Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Karhutla di Siak

Menembus Rawa, Mengusir Asap, Upaya Mencegah Karhutla di Kabupaten Siak Riau

Sejak awal Juli, Tim Manggala Agni Daops Sumatera VI/Siak, Riau intens menggelar patroli terpadu pencegahan Karhutla.

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Theo Rizky
Dok Manggala Agni Daops Sumatra VI/Siak
PATROLI.- Petugas Manggala Agni di atas jembatan kayu melihat permukaan air berkurang saat patroli Karhutla di Desa Tasik Betung, Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Rabu (16/7/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Langkah mereka tertatih meniti batang-batang kayu yang disusun di atas rawa, menyusuri jalur setapak di Desa Tasik Betung, Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak, Provinsi Riau

Di bawah sinar matahari yang temaram tertutup awan, lima orang berseragam merah berjalan penuh perhitungan, sesekali berhenti memeriksa semak, mencatat titik koordinat, dan mengukur tinggi muka air.

Mereka adalah tim patroli Manggala Agni Daops Sumatera VI/Siak.

Sejak awal Juli, tim ini intens menggelar patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan dan lahan ( Karhutla).

Cuaca kian panas, kelembaban menurun, dan semak-semak mulai mengering, tanda-tanda musim kemarau yang tak boleh dianggap sepele.

“Kondisi masih aman, tapi potensi tetap ada. Maka kami tak boleh kendur,” ujar Ihsan Abdillah, Kepala Daops Manggala Agni Siak, yang ditemui usai menerima laporan tim lapangan, Rabu (16/7/2025).

Baca juga: Kepala Rutan Siak Temui Bupati, Minta Solusi Krisis Air dan Kelebihan Penghuni

Selama sepekan, 14–21 Juli 2025, patroli dilakukan di sejumlah desa rawan Karhutla.

Di Siak, tim menyisir Desa Tasik Betung. Di Bengkalis dan Kepulauan Meranti, patroli dilakukan baik secara terpadu maupun mandiri di Desa Tanjung Leban, Api-api, Kembung Baru, Lukun, dan Alah Air.

Desa Tasik Betung, yang menjadi salah satu titik rawan, disusuri dengan penuh kehati-hatian.

Jalur patroli sepanjang 13 kilometer melintasi tanah mineral dan gambut. Vegetasi yang dominan berupa semak pakis dan kelapa sawit, dengan muka air tanah rata-rata di bawah 60 cm. 

Baca juga: Kebakaran Gambut di Mengkapan Siak, Tiga Hari Petugas Melawan Api di Kawasan Industri

“Ini kombinasi yang meningkatkan risiko kebakaran,” ujarnya.

Di dua lokasi yang dicatat tim, vegetasi kering dan struktur tanah gambut sedalam satu meter membuat kawasan itu masuk kategori potensi sedang.

Namun, hingga patroli berakhir, tidak ditemukan tanda-tanda titik panas atau api.

Manggala tidak hanya menyusuri hutan, tim juga mengetuk pintu-pintu rumah warga.

Di tengah rindang pohon kelapa, Sudarmanto dan David, anggota Manggala Agni, berbincang dengan Amrin dan Indah, warga Tasik Betung.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved