Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Tentara di NTT Dianiaya : Ibu Prada Lucky : Kalau Tewas di Medan Perang saya Terima, Ini oleh Senior

Ibu Prada Lucky tak terima anaknya tewas di tangan seniornya. Jikalah tewas di medan perang ia tentu akan menerima dan rela

Editor: Budi Rahmat
Tribunnews.com/Kolase Facebook dan TikTok Lucky Namo
DISIKSA SENIOR - Prada Lucky Namo Curhat pada sang ibu melalui video call sebelum tewas disiksa senior. 

Hingga akhirnya, Prada Lucky menghembuskan napas terakhir pada 6 Agustus 2025.

Komandan Brigade Infanteri (Brigif) 21/Komodo, Letkol Inf Agus Ariyanto, mengkonfirmasi kejadian ini.

Baca juga: Acha Septriasa Bercerai : Netizen Tak Tahu Ini, Vicky Kharisma Sudah 5 Kali Ucapkan Kata Talak

“Kita serahkan semuanya kepada penyidik dalam hal ini Polisi Militer,” ungkap Agus.

Pemindahan Jenazah dan Desakan untuk Keadilan

Jenazah Lucky diterbangkan kembali ke Kota Kupang dengan didampingi kedua orangtuanya, Sersan Mayor (Serma) Christian Namo dan Sepriana Paulina Mirpey.

Peti jenazah Lucky yang dibalut bendera merah putih dibawa menggunakan mobil ambulans ke Rumah Sakit Tentara Wira Sakti Kupang.

Di sana, ayah Lucky, Serma Christian, menuntut agar jenazah anaknya diotopsi, tetapi ia kecewa karena tidak ada dokter forensik yang bisa melakukannya.

"Ini mayat anak saya. Pikul dan keluarkan. Bawa anak saya, bawa," suara Christian menggelegar, mencerminkan kepedihan dan kemarahannya.

Ia menyerukan agar jenazah segera dipindahkan ke rumah sakit lain untuk dilakukan otopsi, sehingga penganiayaan yang dialami anaknya bisa terungkap.

Tangisan keluarga pecah saat jenazah Lucky dinaikkan kembali ke ambulans menuju RS Bhayangkara Kupang.

Seruan Keadilan dari Keluarga

Di depan Rumah Sakit Bhayangkara, Christian kembali menunjukkan kesedihannya.

Dengan suara bergetar, ia mempertanyakan kehadiran negara saat anaknya meninggal dengan cara yang tidak wajar.

"Kamu saksikan semua, yang bunuh anak saya sifat PKI, keji. Ingat baik-baik itu," serunya penuh emosi.

Kekesalan Christian kian menguat karena tidak adanya kepastian untuk melakukan otopsi di dua rumah sakit.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved