Pelantikan Bupati Siak
Sosok Afni, dari Keluarga Sederhana hingga Jabat Bupati Siak, Junjung Tinggi Prinsip dan Integritas
Afni zudah menonjol dalam berorganisasi sejak di bangku sekolah. Ia menjadi perempuan pertama yang terpilih menjadi Ketua OSIS SMAN 1 Siak.
Penulis: Mayonal Putra | Editor: FebriHendra
TRIBUNPEKANBARU.COM - Afni Zulkifli lahir dari keluarga yang sangat sederhana. Masa kecilnya dihabiskan di rumah panggung kayu di pinggiran Sungai Siak, tepatnya di Kelurahan Kampung Rempak, Kecamatan Siak.
Seperti kebiasaan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai kala itu, keluarganya memanfaatkan aliran sungai untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, mencuci, hingga berenang.
Itulah lingkungan tempat Afni tumbuh dan mengenal dunia.
Bakat kepemimpinannya sudah tampak sejak remaja. Di SMA, ia menorehkan sejarah sebagai perempuan pertama yang terpilih menjadi Ketua OSIS SMAN 1 Siak.
Baca juga: Tak Pernah Terlintas Bagi Afni untuk Menjadi Bupati, Dilantik 4 Juni 2025
Baca juga: Jalan Panjang Menuju Kursi Bupati Siak, Afni-Syamsurizal Dilantik 4 Juni 2025
Ini menjadi pencapaian yang cukup luar biasa di tengah dominasi laki-laki dalam organisasi siswa saat itu.
Afni menyadari betul kondisi ekonominya yang terbatas. Kedua orang tuanya mengais rezeki dengan berjualan lontong di kantin sekolah.
Namun, kesederhanaan itu justru membentuk mental dan motivasinya untuk mengejar pendidikan setinggi-tingginya.
Ia merantau ke Pulau Jawa demi menuntut ilmu. Dengan kegigihan luar biasa, ia menyelesaikan pendidikan hingga jenjang S3, menyandang gelar doktor sebelum usia 35 tahun.
Pada usia 39, ia memberanikan diri mencalonkan diri dalam Pilkada Serentak 2024 dan berhasil mengalahkan pasangan petahana Alfedri–Husni.
Afni bersama pasangannya, Syamsurizal, akan dilantik pada 4 Juni 2025 sebagai Bupati dan Wakil Bupati Siak untuk periode 2025–2030.
Ia pun mencatat sejarah sebagai bupati perempuan pertama di Negeri Istana peninggalan Sultan Syarif Kasim II.
Bagaimana perjalanan hidup dan prinsip hidup yang ia pegang? Berikut petikan wawancara eksklusif Tribun Pekanbaru bersama Dr. Afni Z:
Tribun (T) : Bagaimana Anda melihat perjalanan hidup Anda hingga kini dipercaya menjadi Bupati Siak?
Afni (A) : Pertama-tama saya sangat bersyukur kepada Allah. Saya lahir dari keluarga yang sangat sederhana—bahkan bisa dibilang dari keluarga yang tidak berpunya.
Tapi justru dari kekurangan itulah saya belajar banyak hal, menghargai orang lain, memahami kehidupan, dan mensyukuri rezeki sekecil apapun.
Saya tidak ingin pelantikan ini dirayakan dengan euforia berlebihan. Saya ingin menjaga hati.
Saya tahu rasanya menjadi orang yang tidak punya, pernah tidak ada uang untuk sekolah, tidak ada makanan di rumah. Jadi, dalam momen penting ini pun, saya tetap merasa sebagai Afni yang sama.
T: Setelah resmi menjabat, bagaimana Anda ingin menempatkan diri sebagai kepala daerah?
A: Saya tetap ingin menjadi diri saya sendiri. Jabatan ini tidak akan mengubah kepribadian saya.
Saya ingin tetap hidup sederhana, tidak berlebihan, dan terbuka terhadap kritik. Ini adalah prinsip hidup saya sejak dulu.
T: Peran keluarga sangat penting dalam perjalanan ini. Seperti apa dukungan mereka?
A: Keluarga saya adalah pondasi terkuat dalam hidup saya. Mereka orang-orang yang sederhana, tidak menuntut macam-macam.
Justru karena itu saya merasa perlu melindungi mereka agar tidak ikut terbebani oleh jabatan saya.
Keluarga adalah sumber semangat dan motivasi utama saya untuk bekerja dengan jujur, bertanggung jawab, dan berani menghadapi dunia baru ini.
T: Apa filosofi hidup yang Anda pegang dalam menempuh perjalanan panjang ini?
A: Saya selalu berusaha memegang teguh integritas dan niat baik. Saya percaya bahwa dengan bekerja jujur, tepat waktu, dan disiplin, akan ada jalan yang dibukakan Allah.
Menjaga integritas tidak mudah, banyak sekali godaan. Tapi saya percaya, keajaiban akan datang kepada orang-orang yang menjaganya.
Hidup ini singkat. Sekaya-kayanya, setinggi apapun jabatan kita, kita semua adalah calon jenazah.
Maka, yang terpenting adalah terus berbuat baik di mana pun dan kepada siapa pun. Bahkan kepada orang yang pernah menyakiti kita sekalipun.
Karena saya percaya, kebaikan akan selalu kembali pada kita, entah kapan dan bagaimana.
Saya pernah mengalami sendiri, ada orang yang datang dan berkata saya pernah membantunya. Padahal saya tidak ingat kapan.
Tapi dia ingat. Itu ajaib. Maka, jagalah integritas dan tetaplah menjadi orang baik semampu kita. (Tribunpekanbaru.com/Mayonal Putra)
Diajak Makan Beghanyut di Atas Sampan oleh Bupati Siak usai Pelantikan, Gubri Abdul Wahid Terpesona |
![]() |
---|
Bupati, Penari, dan Perempuan Melayu yang Dicintai, Iyeth Bustami Dibuat Terpukau |
![]() |
---|
Bupati Siak Afni Z Akan Ikuti Retret Kepemimpinan di IPDN Jatinangor |
![]() |
---|
Pidato Perdana Bupati Siak Afni, Sebut Soal Perwujudan Cita-cita Sultanah Latifah Sejak Seabad Lalu |
![]() |
---|
Profil Afni Zulkifli Mantan Wartawan Istana Negara Jadi Bupati Siak Perempuan Pertama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.