Berita Nasional

Stasiun Palmerah Lumpuh karena Unjuk Rasa Ricuh, Ribuan Penumpang KRL Nekat Pulang Susuri Rel

Ribuan penumpang Commuter Line (KRL) terlantar akibat penutupan Stasiun Palmerah

Editor: Ariestia
Kompas.com
PENUMPANG KRL - Ribuan penumpang Commuter Line (KRL) terlantar karena Stasiun Palmerah terpaksa ditutup dampak dari unjuk rasa yang berlangsung pada Senin (25/8/2025). 

Tuntutan pembubaran DPR RI muncul sebagai bentuk protes terhadap keputusan pemberian tunjangan rumah sebesar Rp50 juta per bulan untuk para anggota dewan.

Keputusan tersebut dianggap tidak masuk akal mengingat situasi ekonomi Indonesia yang sedang sulit.

Padahal sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto telah menyerukan pentingnya efisiensi anggaran di tengah kondisi keuangan negara yang menantang.

Demo Tuntut Pembubaran DPR dan Penolakan Kenaikan Tunjangan

Diketahui, aksi unjuk rasa yang berlangsung hari ini dilakukan oleh kelompok yang menamakan diri Revolusi Rakyat Indonesia.

Dalam aksinya, kelompok ini menyampaikan sejumlah tuntutan, di antaranya: Bubarkan Kabinet Merah-Putih, Bubarkan DPR RI, Menuntut Transparansi Gaji Anggota DPR karena Berasal dari Uang Rakyat, Batalkan Kebijakan Tunjangan Rumah Anggota DPR, serta Gagalkan Rencana Kenaikan Gaji Anggota DPR.

Aksi ini dipicu oleh kegeraman masyarakat terhadap meningkatnya tunjangan anggota DPR RI.

Seruan demonstrasi ramai digaungkan di media sosial, terutama di platform X, sebagai respons terhadap kebijakan yang dianggap tidak berpihak pada rakyat.

Diketahui, total pendapatan anggota DPR RI periode 2024–2029 diperkirakan akan menembus lebih dari Rp100 juta per bulan.

Namun bukan gaji pokok yang meningkat, melainkan sejumlah tunjangan yang mengalami lonjakan, seperti tunjangan beras, telur, bensin, hingga tunjangan rumah yang kini mencapai Rp50 juta per bulan.

Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir mengakui bahwa kenaikan pendapatan anggota dewan berasal dari penyesuaian berbagai tunjangan.

“Tunjangan-tunjangan beras kami cuma dapat Rp12 juta dan ada kenaikan sedikit dari Rp10 kalau tidak salah. Tunjangan-tunjangan lain juga ada kenaikan sedikit-sedikit, bensin itu sekitar Rp7 juta yang tadinya kemarin sekitar Rp 4–5 juta sebulan,” ujar Adies kepada awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (19/8/2025).

Adies bahkan sempat berseloroh bahwa alasan di balik kenaikan tunjangan ini mungkin karena adanya rasa iba dari Menteri Keuangan Sri Mulyani terhadap para anggota DPR.

"Jadi, yang naik cuma tunjangan itu saja yang saya sampaikan tadi, tunjangan beras karena kita tahu beras, telur juga naik. Mungkin Menteri Keuangan juga kasihan dengan kawan-kawan DPR. Jadi dinaikkan dan ini juga kami ucapkan terima kasih,” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa selama 15 tahun terakhir, gaji pokok anggota DPR tidak pernah naik.

(*)

Sumber: Wartakotalive.com, FB Kompas.com, Tribunnews.com

 

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved