Oknum TNI AL Aniaya Warga

Keluarga Pria yang Tewas Dianiaya Oknum Anggota TNI AL di Pekanbaru Minta Kasus Diusut Tuntas

Keluarga pria yang tewas dianiaya oknum anggota TNI AL di Pekanbaru minta kasus diusut tuntas. Minta Panglima TNI mendengarkan jeritan mereka.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: M Iqbal
Tribun Pekanbaru/ Fernando Sikumbang
Lokasi kejadian penganiayaan warga oleh oknum anggota TNI AL di Jalan Kuantan I, Kota Pekanbaru. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Rudi, begitu terpukul dengan kematian sang adik, Gunawan Sentosa, yang diduga dianiaya oknum perwira marinir, Lettu MZ.

Peristiwa terjadi di Jalan Kuantan I, Kecamatan Limapuluh, Kota Pekanbaru, pada Jumat (15/8/2025).

Insiden ini bermula dari kecurigaan pelaku terhadap Gunawan dan rekannya, Supriyanto, yang sedang mengambil buah sukun di tanah kosong.

Korban, diduga dipukuli dengan senjata api dan juga cangkul kecil.

Rudi mengungkapkan, ia menyayangkan perbuatan oknum tersebut. Di mana harusnya, pelaku sebagai aparat, dapat memberi contoh dan suri tauladan yang baik kepada masyarakat kecil.

“Ini malah dia yang membuat keonaran sehingga menganiaya adik saya atas nama Gunawan Sentosa menjadi korban,” ucapnya.

Ia meminta, kasus ini dapat diusut tuntas dan pelaku mendapatkan hukuman setimpal.

“Kasus ini harus diusut tuntas, Panglima TNI harus dengar. Ini jeritan hati dari keluarga kami. Panglima TNI harus mengetahui hal ini. Saya berharap kepada pucuk pimpinan TNI agar mengusut kasus ini dengan tuntas dan secara gamblang, tidak ada yang ditutup tutupi,” sebutnya.

Sementara itu, abang korban yang lain, Serma Sukim bilang, menurut informasi, pelaku sempat berniat mengaburkan kejadian sebenarnya.

Di mana, pelaku diduga mengintimidasi para saksi yang ada di tempat kejadian perkara (TKP), dengan meminta mereka mengatakan bahwa pemukulan terhadap korban, dilakukan oleh massa.

“Ini salah satu bentuk untuk menghilangkan atau mengelabui peristiwa yang sebenarnya. Saksi hidup ada, bahwa ini terjadi tidak ada pemukulan massa, pengeroyokan massa. Murni dilakukan oleh oknum pelaku ini sendiri,” jelasnya.

Ia meminta, pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku, dan mendapat hukuman seberat-beratnya.

“Karena bagaimana pun ini pelanggaran. Seorang anggota (melakukan perbuatan), yang tentunya tidak patut dilakukan kepada masyarakat,” paparnya.

Ia berharap, kasus yang menimpa adiknya ini, tidak terjadi lagi kepada masyarakat lainnya di kemudian hari. Untuk itu ia berharap hukum di Indonesia dapat ditegakkan.

“Saya ini juga aparat, hal seperti ini tidak perlu terjadi, pemukulan terhadap masyarakat. Seharusnya kita mengayomi, melindungi masyarakat. Bukan memberi contoh yang buruk,” tutur Serma Sukim.

Menurut penuturan rekan korban, Supriyanto yang juga merasakan pemukulan dari pelaku, Gunawan dan ia dipukul menggunakan senjata api oleh pelaku.

"Tiba-tiba pelaku memukul kami dengan senjata api. Kemudian kami dibawa ke teras rumahnya dan kembali memukul korban dengan membabi buta menggunakan cangkul kecil," ujar Supriyanto, Selasa (26/8/2025).

Saat dianiaya dengan cangkul kecil, Gunawan sempat berusaha melindungi kepalanya dengan tangan, yang mengakibatkan luka di tubuhnya. 

Setelah penganiayaan, pelaku membawa Gunawan ke kantor polisi karena dicurigai melakukan pencurian.

Namun, Gunawan dipulangkan keesokan harinya karena tidak terbukti bersalah.

Setelah kejadian, Gunawan sempat mendapat penanganan medis di RS Bhayangkara Polda Riau, tetapi kondisinya terus memburuk dan ia kesulitan menggerakkan lehernya. 

Ia kemudian dibawa ke RSUD Arifin Ahmad, di mana hasil tes darah menunjukkan ia positif tetanus dan kondisinya dinyatakan sudah memprihatinkan. Sehari setelah dirawat, Gunawan dinyatakan meninggal dunia.

Pihak keluarga berharap agar kasus ini diusut tuntas.

"Kami harap Panglima TNI dapat segera mengusut penganiayaan ini. Saya harap oknum tersebut segera dapat diproses agar arwah adik saya tenang," ujar Rudi, salah seorang abang korban.

Keluarga korban telah melaporkan kasus ini ke Polisi Militer Angkatan Laut (POM AL) dan pihak POM AL telah melakukan mediasi.

"Kami minta pelaku segera ditangkap, dan kirimkan dokumen sebagai bukti bahwa pelaku memang sudah ditahan," tegas Rudi.

Terpisah, Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama (Laksma) TNI Tunggul, mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang menyelidiki kasus ini.

“Jajaran TNI AL di wilayah Dumai ikut membantu proses penyidikan, karena diduga melibatkan personel TNI AL yang berdinas di lingkungan Mabes TNI," beber Tunggul.

Tunggul menambahkan, pelaku telah ditangkap dan sedang menjalani pemeriksaan oleh POM AL.

Ia juga menegaskan bahwa kasus ini akan ditangani secara profesional sesuai hukum yang berlaku demi keadilan bagi semua pihak.

(tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved