Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

PIPIT Tega Tenggelamkan 2 Anaknya yang Balita, Percakapan Terakhirnya dengan Suami bikin Penasaran

Sebelum melakukan perbuatan tega, ternyata ada kata terakhir Pipit yang bikin penasaran. Ia mengeluhkan sesuatu

Editor: Budi Rahmat
Tribun Jateng
BUNDIR - Seorang ibu di Batang ingin Bundir ajak anaknya. Tapi ia malah bisa diselamatkan 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pipit tega tenggelamkan dua anaknya yang masih balita di Pantai Sigandu, Batang. Rabu (30/7/2025) lalu.

Ia sendiri juga berupaya bunuh diri namun tidak membuahkan hasil. Pipit diselamatkan warga yang melihat dirinya terdampar. Sedangkan dua anaknya yakni Hafiza Latifatuz Zahra (6) dan Hana Hasinah (3) ditemukan mengambang.

Sontak warga geger. Aada apa dengan kejadian itu. Temuan dua jenazah balita tersebut juga menjadi pertanyaan besar.

Dan akhirnya terungkap, Pipit yang diselamatkan warga adalah ibu dari kedua balita tersebut.

Baca juga: Viral Polisi Kena Begal, Pelaku 4 Orang Diduga Bawa Senpi dan Sajam, Motor NMax dan Hape Dirampas

ia sendiri yang menenggelamkan kedua anaknya itu. Lantas, apa sebenarnya yang memotivasi Pipit melakukan hal setega itu?

Ada Percakapan terakhir 

Keterangan suami korban, Aziz Tholib, dua hari sebelum kejadian Pipit menunjukkan gelagat tak biasa.

Istrinya lebih pendiam, sering melamun, dan mengungkapkan perasaan tidak nyaman.

“Besok kerja enggak, Pak?"

"Aku kok ra penak karo sampean,” ucap Pipit lirih menjelang subuh kepada Aziz.

Azizpun menjawab dengan pertanyaan "Enggak enak kenapa?"

"Wislah ayo salat," ucapnya.

Itulah percakapan terakhir mereka sebelum Pipit pergi bersama anak-anaknya.

Motif Belum Diketahui

Motif di balik dugaan percobaan bunuh diri yang dilakukan seorang ibu dengan mengajak anak-anaknya di Pantai Sigandu, Batang masih belum terkuak.

Pipit (31) adalah ibu dari Hafiza Latifatuz Zahra (6) dan Hana Hasinah (3).

Dua bocah tersebut ditemukan sudah tak bernyawa di Pantai Sigandu.

Pipit sempat menghilang hingga kemudian diketahui kalau ia sembunyi di toilet.

Terbaru, kondisi kejiwaan sang ibu kini tengah diobservasi di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo, Gondo Amino, Semarang.

Hal tersebut disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Imam Muhtadi.

Baca juga: SOSOK Ongen yang Viral Kasus Hina Presiden Jokowi, Kini Dapat Amnesti dari Prabowo Subianto

"Setelah dilakukan pemeriksaan, kami menilai perlu pembuktian terhadap kondisi kejiwaan ibu tersebut.

Hari ini yang bersangkutan kami bawa ke RSJ Amino Gondohutomo untuk observasi," ujarnya, Jumat (1/8/2025).

Berdasarkan estimasi dari pihak rumah sakit, masa observasi akan berlangsung selama kurang lebih 10 hari.

"Hasilnya akan disampaikan oleh pihak yang berwenang karena itu ranah ahli," lanjut AKP Imam.

Polres Batang juga akan menggelar hasil pemeriksaan sebagai dasar melanjutkan proses penyelidikan lebih lanjut.

“Ini kami lakukan agar langkah selanjutnya dalam penyidikan bisa lebih terarah,” tambahnya.

Selain itu, polisi telah memeriksa empat orang saksi yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) dan mengetahui kejadian tersebut secara langsung. 

Klarifikasi juga sudah dilakukan terhadap suami dan mertua.

"Dari keterangan suami maupun mertua, tidak ditemukan adanya permasalahan," pungkasnya.

Sosok yang Pendiam

Tohri (56), kakek dari 2 bocah perempuan yang tenggelam di Pantai Sigandu bercerita tentang sosok Pipit

"Saat jenazah cucu saya ditemukan, saya langsung bertanya, ibunya di mana? Ada yang bilang, ibunya sedang jalan-jalan," ucapnya, Kamis (31/7/2025).

Tohri tinggal satu atap dengan Pipit, sang anak yang dikenal pendiam dan tak banyak bicara.

Ia pun tak menyangka dengan kejadian memilukan ini karena tidak ada pertanda apa pun.

"Tidak ada masalah, ya biasa saja. Dia (Pipit) memang pendiam. Kalau pergi, tidak pernah bertiga selalu bersama ibu atau adiknya. Tak ada firasat apa pun,” ujarnya lirih.

Saat kedua cucunya hilang, Tohri tak tinggal diam.

Baca juga: Tak Menyangka, Achraf Hakimi Terancam Penjara 15 Tahun, Ini Dugaan Kejahatan yang Dilakukannya

Ia menyusuri jalanan Desa Pandansari, ke tempat saudara hingga Pasar, bahkan ke RSI tempat Pipit bekerja, berharap menemukan petunjuk.

Namun nihil, kepastian baru datang setelah Kades memberi kabar.

"Saat pulang usai mencari dari tempat anak saya bekerja, dikabari cucu saya ditemukan di Sigandu.

Saat ini saya hanya berharap anak saya bisa cepat pulang," ujarnya.

Tragedi itu menguak cerita yang lebih memilukan, dugaan niat bunuh diri sang ibu bersama dua buah hati yang masih belia.

Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Imam Muhtadi, mengungkap Pipit (31), ibu dari Hafiza Latifatuz Zahra (6) dan Hana Hasinah (3), diduga mencoba mengakhiri hidup dengan mengajak kedua anaknya.

Pipit membawa kedua anaknya naik sepeda motor ke pantai, dengan Hafiza di depan dan Hana dalam gendongan.

Setibanya di laut, Pipit melangkah masuk, menggandeng anak-anaknya. 

Ombak tak langsung mengakhiri semua, justru ia terdampar kembali dalam keadaan linglung, menyadari kedua anaknya sudah tak bersamanya.

Warga sekitar menemukan Pipit dalam kondisi bingung di bibir pantai.

Tak lama, tubuh mungil Hafiza dan Hana ditemukan mengambang tak jauh dari lokasi.

Pipit sempat menghilang dan akhirnya ditemukan bersembunyi di toilet portable kawasan wisata Sigandu sekitar pukul 13.30.

Pihak kepolisian pun masih terus melakukan pendalaman, kondisi sang ibu yang masih terguncang psikisnya menjadi kendala penyidikan.

AKP Imam menyebut pihaknya akan melakukan pemeriksaan kejiwaan Pipit.

“Kami masih menunggu hasil otopsi lengkap dan pemeriksaan dari tim ahli kejiwaan,” pungkasnya.(*)

Sumber : Tribun Jateng

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved