Berita Viral

Temuan Dinsos Bandung, Miris, Satu Keluarga Konsumsi Ayam Kedaluwarsa dan Makanan yang telah Dibuang

Dinsos Bandung telah turun melihat satu keluarga yang konsumsi ayam kedaluwarsa dan makanan yang telah dibuang. Terungkap fakta ini

Editor: Budi Rahmat
YT KDM
MAKAN BANGKAI AYAM - Satu keluarga makan bangkai ayam ditemukan Dedi Mulyadi 

Sang suami bekerja mengais rongsokan dan hanya menghasilkan sekitar Rp 50.000 sehari.

Dedi pun meminta KTP untuk mengecek alamat mereka dan memastikan apakah keluarga ini mendapatkan bantuan yang layak. 

Saat ditanya kenapa tak tinggal di kampung saja, ia mengaku susah cari kerja di sana.

“Cari nafkah di sini, Pak. Di kampung susah pekerjaan,” kata sang ibu. 

Bahkan untuk makan hari itu, ia mengaku belum punya beras karena belum mendapatkan uang.

Diketahui, sang ibu memiliki 3 anak, anak pertamanya menjadi kuli di Jakarta, yang kedua masih sekolah sd berusia 7 tahun diasuh oleh ibunya, sementara ia tinggal bersama suami dan anak bungsunya di gubuk reyot tersebut.

KDM Beri Bantuan

Melihat betapa mirisnya kondisi satu keluarga itu, Ia menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan segera melakukan penataan terhadap pemukiman kumuh di sekitar TPA.

Ia menyampaikan keprihatinannya atas fakta bahwa sebagian besar rumah di sana tidak memiliki akses air bersih, tidak ada sanitasi memadai, dan sebagian bahkan belum teraliri listrik.

"Rumah-rumah di sini kumuh. Nanti dalam waktu tidak terlalu lama semuanya akan saya rapikan, bereskan, dan nanti rumah-rumah kumuhnya akan ditata," ucapnya.

Dedi pun berjanji akan menata kawasan kumuh tersebut, termasuk memperbaiki drainase dan merelokasi warga yang tinggal di lingkungan tak layak huni. 

“Besok ada yang ngebresin ini. Drainasenya mau dirapiin. Kasur-kasur diangkat. Rumah-rumah mau saya tata, jangan begini,” kata Dedi. 

Di akhir kunjungan, Dedi memberikan sejumlah uang kepada keluarga tersebut. 

Si ibu tak kuasa menahan tangis dan mengucapkan terima kasih. 

“Nuhun (terima kasih), Pak,” ucapnya lirih.

"Selama ini ditata, mereka akan cari kontrakan di sekitar sini," pungkasnya.

Tentu saja apa yang dilakukan Dedi Mulyadi adalah bentuk kecintaannya pada warganya. Ia antusias jika sudah berbicara penataan dan bagaimana warganya bisa hidup damai, nyaman dan berkeadilan . (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved