Sekolah Rakyat di Riau

Sekolah Rakyat di Inhil Masih Terkendala Lahan, Menunggu Tahap II Tahun Depan

Sekolah rakyat belum bisa terealisasi di Inhil karena ketiadaan lahan untuk bangunan sekolah sehingga menunggu tahap II pada tahun depan.

Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono
SEKOLAH RAKYAT - Sekolah rakyat belum bisa terealisasi di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) karena ketiadaan lahan untuk bangunan sekolah sehingga menunggu tahap II pada tahun depan. Foto Suasana asrama Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) di Pekanbaru. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, TEMBILAHAN – Sekolah rakyat belum bisa terealisasi di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) karena ketiadaan lahan untuk bangunan sekolah sehingga menunggu tahap II pada tahun depan.

Dinas Sosial Kabupaten Inhil selaku pihak terkait saat ini sedang mempersiapkan kelengkapan syarat, yaitu tanah yang bersertifikat sebagai lokasi pembangunan sekolah rakyat.

Dimana aset Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil yang sudah didaftarkan untuk di terbitkan sertifikat di BPN yaitu di Bumi Perkemahan Pramuka Sungai Sirih di Desa Pulau Palas, Kecamatan Tembilahan Hulu.

Lahan di Sungai Sirih ini merupakan tukar guling dengan lahan Pemkab Inhil di wilayah parit 17 Tembilahan dengan pertimbangan lebih dekat ke kota.

Baca juga: Sekolah Rakyat Menengah Atas di Pekanbaru Resmi Beroperasi, Ini Lokasinya

Kepala Dinas Sosial Inhil Rudi Fahmi menjelaskan, syarat utama yaitu sertifikat lahan ini setelah itu baru tim kementerian Pekerjaan umum melakukan survey pembangunan sekolah rakyat, melihat kontur tanah dan kesesuain tata ruang.

“Jadi tahun ini yang diutamakan rintisan yang sudah ada bangunan. Kita tidak punya bangunan layak yang bisa diusulkan jadi menunggu tahap II,” ujar Rudi saat dikonfirmasi Tribun Pekanbaru, Jumat (15/8/2025).

Menurut Rudi, peran Pemerintah Daerah hanya menyediakan fasilitas saja dengan anggaran semua bersumber dari pusat, termasuk rekrutmen tenaga pendidik dari kemensos.

“Kita fasilitasi apa yang dibutuhkan kementerian. Makanya saat pengusulan diminta langsung surat bersedia menghibahkan tanah pemda karena bakal dijadikan aset kemeterian,” jelasnya.

Rudi menjelaskan, model bangunan sekolah rakyat ini memiliki 2 prototipe model bangunan dengan asrama dan fasilitas olahraga lengkap dengan semua fasilitas.

Sementara itu untuk calon siswa dan siswi sekolah rakyat di data oleh Dinsos Inhil melalui petugas PKH dengan ketentuan anak yang masuk dalam klasifikasi desil satu (sangat miskin).

“Untuk memastikan program ini terlaksana, bupati juga minta dukungan ke komisi VIII DPR RI menyampaikan proposal dukungan agar pembangunan sekolah rakyat di Inhil terlaksanana,” pungkas Rudi.

Pesan Gubri Saat Peresmian SRMA untuk Anak-anak Riau

Sementara itu peresmian Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 31 di Asrama Haji Provinsi Riau, Kota Pekanbaru Jumat (15/8/2025) disambut haru para orang tua.

Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid, yang meresmikan SRMA 31, menegaskan bahwa disiplin dan ketekunan adalah kunci utama kesuksesan, bahkan lebih penting daripada kepintaran.

 “Anak-anak kami, semangatlah belajar. Taati guru dan disiplin. Karena kedisiplinan itu yang paling penting, kedisiplinan akan mengantarkan kalian menjadi orang sukses,” pesannya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved