Bidan Dona yang Viral Berenang Arungi Sungai Demi Obati Pasien Dinobatkan Nakes Teladan Sumbar 2025

Bidan Dona viral karena nekat berenang seberangi sungai untuk mengobati pasien

Editor: Ariestia
Foto/Ist/Dok Dona via TribunPadang.com
AKSI NEKAT BIDAN: Aksi nekat bidan Dona (46), Warga Desa Andilan, Jorong Setia, Nagari Simpang Tonang Selatan, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumbar terekam saat menyeberangi sungai usai jembatan penghubung antar nagari putus. Ia membawa tas berisi peralatan medis untuk mengobati pasien yang telah lama menunggu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kisah inspiratif datang dari Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat. Seorang bidan bernama Dona Lubis (46) viral di media sosial karena aksi heroiknya menyeberangi sungai deras demi mengobati pasien.

Aksi penuh dedikasi itu kini membawanya menerima penghargaan sebagai Tenaga Kesehatan (Nakes) Teladan Sumatera Barat Tahun 2025.

Dona merupakan warga Desa Andilan, Jorong Setia, Nagari Simpang Tonang Selatan, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman.

Ia telah mengabdi sebagai bidan ASN sejak tahun 1999 dan dikenal sangat dekat dengan warga di wilayah kerjanya.

Viral karena Nekat Berenang Seberangi Sungai untuk Obati Pasien

Aksi Dona terjadi pada Jumat (1/8/2025).

Saat itu, sepulang dari pelatihan di Pekanbaru, ia mendapat kabar seorang pasien membutuhkan pertolongan.

Tanpa ragu, ia langsung menuju lokasi pasien yang berada di Jorong Sinuangon, Nagari Cubadak Barat, Kecamatan Dua Koto.

“Saat itu saya baru pulang dari mengikuti pelatihan di Pekanbaru. Pasien sudah lama menghubungi minta diobati. Begitu saya sampai Pasaman, saya langsung berangkat ke sana,” ujar Dona kepada TribunPadang.com, Minggu (2/8/2025).

Untuk mencapai lokasi, ia menyewa ojek seharga Rp400 ribu untuk perjalanan pulang pergi sejauh 27 kilometer, melewati hutan dan jalan berlumpur.

Di tengah perjalanan, ia mendapat informasi bahwa satu-satunya jembatan penghubung telah roboh diterjang arus sungai.

“Sampai di Lanai, warga bilang jembatan sudah putus. Awalnya saya kira masih bisa dilewati dengan berjalan kaki, tapi ternyata sudah roboh total,” kata Dona.

Dengan perlengkapan medis seadanya, Dona memutuskan berenang menyeberangi sungai yang berarus deras.

“Saya tidak tahu kalau jembatannya putus, jadi tidak bawa perlengkapan apapun. Tapi karena pasien butuh bantuan dan tidak mungkin saya menolak, saya putuskan berenang,” ucapnya.

Ia membawa tas berisi alat medis dan obat-obatan sambil berenang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved