Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

HUT ke 241 Pekanbaru

Menatap Pekanbaru di Usia yang ke 241, Jalanan Berlubang Menjadi Wajah Kota Bertuah

Sejumlah ruas jalan di Kota Pekanbaru masih dalam kondisi rusak berat, panjangnya sampai ratusan kilometer.

Penulis: Fernando | Editor: Theo Rizky
Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang
JALAN RUSAK - Pengendara melewati jalan rusak berat di Jalan Dharma Bakti, Kota Pekanbaru, Rabu (25/6/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pekanbaru baru saja merayakan ulang tahun ke 241.

Dari sisi hitungan waktu, angka itu tentunya  teramat lama.

Ya, kota yang dijuluki kota bertuah sudah berusia teramat tua.

Dalam perjalanannya, berbagai dinamika melintas menerpa kota dan warganya.

Dinamika yang pastinya tak lepas dari dari beragam masalah, terutama persoalan sosial.  

Satu  yang memantik perhatian dalam beberapa tahun belakangan adalah persoalan jalan rusak.

Sejumlah ruas jalan di Kota Pekanbaru masih dalam kondisi rusak.

Ruas jalan rusak itu ada di beberapa lokasi masih dalam kondisi cukup parah.

Kerusakan ruas jalan itu terlihat di Jalan Suka Karya.

Baca juga: HUT ke-241 Pekanbaru, Belasan Ribu Penumpang Nikmati Program Naik Gratis Bus TMP dalam Tiga Hari

Posisinya tidak jauh dari perbatasan Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar.

Lalu ruas jalan rusak juga terlihat di Jalan Dharma Bakti.

Air menggenangi ruas jalan rusak yang mengganggu aktivitas para pengguna jalan.

Jalan dalam kondisi rusak juga terlihat di Jalan Panglima.

Ruas jalan tersebut banyak masih dalam kondisi rusak. Para pengendara terpaksa berhati-hati saat melintas di ruas jalan rusak tersebut.

Warga Labuh Baru Barat, Regar menilai kondisi satu ruas Jalan Dharma Bakti sangat memperihatinkan.

Masyarakat berinisiatif menimbun ruas jalan rusak dengan pasir dan pecahan batu.

Baca juga: Unik, Wako Agung Nugroho Bersama Rombongan Naik Bus TMP ke Lokasi Rapat Paripurna HUT Pekanbaru

Namun kondisi itu tidak membuat ruas jalan tersebut jadi lebih baik.

Mereka malah kesulitan melewati ruas jalan yang tidak lagi berlapis aspal.

Drainase di sekitar ruas jalan rusak itu juga tidak berfungsi dengan baik.

Akibatnya banyak air mengenang drainase sekeliling ruas jalan rusak.

Regar menyebut bahwa kondisi ruas jalan rusak ini sudah lama.

Kerusakan jalan ini dampak banjir rutin yang melanda Kelurahan Bandar Raya dan Kelurahan Labuh Baru Barat.

Pria paruh baya ini juga menceritakan bahwa di kawasan itu sering kali pengendara sepeda motor jatuh.

Kebanyakan pengendara sepeda motor wanita yang terpeleset.

"Kondisi jalan rusak parah ini akibat drainase di kawasan itu tidak lagi berfungsi. Jalan akan tetap rusak ketika tidak ada perbaikan saluran air di kawasan itu," ujarnya.

Dirinya cuma bisa berharap saluran air di sekitar ruas jalan ini bisa diperbaiki.

Ia tidak ingin kerusakan jalan ini berlarut-larut lantaran banjir yang terus merendam kawasan itu.

Data dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru hingga April 2025 lalu, ruas jalan yang dalam kondisi rusak berat panjangnya mencapai 109 kilometer.

Sedangkan total ruas jalan dalam kondisi rusak mencapai hampir lima ratus kilometer.

Ada 96 kilometer jalan di Kota Pekanbaru dalam kondisi rusak sedang.

Lalu jalan yang masuk kategori rusak ringan mencapai 254 kilometer.

Total panjang ruas jalan kota di Kota Pekanbaru mencapai 1.277 kilometer.

Ada sekitar 818 kilometer jalan kota dalam kondisi mantap.

Sejumlah persoalan Kota Pekanbaru masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR).

Persoalan itu di antaranya menuntaskan banjir, perbaikan jalan rusak hingga membenahi pengelolaan sampah.

Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho menyadari bahwa menuntaskan semua persoalan tidak bisa secara instan.

"Penanganan jalan berlubang dan lainnya semuanya tidak bisa tuntas dengan instan," paparnya.

Dirinya menilai semua itu butuh proses dan butuh anggaran yang tidak sedikit untuk menuntaskan persoalan Kota Pekanbaru.

Ia berjanji satu persatu persoalan ini bakal dituntaskan agar Kota Pekanbaru bisa lebih baik.

Agung menyebut bahwa pemerintah kota juga berusaha menjemput anggaran di pemerintah pusat.

Anggaran ini tentu untuk menunjang proses menuntaskan persoalan kota.

Politisi Partai Demokrat ini menyadari bahwa banyak jalan di Kota Pekanbaru dalam kondisi rusak.

Kondisi aspalnya juga sangat memperihatinkan sehingga harus ada peremajaan.

Kondisi ini membuat jalan rusak menyebar di sebagian besar wilayah Kota Pekanbaru.

Ia pun bakal berupaya nanti ada perawatan berkala terhadap ruas jalan yang dalam kondisi rusak.

"Perawatan jalan ini mesti jadi prioritas, sekarang kita lihat di Jalan Jendral Sudirman pun sudah mulai rusak," ulasnya.

Dirinya mengaku sudah memberi perintah kepada Dinas PUPR Kota Pekanbaru untuk melakukan lelang perbaikan jalan rusak.

Ada rencana perbaikan dilakukan secara overlay atau pelapisan kembali.

Agung mengklaim bahwa proses perbaikan jalan dengan cara tambal sulam sudah dilakukan.

Ia menyadari proses perbaikan jalan rusak memang belum menyeluruh.

"Tahun ini dengan anggaran yang ada kita overlay ruas jalan rusak dengan kondisi rusak parah," jelasnya.

Selain itu, proses tambal sulam jalan rusak juga terus berlanjut. Ia menyebut bahwa upaya ini dilakukan agar perbaikan jalan bisa berlangsung secara bertahap.

"Selain overlay, kita tambal sulam juga. Ada jalan yang sudah tambal sulam, tahun depan baru kita overlay," paparnya

Sementara itu, Pengamat Perkotaan, Mardianto Manan menyebut semestinya Dinas PUPR Kota Pekanbaru melakukan identifikasi kondisi jalan yang eksis saat ini.

Mereka harus melakukan pemeriksaan jalan secara menyeluruh.

"Ketika diperiksa semua, baru diketahui ada yang rusak dan semi rusak dan akan rusak, nanti akan dilakukan perbaikan secara berkala," ungkapnya.

Mardianto menilai dinas terkait harus melakukan monitoring dan evaluasi atau monev secara rutin. Proses penanggaran pun harus dipersiapkan apalagi ketika jalan bakal diperbaiki tahun depan.

"Kita tentu harus anggarkan dulu jalan yang rusak di tahun anggaran berikutnya, lain halnya kalau force major," jelasnya.

Mardianto meyakini dinas terkait punya skala prioritas dalam membenahi ruas jalan rusak. Mereka mempertimbangkan dari lalu lintas harian rata-rata.

Soal penyusunan anggaran, ia menilai itu sebagai gaya kepemimpinan saja.

Program bukan prioritas nantinya bisa dipangkas untuk pembenahan infrastuktur.

"Sangat penting dilakukan identifikasi, jadi sudah ada langkah strategis yang diambil ke depan," paparnya.

Dirinya cuma bisa berharap kondisi jalanan di Kota Pekanbaru bisa kembali pulih.

Ia menilai seharusnya kondisi jalan Kota Pekanbaru menjadi barometer pembangunan Riau.

"Pekanbaru itu ibunya kota, ibu kota Riau. Kalau jalan di pintu gerbang Riau rusak, maka kita bayangkan di kabupaten kota lainnya juga demikian," tuturnya.

(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved