Bupati Siak Afni Langsung Hadir Tenangkan Warga di Lokasi Kerusuhan Tumang, Siap Panggil Perusahaan

Bupati Siak Afni tidak hanya meninjau dari jauh kerusuhan di Tumang ini. Ia turun langsung ke tengah kerumunan warga

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Mayonal Putra
TURUN LANGSUNG - Bupati Siak Afni Z turun langsung di tengah kerusuhan antara masyarakat dengan PT SSL di kampung Tumang, Rabu (11/6/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Kerusuhan yang memuncak dengan pembakaran fasilitas milik PT Seraya Sumber Lestari (SSL) di Kampung Tumang, Siak, Riau, Rabu (11/6/2025), langsung mendapat respons dari Bupati Siak, Afni Z.

Asap pekat masih menggantung di langit Tumang saat Afni tiba di lokasi kejadian.

Suasana masih mencekam. 

Berdasarkan pantauan tribunpekanbaru.com, udara dipenuhi serbuk hitam dari kayu yang terbakar, bercampur dengan pekatnya asap, menciptakan pemandangan yang mencekam.

Api begitu cepat melahap bangunan, mengubah Kampung Tumang yang semula hening menjadi medan kerusuhan yang membara.

Pos jaga, kantor, rumah karyawan perusahaan terbakar, kendaraan operasional hangus, dan amarah warga belum sepenuhnya reda.

Baca juga: Duduk Perkara Warga Tumang Siak Mengamuk ke Perusahaan, Ini Bukan Tanah Kosong. Kami Hidup di Sini!

Tak terhitung kerugian yang ditimbulkan.

Bara api kemarahan ini, rupanya, dipercik sendiri oleh pihak perusahaan yang memaksa warga mengosongkan lahan mereka.

Masyarakat merasa bahwa tanah warisan leluhur dan hasil jerih payah mereka selama dua dekade terancam dirampas begitu saja.

Konflik lahan yang berkepanjangan akhirnya mencapai puncaknya dalam insiden tragis ini.

“PT SSL menyurati kami agar kami mengosongkan lahan kami. Kami sudah protes tapi tidak didengarkan. Sementara di kampung tetangga kami, perusahaan ini sudah membabat 400 hektar tanaman sawit masyarakat dan mereka ganti dengan akasia,” ujar As, salah seorang warga Tumang yang ditemui di lokasi kejadian. 

Pada saat api terus memamah bangunan-bangunan dan kendaraan milik perusahan itu, beberapa petugas kepolisian berupaya meredakan warga.

Tumang merupakan sebuah kampung yang berada di ujung kecamatan Siak.

Rata-rata warganya menggantungkan hidup pada sektor perkebunan kelapa sawit.

Bupati Afni tidak datang hanya untuk meninjau dari jauh kerusuhan ini.

Ia turun langsung ke tengah kerumunan warga.

Dengan mengenakan sepatu lapangan, ia berjalan menyusuri puing serta tanah yang menghitam.

Di belakangnya tampak Komandan Kodim 0322/Siak Letkol Arh Riyanto Budi Nugraha, Kapolres Siak AKBP Eka Ariandi Putra, Camat Siak Arie Darmawan, serta Kabag Pertanahan Setdakab Siak, Zaki Kadri. Namun, Afni memilih berada paling depan, mengambil inisiatif.

“Dapat informasi seperti ini, saya langsung hadir di tengah bapak ibu. Ini bukti bahwa kami ada bersama rakyat,” katanya, disambut sorak semangat warga.
 
Pesan Warga dan Respons Pemimpin

Warga Tumang menegaskan bahwa mereka telah menggarap lahan tersebut secara turun-temurun.

Ketegangan yang telah lama terpendam memuncak menjadi aksi pembakaran yang mengguncang perhatian publik.

Di tengah panasnya situasi dan asap yang belum juga hilang, Bupati Afni mencoba menenangkan suasana.

Ia mengajak warga untuk mempercayakan kelanjutan perjuangan kepada pemerintah.

“Pesan perlawanan yang bapak ibu sampaikan sudah cukup. Biar kami yang teruskan perjuangan ini. Tapi tolong, tidak perlu sampai bakar-bakar begini,” ujarnya dengan nada kecewa.

Afni mengingatkan bahwa perjuangan warga atas hak tanah bukanlah hal baru dan merupakan bagian dari prioritas pemerintah daerah.

Ia menekankan pentingnya menghargai sejarah dan eksistensi kampung-kampung lama seperti Tumang.

“Ini kampung lama. Tolong juga perusahaan hargai histori kampung-kampung seperti ini,” kata Afni.
 
Negosiasi Tegas, Simbol Kepemimpinan di Tengah Asap

Sebagai langkah konkret, pemerintah daerah akan memanggil pihak perusahaan untuk menyelesaikan konflik ini secara langsung.

Afni menekankan bahwa dalam pertemuan nanti, harus hadir perwakilan yang memiliki wewenang membuat keputusan.

“Kita bicarakan secara government to business. Tapi kalau yang datang bukan pengambil keputusan, mohon maaf, saya yang akan usir sendiri,” ucapnya tegas.

Untuk sementara waktu, Afni meminta agar semua aktivitas perusahaan dihentikan hingga kondisi benar-benar kondusif.

Di tengah puing-puing kerusuhan dan langit yang masih kelabu, Bupati Afni Z berdiri di hadapan warganya. 

Di belakangnya, jajaran pejabat TNI dan Polri tampak bersiaga, sementara bau hangus masih terasa kuat di udara.

Warga Tumang mengelilingi para pemimpin daerah, sebagian dengan wajah penuh emosi dan lelah oleh ketidakpastian.

Kehadiran Afni Z menjadi penanda bahwa negara hadir di tengah nyala api dan gejolak harapan ribuan warga.

Sebuah pesan bahwa suara masyarakat tidak dibiarkan padam di antara abu.

(Tribunpekanbaru.com/Mayonal Putra)

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved