Lagi Marak Beras Oplosan, Profesor IPB Bagikan Cara Mengetahui Beras Oplosan
Tajuddin menyampaikan, beras idealnya disimpan maksimal selama enam bulan untuk menjaga kualitasnya.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Saat ini masyarakat dihebohkan dengan temuan beras oplosan yang beredar luas di pasaran.
Tragisnya lagi, beberapa temuan itu justru pada sejumlah merek beras ternama.
Oleh sebab itu, masyarakat perlu waspada terhadap peredaran beras oplosan yang kerap dijual di pasaran dengan harga murah.
Beras oplosan merupakan campuran dari berbagai jenis beras dengan kualitas berbeda yang biasanya dilakukan untuk mendapatkan keuntungan lebih besar oleh oknum pedagang nakal.
Praktik pengoplosan beras bisa merugikan konsumen karena selain menurunkan kualitas, juga berpotensi menimbulkan risiko kesehatan jika dicampur bahan berbahaya.
Untuk itu, penting mengetahui ciri-ciri beras oplosan agar konsumen tidak tertipu saat membeli beras untuk kebutuhan sehari-hari di pasar tradisional maupun toko modern.
Ciri-ciri beras oplosan
Pakar teknologi industri Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Tajuddin Bantacut mengatakan, karakteristik beras oplosan dapat dikenali secara kasat mata, baik sebelum maupun sesudah dimasak.
Ciri-ciri beras oplosan sebelum dimasak dapat diidentifikasi dari warna yang tidak seragam dan ukuran butirannya yang berbeda.
Sementara itu, salah satu tanda beras oplosan bisa terlihat setelah dimasak, yaitu nasi menjadi lebih lembek.
“Jika menemukan nasi yang berbeda dari biasanya seperti warna, bau (aroma), tekstur, dan butiran maka dapat dicurigai sebagai beras yang telah dioplos dalam arti terdapat kerusakan mutu atau keberadaan benda asing,” ujar Tajuddin dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (11/7/2025).
Baca juga: Video: 4 Cincin Melilit Alat Vital Selama 6 Hari, Pria Ciamis Ini Akhirnya Tak Tahan Lapor Damkar
Baca juga: Akibat Terlalu Percaya Sama Orang, Diduga Rumah dan Usaha Raib, Ibu di Sultra Ngamuk di Pengadilan
Jenis-jenis beras oplosan
Tajuddin juga menjelaskan beberapa jenis beras oplosan yang beredar di masyarakat.
Jenis pertama adalah beras campuran yang dicampur dengan bahan lain, seperti jagung.
Menurut Tajuddin, jenis beras oplosan tersebut biasanya ditemukan di beberapa daerah.
Blak-blakan Tempat Kerjanya ke Ahmad Sahroni, Ternyata Penghasilan Salsa Tiap Bulan Tak Main-main |
![]() |
---|
Segini Besarnya Gaji Wamen jika Rangkap Jabatan Komisaris BUMN, Kini MK Putuskan Harus Dilepas |
![]() |
---|
Anggota DPR Diminta WFH Karena Ada Demo, Ahmad Sahroni: Pulang Ribet, Kemana-mana Susah |
![]() |
---|
RESMI, Putusan MK 128/PUU-XXIII/2025, Wamen Dilarang Rangkap Jabatan, Fokus Urus Kementrian Saja |
![]() |
---|
Bertemu Oknum Aparat, Mahasiswa Ini Mengaku Disuruh Beli Lakban sebelum Culik Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.