Rest Area Jadi Etalase UMKM Riau, Pendapatan UMKM Naik Hingga 20 Persen
PT Hutama Karya (Persero) telah memfasilitasi 792 UMKM di 23 rest area yang tersebar di enam provinsi, termasuk Riau.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: M Iqbal
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) bukan hanya menjadi jalur cepat penghubung antar provinsi, tapi juga jalur percepatan ekonomi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Riau dan Sumatera.
Hingga Juni 2025, PT Hutama Karya (Persero) telah memfasilitasi 792 UMKM di 23 rest area yang tersebar di enam provinsi, termasuk Riau.
Di Riau, rest area menjadi ruang baru bagi para pedagang lokal yang sebelumnya berjualan di pinggir jalan nasional. Kini, mereka bertransformasi menjadi pelaku usaha formal dengan lokasi strategis, fasilitas memadai, dan akses pasar yang jauh lebih luas.
“Rest Area JTTS menjadi manifestasi nyata dari amanah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang BUMN, yang mendorong pemberdayaan dan kemitraan dengan UMKM. Bagi Hutama Karya, ini bukan sekadar program sosial, tapi strategi membangun ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, Selasa (12/8/2025).
Langkah ini bahkan melampaui ketentuan Permen PUPR Nomor 28 Tahun 2021 yang mewajibkan minimal 30 persen area komersial untuk UMKM. Hutama Karya mengalokasikan 57,1 persen atau 56,47 meter persegi dari total area komersial bagi UMKM.
Di sejumlah titik, rest area mencatat okupansi penuh. Rest Area KM 234 Jalur A Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung menjadi yang tertinggi, dengan seluruh tenant terisi berkat lokasinya yang strategis di jalur tengah perjalanan lintas Sumatera.
Yang membanggakan, kata Adjib, adalah cerita sukses para pelaku usaha yang dulunya berjualan seadanya di pinggir jalan, kini mampu mengelola usaha lebih profesional. “Mereka punya tempat layak, pasar lebih luas, dan fasilitas yang mendukung perkembangan usaha,” ujarnya.
Tak sekadar menyediakan tempat, Hutama Karya menjalankan program JTTS Berdaya sejak 2022. Sebanyak 75 UMKM sudah mendapat pelatihan lengkap, mulai dari manajemen usaha, perhitungan harga pokok produksi, hingga digitalisasi pembayaran.
Hasilnya, sekitar 35 persen tenant di Rest Area 215B Tol Terpeka sudah mengadopsi pembayaran digital seperti QRIS dan transfer bank. Pendapatan mereka naik 10–20% setelah pelatihan.
Salah satu cerita inspiratif datang dari Rumah Makan Sinar milik Ibu Siti Nakoh di Rest Area KM 215B. Dengan pendampingan pencatatan keuangan sederhana, ia mampu mengembangkan usaha hingga membuka tenant kedua di lokasi yang sama.
Rest area JTTS juga menjadi panggung bagi kuliner khas dan produk lokal. Di Tol Terpeka, Masakan Padang Siang Malam dan RM Ngawi khas Jawa Timur jadi favorit pengunjung. Sementara di Tol Indralaya – Prabumulih, Tahu Sumedang jadi primadona.
Kolaborasi dengan Dinas Koperasi, UMKM, dan Dekranasda memastikan produk khas Riau juga mendapat ruang yang layak, sejalan dengan tema Hari UMKM Nasional 2025: “UMKM Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045.”
“Rest Area JTTS akan terus menjadi ekosistem yang mendorong UMKM naik kelas. Dengan kolaborasi semua pihak, kontribusi UMKM bagi ekonomi nasional akan semakin besar,” tutup Adjib. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)
PT Musim Mas Siapkan 10 Ton Minyak Goreng Premium Murah Selama Helat Pelalawan 2025, Segini Harganya |
![]() |
---|
Malam Ini Pembukaan Helat Pelalawan Dimeriahkan Penyanyi Jebolan KDI Nuri Selasih |
![]() |
---|
Dari Artis Cilik hingga Eks Atlet, Inilah Kisah Kompetisi Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas! |
![]() |
---|
Bongkar Korupsi Lahan Tol Trans Sumatera, KPK Kuliti Percakapan WhatsApp Para Tersangka |
![]() |
---|
Tenda Pameran dan Panggung Helat Pelalawan yang ke-26 Mulai Didirikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.