TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Tak hanya Ahmad Taufiq, anak kelas VI SD Binjai yang bikin haru karena kepeduliannya terhadap korban Gempa dan Tsunami Donggala-Palu.
Nenek yang usianya lebih setengah baya ini juga bikin relawan penggalang dana dari Komunitas/Club Mobil se-Riau, menangis haru.
Sambi mendorong sepeda dengan keranjang di bangku belakang, nenek bernama Kurniati Ningsih, datang menyerahkan uang ke kotak sumbangan yang dipegang relawan di bawah Fly Over Jalan Sudirman-Harapan Raya, Senin (1/10/2018).
"Nak, semoga jadi berkah untuk korban di sana," kata Kurniati, seperti diungkapkan Widiyono Javawinthsa, relawan, Rabu (3/2018).
Baca: Anak SD Ini Bongkar Celengan dan Sumbangkan untuk Korban Gempa dan Tsunami Donggala-Palu
Baca: PSPS vs Aceh United Rabu Sore Ini, Simon Elissetche Ingin Timnya Bisa Curi Poin di Pekanbaru
Baca: Video : Anggota BNNK Tes Minum 4 Gelas Minuman Berenergi, Hasilnya Urine Positif Benzo
Melihat kepedulian nenek yang mengenakan sandal jepit itu, para relawan tak kuasa menahan tangis.
"Kami tidak bisa menahan air mata saat menerima sumbangan nenek itu. Padahal, sehari-hari ia hanya menjual kerupuk dan pijat. Namun ia bisa memberikan sumbangan untuk korban gempa," ungkap Widiyono yang juga Sekjen Nissan Datsun Otomotif Club (NDOC) kepada Tribunpekanbaru.com.
Aksi penggalangan dana itu dilakukan komunitas/club mobil se-Riau sejak 1 Oktober Hingga 4 Oktober 2018.
"Kami mengumpulkan bantuan dari pengguna jalan yang tersebar di titik-titik lampu merah di Pekanbaru," ungkap Widiyono.
Dewa selaku koordinator, menyampaikan, penggalangan bantuan itu dilakukan mulai pukul 16.00 – 18.00 WIB.
"Mari kita bantu meringankan beban saudara kita di Palu dan Donggala dengan mendonasikan rezeki kita melalui aksi penggalangan dana yang dilakukan berbagai elemen masyarakat. Semoga dengan aksi penggalangan dana ini, banyak saudara kita yang bisa terbantu," katanya.
Hingga Selasa (2/10/2018) sudah terkumpul sumbangan sebesar Rp 12.590.000.
"Nantinya, seluruh bantuan yang terkumpul akan kita salurkan lewat relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk disampaikan kepada korban Gempa dan Tsunami Donggala-Palu," tambah Widiyono.
Bikin haru
Sebelumnya, meskipun baru duduk di kelas VI SD, aksi bocah ini membuat orang kagum.