Kengerian di Balik Freezer: Pria di Solo Ketahuan Simpan Puluhan Bangkai Kucing Beku

“Kalau asal-usulny ada beberapa yang pengen menawarkan adopsi kucing, SH Selalu menampung sampai sekian banyak itu.

IST
KUCING DI FREEZER-Tangkapan video puluhan bangkai kuging ditemukan di sebuah freezer di rumah seorang pria berinisial SH yang merupakan warga Jebres, Solo 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebuah pemandangan mengerikan terungkap di Solo, Jawa Tengah, membuat bulu kuduk merinding dan warga Jebres bertanya-tanya.

Seorang pria berinisial SH kedapatan menyimpan puluhan bangkai kucing di dalam freezer miliknya.

Penemuan ini dibongkar oleh komunitas pecinta kucing, Cat Lovers in The World (Clow), yang sontak membuat geger jagat maya dan warga sekitar.

Bangkai-bangkai malang itu membeku di dalam lemari pendingin, menciptakan atmosfer horor di tengah kota Solo.

Perwakilan Clow, Ning Hening Yulia mengungkapkan awalnya mereka melihat rekaman video terkait temuan bangkai kucing. 

Lalu mereka menelusuri dan memastikan keberan dari video tersebut. 

Setibanya di lokasi, Ning Hening terkejut karena mendapati kondisi yang persis seperti dalam video.

Bahkan, ia menemukan 89 bangkai kucing tersimpan di dalam freezer.

Kejadian tersebut langsung dilaporkannya ke Polresta Solo untuk ditindaklanjuti.

Kasatreskrim Polresta Solo AKP Prastiyo Triwibowo Membenarkan adanya pelaporan tersebut.

Baca juga: Sentilan dari Presiden Prabowo untuk Sudewo, Gerindra Beri Teguran Keras untuk Bupati Pati

Baca juga: Tegur Suami yang Suka Nonton Film Porno, Wanita Hamil 8 Bulan di Maros Malah Dianiaya

"Memang ada warga kota Solo yang datang ke Poresta Surakarta memberitahukan bahwasannya ada seseorang laki-laki inisial SH yang memelihara kucing hampir 51 ekor namun tidak terawat,” ujar AKP Prastiyo Triwibowo, Kamis (14/8/2025).

AKP Prastiyo Triwibowo mengatakan pelaku SH awalnya memang menyukai kucing.

Bahkan setiap ada orang yang menawarkan kucing, SH selalu menerima adopsi tersebut.

“Kalau asal-usulny ada beberapa yang pengen menawarkan adopsi kucing, SH Selalu menampung sampai sekian banyak itu.

Kalau motivasinya yang bersangkutan memang suka kucing atau bahkan mungkin mantan istrinya menyukai kucing, sehingga yang bersangkutan ikut suka memelihara kucing,” ujarnya.

Namun kenyataannya, SH tidak mampu merawat kucing tersebut dengan baik sehingga dikeluhkan warga sekitar.

“Cuma realisasinya yang dikeluhkan oleh warga adalah kucing dipelihara mungkin tidak dipelihara dengan baik, karena kucing tampak kurang sehat, atau tidak pada normalnya kucing pada umumnya,” ujarnya.

AKP Prastiyo Triwibowo mengatakan kasus tersebut ada temuan tindak pidana yang diatur di dalam ketentuan pidana pasal 302 KUHP.

“Disitu pasalnya mengatakan bahwasanya melakukan penganiayaan atau dengan sengaja atau lalai dalam pemeliharaan hewan, apalagi jumlahnya banyak, yang mengakibatkan adanya luka ataupun adanya tidak sehatnya hewan peliharaan,” terangnya.

AKP Prastiyo Triwibowo mengatakan puluhan kucing tersebut harus segera mendapatkan perawatan.

Terkait dengan pelaporan ini, AKP Prastiyo Triwibowo menyebut pelapor berharap pelaku mempertangungjawabkan perbuatannya.

"Memang pelapor minta pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya secara pidana,” ujarnya.

Namun, AKP Prastiyo Triwibowo mengatakan laporan belum bisa diproses lantaran masih ada beberapa hal yang belum dilengkapi.

"Artinya kemarin laporan belum bisa dibuat harus melengkapi dulu.

Kami sarankan untuk melengkapi untuk memberikan gamantan kondisi kucing yang menjadi Korban akibat dari kelalaian orang yang memelihara.

 Jadi memang kemarin belum diproses,” terangnya.

Sebelumnya, Ning Hening Yulia, perwakilan Clow Kota Solo, mengaku telah mendatangi Mapolresta Solo untuk melakukan konsultasi terkait pelaporan tersebut. 

"Tadi masih konsultasi, belum delik aduan.

Besok paling cepat, karena saksi-saksi masih dikoordinasikan malam ini.

Kemudian melengkapi barang bukti," ungkap Hening. 

Hening menjelaskan pelaporannya ke polisi terkait dengan penelantaran kucing.

Dimana telah diatur dalam pasal 302 KUHP tentang penganiayaan hewan. 

"Kami menyebutnya penelantaran dan penyekapan ya. Karena data real yang kami temui di lapangan seperti itu.

Kalau  dimasukkan di dalam ruang itu boleh-boleh saja tapi harus dipenuhi.

Ada makanan, ada minuman, ada tempat pub sehingga mereka nyaman," terangnya. 

Hening menegaskan bahwa di rumah pelaku di Jebres tidak ada makanan dan minuman.

Bahkan dijumpai kucing dalam keadaan perut yang kosong. 

"Selain itu lantainya penuh dengan pup numpuk sampai berapa cm.

Sanitasi kotor semua tidak dibersihkan," tandasnya.

“Saya datang ke lokasi untuk memeriksa.

Dan ternyata memang benar ada puluhan kucing, tepatnya temuan kami ada 48 kucing yang ditemukan terlantar dan sakit," ujarnya.

Selain 48 kucing ditemukan dalam kondisi mengenaskan, tujuh kucing berada di klinik turut dievakuasi. 

Ia mengatakan, kucing-kucing tersebut menderita flu, diare, dan berjamur.

"Mayoritas seperti itu.

Hidup semua tidak terawat. 

Ditemukan juga tiga mayat kucing disimpan di dalam freezer," ungkap Hening.

Hening mengungkap, bahwa pemilik sempat mengaku pernah menumpuk bangkai kucing di freezer. 

Puluhan bangkai kucing itu sengaja disimpan di kulkas. 

"Ada 89 ekor, tidak langsung dikubur alasannya karena malas mengubur satu per satu.

Jadi ditumpuk dulu baru dikubur massal. 

Itu jadinya penyekapan ya karena memang semua kucing kelaparan," jelasnya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved