"Saat itu mereka tidak perduli dengan kita, tidak ada respon," tegasnya.
Ustaz Abdul Somad mengaku saat itu, sisi kemanusiaannya muncul.
"Waktu itu sebagai manusia muncul juga ego kita, mengapa tidak disambut, karena kita biasanya ke mana-mana ditelepon bolak-balik, namun disitu kita sadar kita bukan siapa-siapa, kita bukan apa-apa. Di situlah kita mengingat bagaimana ulama dulu pertama kali datang dipukul ombak, dihempas gelombang, uh rasanya saya belum berbuat apa-apa, yang kita lakukan ini gak ada apa-apanya," ujar Ustaz Abdul Somad. Dirinya melanjutkan andaikan dulu tidak ada ulama yang datang ke Nusantara ini, tentu masih banyak orang yang mengembang pokok kayu dan batu.
"Hari ini kita Alhamdulillah, kawan-kawan pakai kendaraan. Jauh kali dengan yang dulu, dulu kami menunggu di Masjid satu jam baru orang datang satu-satu," katanya. Ustaz Abdul Somad juga mengapresiasi penyambutannya kali ini. "Semalam meriah sekali, ada kata sambutan kami makan seadanya, jadi banyak perkembangan dalam tiga tahun ini," katanya.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan dirinya punya rencana besar ke depan untuk anak-anak Suku Talang Mamak.
Hal ini akan diwujudkan melalui program Yayasan Muara. (bersambung)