Baca tanpa iklan
TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar kegiatan Apresiasi Keluarga di Menara Peninsula Jakarta, Rabu hingga Jumat (24-26 Oktober 2018).
Adapun kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Keluarga, Ditjen PAUD dan Pendidikan Masyarakat.
Selain pengumuman pemenang lomba jurnalistik, Blog dan video pendek, ratusan peserta juga diberikan pemaparan materi tentang pendidikan di Indonesia.
Direktur Bindikkel, Sukiman menjelaskan proses pendidikan bisa berjalan dengan baik melalui tri sentra pendidikan.
"Satuan Pendidikan, Masyarakat dan Keluarga merupakan tiga elemen penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Oleh karena itu, melalui kegiatan Apresiasi Pendidikan Keluarga ini, kita berharap pemahaman tentang tri sentra pendidikan bisa tersebar ke seluruh masyarakat,"paparnya.
Baca: Tes CAT CPNS 2018 di Meranti Digelar 26 Oktober Hingga 1 November, Ini Tata Cara Ujian
Baca: Oknum PNS Rohul Diamankan Polisi di Desa Tanjung Belit, Ternyata Ini Sebabnya
Baca: BREAKING NEWS: Ibu dan Anak Warga Tapung Tewas Penuh Luka Dibunuh Perampok di Rumah
Sukiman mengakui sinergitas tri sentra pendidikan sudah mulai diterapkan di sekolah melalui berbagai program yang dirancang pihaknya.
"Salah satu program yang mulai diterapkan di beberapa sekolah se Indonesia adalah Paguyuban Orangtua Siswa. Lewat paguyuban ini, orangtua bisa memantau proses belajar anak di sekolah serta berkomunikasi dengan guru kelas," ucap Dia.
Pada gelaran tahunan ini, turut diundang 10 orangtua hebat yang memiliki keterbatasan tetapi berhasil memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anaknya.
"Ini membuktikan bahwa keterlibatan keluarga di satuan pendidikan sangat dibutuhkan. akan mendukung terwujudnya ekosistem. Berbagai studi menyebut keluarga yang ikut terlibat dalam proses pendidikan anak akan memberikan dampak positif terhadap pencapaian. Cenderung berperilaku positif dan mempunyai prestasi yang lebih baik,"jelas Sukiman.
Sementara itu Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas) Kemendikbud, Haris Iskandar mengungkapkan perlu ada pengetahuan yang tepat dan benar dalam pola pendidikan anak.
Seperti, bagaimana cara mendisiplinkan anak, tanpa kekerasaan.
"Fakta seperti itu kita akui masih terjadi di beberapa daerah. Budaya kekerasan dengan alasan supaya bisa disiplin ini sudah seharusnya dihentikan. Sebab, akan memengaruhi kondisi si Anak,"tandasnya.