Pekanbaru

Wakil Rakyat Imbau warga berperilaku Hidup Sehat, Tampan dan Tenayan Raya Dominasi Kasus DBD

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ada 32 Kasus DBD di Bukit Raya, Pihak Kecamatan Gencarkan Sosialisasi

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Syafruddin Mirohi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Wakil rakyat di DPRD Pekanbaru mengimbau masyarakat supaya berperilaku hidup sehat, karena di Tampan dan di Tenayan Raya mendominasi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kasus DBD di Kecamatan Tampan tercatat sebanyak 43 kasus, sedangkan di Tenayan Raya tercatata sebanyak 38 kasus.

Peringkat ketiga Kecamatan Payung Sekaki sebanyak 37 kasus dan Marpoyan Damai sebanyak 24 kasus.

Baca: Pemko Pekanbaru Buka Pendaftaran CPNS 2018. Ini Persyaratan dan Formasinya

Baca: Formasi CPNS 2018 di 50 Pemerintah Kabupaten/Kota Sumatera, Jawa dan Sulawesi, Cek di Sini!

Meski angka ini turun dari tahun 2017 lalu, namun tetap saja kasus DBD tersebut menjadi hantu menakutkan bagi masyarakat.

"Data ini kita dapatkan dari Diskes Pekanbaru. Angkanya turun, makanya kita harapkan lebih ditekan lagi, agar semakin menurun lagi hingga akhir tahun," pinta Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru Heri Pribasuki pada Rabu (19/9/2018) kepada Tribunpekanbaru.com.

Menurut Politisi PDI-P tersebut, penanganan DBD yang sudah dilakukan Diskes beserta jajaran, diakui sudah maksimal.

Namun peran serta masyarakat yang lebih penting, dalam meningkatkan pola hidup sehat di lingkungannya, agar kasus DBD ini bisa diminimalisir.

Baca: Tak Ada Informasi Tentang CPNS 2018 di Website Resmi Pemkab Kampar

Baca: DLH Kampar Tegaskan SPPL untuk Tower Telekomunikasi Bisa Saja Ditolak

Sebab, jika masyarakat mengabaikannya, maka sebanyak apapun program yang dilaksanakan Diskes, bisa sia-sia saja. Apalagi di daerah-daerah yang rawan terjangkit DBD.

"Intinya begini, warga jangan cuek dengan pola hidup sehat. Terutama melaksanakan 3M," harap Heri.

Dijelaskannya lagi, perkembangan nyamuk pembawa DBD ini, sebenarnya berkaitan dengan lingkungan tempat tinggal.

Jika masyarakat sendiri tidak berpartipasi membersihkan lingkungannya, maka dipastikan nyamuk akan berkembangbiak terus.

Tentunya, kasus DBD ini tidak akan pernah habis.

Baca: Malam Ini Lima Petinju Riau Bertarung di Kejurnas Junior 2018

Baca: Website sscn.bkn.go.id Sulit Diakses, Trafik Padat? BKN Anjurkan Pelamar CPNS 2018 Lakukan Ini

"Yang kita khawatirkan, jangan sampai ada korban meninggal dunia la. Karena informasi kita terima dari Diskes, hingga sekarang sudah dua korban meninggal dunia, yakni warga Kecamatan Pekanbaru Kota. Hingga akhir tahun, jangan sampai ada korban lagi," katanya.

Sebelumnya, Plt Diskes Pekanbaru Zaini Rizaldy mengatakan, hingga pekan ke-36 tahun 2018 atau minggu pertama September, kasus DBD di Kota Pekanbaru mencapai 242 kasus.

Diskes sudah berupaya menekan penyebaran DBD melalui program yang ada.

Seperti memberikan penyuluhan dan dan membentuk kader jumantik.

Bahkan Diskes turun langsung ke lapangan, jika ada warga yang terserang DBD.

Untuk obat abate sendiri, Diskes memastikan masih tersedia hingga akhir tahun.

Abate ini bisa didapatkan secara gratis di Puskesmas. (*)

Berita Terkini