Anjing Rabies di Pekanbaru Makan Korban

Anak Korban Gigitan Anjing Liar di Pekanbaru Sudah Dapat Suntik Vaksin Anti Rabies

Anak korban gigitan anjing diduga terinfeksi rabies di Tangkerang Timur, Pekanbaru, mendapat perawatan lanjutan di Puskemas

Penulis: Fernando | Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang
BESUK - Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho melihat kondisi korban gigitan anjing liar di Puskesmas Sapta Taruna, Kota Pekanbaru. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Anak korban gigitan anjing diduga terinfeksi rabies di Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru mendapat perawatan lanjutan di Puskemas Sapta Taruna.

Ia menjalani rawat jalan setelah menjadi satu korban dalam penyerangan anjing gila.

Korban sudah mendapat suntikan serum anti rabies pasca kejadian itu.

Vaksin anti rabies adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah infeksi virus rabies, baik sebelum maupun setelah seseorang terpapar.

Rabies adalah penyakit yang sangat berbahaya dan hampir selalu fatal jika gejalanya sudah muncul, sehingga vaksinasi menjadi langkah krusial dalam pencegahan.

Ia mendapat suntikan itu agar tidak terinfeksi rabies setelah digigit anjing tersebut.

Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho melihat langsung kondisi korban di Puskemas Sapta Taruna, Sabtu (23/8/2025).

Ia menyapa orangtua dari anak yang menjadi korban gigitan anjing liar tersebut.

Dirinya ingin memastikan bahwa anak tersebut dalam kondisi baik dan sudah mendapat penanganan kesehatan.

Ia menyebut bahwa anak tersebut sudah mendapatkan suntikan serum anti rabies.

"Hasil kita berbincang dengan kedua orangtuanya, anaknya sehat. Kita doakan anak tersebut tidak terkena rabies setelah gigitan anjing kemarin," paparnya usai kunjungan.

Dirinya juga berharap korban gigitan anjing liar lainnya tidak terinfeksi rabies. Apalagi jumlah korban gigitan anjing liar itu mencapai sembilan orang.

"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar melakukan suntik rabies kepada hewan peliharaannya," ujarnya.

Para korban sudah mendapat suntik vaksin anti rabies.

Mereka mendapatkan empat kali suntikan yakni dua suntikan pada hari kejadian.

Kemudian berlanjut mendapat suntikan pada hari ketujuh dan hari ke 21 pasca digigit anjing liar.

Ia mendorong agar para korban mendapatkan pemeriksaan rutin dari puskesmas.

"Mereka harus dapat vaksin lengkap, jadi harus dipantau," paparnya.

Sebanyak sembilan orang jadi korban penyerangan anjing tersebut.

Kondisi anjing yang terinfeksi rabies sesuai hasil laboratorium.

Rabies adalah penyakit infeksi virus yang menyerang otak dan sistem saraf pusat, dan hampir selalu berakibat fatal jika gejalanya sudah muncul.

Disebabkan oleh virus Lyssavirus yang dapat menular ke manusia melalui gigitan, cakaran, atau jilatan dari hewan yang terinfeksi.

Gejala biasanya muncul 2–8 minggu setelah terpapar, tapi bisa lebih cepat jika luka dekat dengan otak.

Petugas sudah memeriksa bangkai kepala anjing liar itu di UPT Laboratorium Veteriner dan Klinik Hewan (LVKH) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau.

"Setelah dicek lab, positif anjing itu terinfeksi rabies. Sehingga hari ini saya meninjau kondisi korban di Puskemas," jelas Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho di sela kunjungan ke Puskemas Sapta Taruna, Sabtu (23/8/2025).

(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved