Berita Viral

Bidan Aborsi Buka Suara, Pasiennya sudah 120 orang, Ada PNS dan Mahasiswi, Tarifnya sampai Rp 4 Juta

Tak tanggung-tanggung, ada 120 orang yang telah melakukan aborsi di bidan ini. Ada pegawai negeri, ada pula mahasiswi. Untuk tarif mencapai Rp 4 juta

Editor: Budi Rahmat
Sriwijaya Post
BIDAN ABORSI - Sudah ada 120 pasiennya. Mulai pegawai negeri sampai mahasiswi yang melakukan aborsi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tak tanggung-tanggung, 120 orang telah melakukan aborsi pada seorang bidan yang bernama Defi (49).

Untuk tarif aborsi sendiri dikenakan biaya Rp 1,5 juta sampai 4 juta. Dan pasiennya ada yang pegawai negeri dan ada pula mahasiswi.

Bidan Defi akhirnya ditangkap dan dari mulutnya keluar pengakuan yang mengejutkan. Sejak menjalankan aktifitas ilegal tersebut tahun 2020 silam, setidaknya sudah seratusan orang yang ia tangani.

Tentu saja tujuannya untuk menggugurkan janin yang dikandung. Inilah yang yang kemudian menjadikan kasus ini menjadi perhatian serius.

Baca juga: PENYALURAN BSU Rp 600 Ribu Tahap II segera Dilakukan Pemerintah bagi yang Lolos Verifikasi

Dan siapa saja yang jadi pasienannya tentu akan ketakutan. Karena bisa saja sang bidan akan angkat bicara atau bersuara terkait dengan sosok yang telah melakukan aborsi dengannya

Ditangkap Polisi

Polresta Sorong Kota menangkap seorang bidan bernama Defi (49) atas kasus aborsi ilegal di Kawasan Kilometer 7 Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Praktik aborsi ini ilegal karena tidak ada izin resmi dan sudah berjalan sejak 2020, jumlah pasiennya mencapai 120 orang.

Pengungkapan kasus ini dipimpin langsung oleh Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto. 

"Kami menangkap bidan Defi (49) dan asistennya bernama Desi (47), yang mereka ingat pasiennya sudah mencapai kurang lebih 120 orang," ujar Happy, Senin (23/6/2025).

Hingga kini, pihaknya juga telah memeriksa delapan orang saksi guna mengungkap peran kedua tersangka tersebut.

Biaya Aborsi Rp 1,5 - 4 Juta

Happy mengatakan, keduanya memasang tarif tergantung pada usia janin, mulai Rp 1,5 juta hingga Rp 4 juta.

"Mereka selama beroperasi biasanya pasang tarif sekitar Rp 1,5 juta dan Rp 4 juta, tergantung usia janin yang diaborsi," katanya.

"Rata-rata yang datang melaksanakan aborsi mulai dari mahasiswa hingga pegawai negeri," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved