TRIBUNPEKANBARU.COM - Tak kurang dari 87 juta data pengguna Facebook, dibobol oleh firma riset analis Cambridge Anlytica.
Firma ini merupakan konsultan politik yang dipakai Donald Trump dalam kampanye Pilpres AS pada 2016 lalu.
Meskipun Cambridge Anlytica menyasar pengguna Facebook Negeri Paman Sam untuk kemenangan Trump, namun pengguna Facebook Indonesia pun ikut kecolongan.
Menurut data yang dibagikan Newsroom Facebook, terdapat 1.096.666 data pengguna Facebook di Indonesia, dicuri Cambridge Analytica.
Lantas, bagaimana mengetahui apakah akun kita ikut dicuri atau tidak?
Sebuah notifikasi akan muncul di atas newsfeed Facebook pengguna, lengkap dengan tombol baru untuk mengubah pengaturan privasi, per tanggal 9 April 2018.
Informasi tersebut akan muncul di akun pengguna yang terdeteksi dicuri oleh Cambridge Anlytica, maupun tidak.
Jika akun Anda terdampak, notifikasi akan memunculkan tombol "See How You're Affected" yang bisa ditekan untuk mendapatkan informasi selanjutnya.
Baca: Lolos ke Semifinal Liga Champions, Liverpool Jungkalkan 2 Tim Kota Manchester Sekaligus
Baca: Tak Hanya Uang Perpisahan Sekolah, Bahkan Ada juga Pungutan Uang Baju Seragam
Baca: Hindari Kesan Hura-hura, Dinas Pendidikan Minta Acara Perpisahan Siswa Digelar Sederhana
Baca: Orangtua Diminta Bayar Uang Perpisahan Hingga Rp 200 Ribu per Siswa. Ini Dia Alasan Pihak Sekolah
Baca: Yulia Mochamad Unggah Foto Lagi Video Call-an, Putri Opick: Mirip Ayah ya Tan
Baca: Samai Samuel Etoo, Rekor Baru Dicatatkan Pemain Liverpool Mohamed Salah di Liga Champions
Baca: Nggak Nyangka, Ternyata Segini Bayaran Krisdayanti Waktu Pertama Kali Manggung
Baca: Data Pengguna Facebook Indonesia Dicuri, Ini Ciri-ciri Akun FB yang Dicuri, Cek Akun Anda!
Jika akun Facebook Anda aman, tombol lain bertajuk "Go To Apps and Websites".
Tampilan notifikasi yang akan muncul berbeda untuk tiap penggunanya.
Untuk akun yang datanya dicuri, dilansir tribunpekanbaru.com dari kompas notifikasinya bisa dilihat dari gambar di bawah ini, di sisi kanan.
Namun, jika akun Anda aman dari Cambridge Analytica, tampilan notifikasinya akan muncul seperti pada gambar sebelah kiri.
Jika akun Facebook Anda dicuri Cambridge Analytica, maka tampilan notifikasi di newsfeed akan seperti pada gambar kanan.
Namun jika akun aman, tampilan notifikasi akan serupa tampilan gambar kiri.
(Facebook) Fitur ini juga berfungsi untuk menunjukkan kepada pengguna aplikasi mana saja yang mereka pakai dan informasi pribadi seperti apa yang diakses oleh aplikasi-aplikasi tersebut.
Baca: 2 Perampok Uang Nasabah 40 Juta di Sawah Lunto Ditangkap di Hutan, Begini Kondisinya
Baca: Diam-diam Jennifer Dunn Sudah Dinikahi Faisal Haris, Maharnya Uang
Jika sudah tak lagi diinginkan, pengguna bisa menghapus aplikasi yang yang tidak diinginkan.
Facebook turut menjelaskan langkah-langkah untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Secara garis besar, caranya adalah dengan membatasi akses data pengguna Facebook melalui API (application programming interface), untuk digunakan di aplikasi lain seperti Instagram maupun pihak ketiga.
Facebook juga mengubah mekanisme fitur pencarian akun dengan mengetikan nomor telepon atau alamat e-mail melalui layar login.
Hal tersebut dinilai sering disalahgunakan dan membahayakan data pengguna, misalnya, orang lain yang berkedok pura-pura lupa password, kemudian, si pemilik akun tiba-tiba mendapat SMS berisi kode reset password.
Riwayat telepon atau call history untuk orang-orang yang dikontak pengguna melalui aplikasi Messenger atau Facebook Lite di Android, juga akan rutin dihapus setelah berumur setahun.
Baca: Pihak Travel Umroh Tetap Akan Upayakan Keberangkatan Jamaah Bulan Oktober
Baca: Pemko Pekanbaru Gencar Suarakan Kota Layak Anak, Disdik Ungkap Fakta Miris Ini
Server Facebook juga hanya akan menerima data yang memang dibutuhkan untuk menjalankan fitur ini saja, bukan informasi detil seperti waktu panggilan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Ciri-ciri Akun Facebook yang Dicuri, 1 Juta Orang Indonesia Terdampak"