Perambahan Hutan di TNTN
Berkunjung ke TNTN, Menteri LHK Imbau Masyarakat Tak Ragu Berikan Data ke Satgas PKH
Satgas PKH telah mengambil alih kembali areal TNTN seluas 81 ribu hektar lebih dan menyegel 50 ribu hektar kebun sawit ilegal
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq berkunjung ke Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau pada Minggu (13/7/2025).
Menteri LH Hanif Faisol didampingi Wakil Komandan Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) May Jend TNI Dody Triwinarto, Gubernur Riau Abdul Wahid, Bupati Pelalawan H Zukri.
Rombongan tiba di kawasan TN Tesso Nilo untuk meninjau langsung proses penerbitan kawasan hutan di TNTN.
Satgas PKH telah mengambil alih kembali areal TNTN seluas 81 ribu hektar lebih dan menyegel 50 ribu hektar kebun sawit ilegal yang ada di dalamnya untuk dihutankan kembali.
Rombongan menggelar rapat terbatas dan berdialog seputar langkah-langkah mereforestasi kawasan hutan konservasi itu.
Sejak diambil alih Satgas PKH mulai 10 Juni yang lalu, proses pemusnahan kebun sawit ilegal yang kuasai perambah, baik petani yang bekerja maupun cukong atau pemodal.
Baca juga: Satgas PKH Blak-blakan Ungkap Cukong Sawit Kuasai TNTN, Pemilik Lahan Ada di Jakarta hingga Medan
Baca juga: Lahan TNTN Kembali Dikuasai Negara, Gubernur Riau Jadi Saksi Penyerahan Resmi
Satgas PKH bersama Pemprov Riau dan Pemda Pelalawan sedang melakukan pendataan secara rinci kepada semua masyarakat yang menghuni TN Tesso Nilo.
Namun dalam perjalanannya banyak warga yang menolak didata oleh petugas dan tidak terbuka menyerahkan data yang dibutuhkan Satgas PKH.
Setelah berkunjung di Desa Lubuk Kembang Bunga, rombongan Menteri Hanif Faisol memberikan pernyataannya kepada para masyarakat dan juru warta.
Ia mengungkapkan Presiden Prabowo melalui Menteri Pertahanan telah menugaskan dirinya untuk mengkoordinir penanganan restorasi TN Tesso Nilo.
"Tentu didalam merestorasi TNTN ini diperlukan banyak bicara dengan seluruh masyarakat. Untuk itu data awal sangat-sangat kami perlukan. Mari kita sama-sama merestorasi kawasan hutan ini," ujar Menteri Hanif Faisol.
Ia meminta kepada seluruh warga yang menghuni TNTN agar bekerjasama dengan Satgas PKH dalam memberikan data yang dibutuhkan.
Data tersebut akan diolah dengan sistematis. Sebagai dasa untuk mengambil langkah-langkah yang benar dalam melakukan restorasi TN Tesso Nilo.
"Tidak usah gelisah dan jangan terpancing provokasi. Pemerintah sangat memperhatikan perlindungan hak asasi manusia. Termasuk masyarakat yang saat ini berada di kawasan TNTN," tambah Hanif Faisol.
Ia menegaskan, pihaknya akan berpegang teguh pada prinsip-prinsip hak asasi manusia dalam proses penertiban kawasan hutan konservasi itu.
Namun sebagai aparat negara tetap menjunjung hak asasi warga yang ada di TNTN.
"Kami harap semuanya terbuka untuk memberikan data kepada kita dan tidak usah ragu-ragu," tegasnya.
Hanif menekankan, data dari masyarakat yang mendiami TNTN menjadi dasar untuk akan mendudukan persoalan pada strategi konsep dan rencana yang jelas melibatkan semua pihak. Tentu tetap mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat.
"Semoga kerjasama kita semua akan segera mengembalikan fungsi TNTN pada satu sisi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sisi yang lain," pungkasnya.
Bupati Pelalawan H Zukri menyebutkan, Menteri LH Hanif Faisol telah jelas menyampaikan proses merestorasi kawasan TNTN sangat membutuhkan data dari masyarakat. Ia meminta warga untuk memberikan data yang jelas serta tidak terprovokasi oleh cukong-cukong.
"Berikan data yang sesungguhnya sesuai api yang diminta oleh tim. Ini merupakan bagian dari solusi yang akan dibuat oleh pemerintah," tukas Zukri.
Penegasan itu juga ditimpali oleh Gubernur Riau, Abdul Wahid agar warga membuka diri dalam pendataan. Agar nantinya saat pemerintah mengambil solusi terkait nasi warga di TNTN ikut terlibat.
"Kalau tidak mau memberikan data, nanti ada solusi diambil pemerintah, dibilang tidak mau melibatkan masyarakat. Kita ingin mencari solusi terbaik," tegas Gubri Abdul Wahid.
(Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)
Banyak Warga Punya Kebun Sawit Dalam Kawasan TNTN, Dansatgas PKH: Bukan Tempatnya yang Benar |
![]() |
---|
Lahan yang Tak Terdata Satgas PKH Dianggap Milik Cukong dan Akan Diproses Pidana |
![]() |
---|
Kelola Lahan TNTN Sejak 2004, Warga Bagan Limau Kini Serahkan Ribuan Hektare ke Negara |
![]() |
---|
Reforestasi di TNTN, Dansatgas PKH Tanam Pohon di Lahan Bekas Sawit |
![]() |
---|
Pohon Sawit Ditumbangkan Pakai Alat Berat di Lahan 3 Ribu Hektare di TNTN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.