadaan ayahnya yang diduga jadi korban Longsor di Cirebon 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Dimana ayah? Isnandi kini hanya punya pengharapan. Bertemu dengan sosok Nurahmah (46) yang tak tahu keberadaannya usai longsor tambang batu Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Jumat (30/5/2025).

Isnandi hanya ingin menemukan ayahnya yang diketahui kuli angkut pasir. Nurahmah diduga menjadi salah satu dari belasan korban yang masih hilang atau tertimbun.

Dan Isnandi hanya ingin ayahnya ditemukan untuk kemudian dilakukan pemakaman yang layak. 

Baca juga: SIARAN LANGSUNG Timnas Indonesia vs China, Kickoff Pukul 20.45 WIB, Kluivert Janjikan Kemenangan

Baginya itulah penghormatan terakhir bagi sang ayah yang telah berkorban demi menghidupi keluarga.

Langkah kaki Isnandi (23) tampak lunglai saat menyusuri lorong RSUD Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Berjaket biru yang mulai kusam dan tas selempang yang lusuh, ia berjalan pelan, menahan sesak di dada. 

Matanya yang sembab masih berusaha menatap tegar ke depan.

Isnandi adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Sejak Jumat (30/5/2025), ia berkeliling mencari kabar tentang sang ayah, Nurahman (46), yang hilang dalam tragedi longsor tambang batu Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang.

“Bapak saya kerja kuli angkut pasir dan batu. Sudah 25 tahun kerja begitu, dari pagi sampai sore,” kata Isnandi, Sabtu (31/5/2025). 

Di posko Ante Mortem Tim DVI Polda Jabar, Isnandi diperiksa petugas. Ia menyerahkan data dan menjalani tes DNA, berharap apa pun yang bisa membantu menemukan ayahnya.

“Tadi tes DNA, laporan orang hilang. Dari Jumat masih belum ketemu sampai sekarang,” ujarnya lirih.

Informasi simpang siur membuat hati Isnandi makin remuk. Beberapa orang bilang ayahnya ada di RSUD Arjawinangun, tapi saat ia mencari, nama Nurahman tak ada.

Isnandi tahu betul betapa beratnya pekerjaan sang ayah. Setiap hari, Nurahman memikul karung demi karung pasir dan batu, berpindah dari satu mobil ke mobil lain. 

Tak ada keluhan, tak ada istirahat panjang, hanya keringat yang selalu menetes demi menghidupi keluarga.

Kini, Isnandi hanya ingin satu hal: ayahnya ditemukan. Bagi Isnandi, pemakaman yang layak adalah wujud penghormatan terakhir untuk ayah yang sudah mengorbankan segalanya demi keluarga.

“Harapannya bisa diketemukan jasad bapak saya, supaya bisa kebumikan dengan layak,” ucapnya. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved