Pemkab Inhu Tetapkan Status Darurat Penanganan Bencana Abrasi dan Tanah Longsor

Abrasi air Sungai Indragiri mengakibatkan kerusakan sejumlah fasilitas pemerintah dan desa di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Penulis: Bynton Simanungkalit | Editor: M Iqbal
Istimewa
JALAN LINTAS - Keretakam terjadi pada Jalan lintas yang menghubungkan Kota Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), tepatnya di kawasan Kuala Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu, Selasa (24/6/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, RENGAT - Abrasi air Sungai Indragiri mengakibatkan kerusakan sejumlah fasilitas pemerintah dan desa di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhu menetapkan status darurat penanganan bencana abrasi dan tanah longsor di Kabupaten Inhu.

Penetapan ini, juga merupakan tindak lanjut dari pertemuan Bupati Inhu, Ade Agus Hartanto dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Inhu, Mulyadi memaparkan sejumlah lokasi yang terkena dampak abrasi air Sungai di Inhu.

Sesuai data, titik abrasi terparah ditemukan di sepanjang aliran Sungai Indragiri, mulai dari Kecamatan Pasir Penyu, Kecamatan Lirik, Kecamatan Rengat Barat, Kecamatan Rengat, dan Kecamatan Kuala Cenaku.

"Ada 10 titik yang parah, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah penanganan," ujar Mulyadi, Selasa (15/7/2025).

Mulyadi mengatakan bahwa penetapan status darurat bencana ini, selanjutnya akan diusulkan ke pemerintah pusat.

Sehingga dengan pengusulan itu pemerintah pusat bisa menurunkan anggaran untuk perbaikan turap di sejumlah titik abrasi Sungai Indragiri.

Rapat koordinasi penetapan status darurat itu dipimpin langsung oleh Bupati Inhu, Ade Agus Hartanto.

Pada rapat yang digelar di ruang auditorium Yopi Arianto, Senin (14/7/2025) itu juga dihadiri Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera III, unsur Forkopimda, Pj Sekda beserta perangkat daerah dan stakeholder terkait.

"Abrasi dan tanah longsor yang terjadi dihampir seluruh wilayah Kabupaten Inhu bukan fenomena bencana biasa ini harus kita atasi dengan serius, mengingat Sungai Indragiri menjadi urat nadi ditengah kehidupan masyarakat," ucap Bupati Ade.

(Tribunpekanbaru.com/Bynton Simanungkalit)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved