"Ini baru karakter seorang guru yang baik. Dosen atau guru falsafahnya memang "mendidik" Bukan menghambat atau menghancurkan anak didik/bimbingannya".
INI Status Mahasiswi Program Doktoral UNRI di Medsos yang Bikin Rektor Emosi (Tribun Pekanbaru/Facebook/Komala Sari)
Status di atas disertai Komala Sari dengan video yang menggambarkan hubungan guru dengan murid.
Status ketiga yang ditulis Komala Sari yang diduga berkaitan dengan Mubarak adalah status tanggal 2 Desember 2018. Ini kata statusnya:
"Hati2 Anda mengambil hak orang lain. Anda-Anda yang mengambil hak saya, anda2 yang pro pada orang dzalim pada saya!! Keputusan yang salah kalian buat telah mendzolimi saya lahir bathin. Insha Allah saya tidak ikhlas. Kalian tunggu saja azab Allah.. haji 2x, profesor tidak menunjukkan kepribadian yang baik".
INI Status Mahasiswi Program Doktoral UNRI di Medsos yang Bikin Rektor Emosi (Tribun Pekanbaru/Facebook/Komala Sari)
Status di atas juga disertai Komala Sari dengan video yang ia bagikan.
KRONOLOGI Rektor UMRI Emosi kepada Mahasiswi, Sampai Mendorong Barang di Meja Kerjanya
Kronologi Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) emosi kepada mahasiswi, sampai mendorong barang di meja kerjanya.
MR yang kemudian dipastikan adalah Rektor UMRI, yang juga menjadi dosen di Universitas Riau (UNRI) bernama Dr Mubarak.
Mubarak yang sempat emosi kepada Komala Sari, saat dihubungi Tribunpekanbaru.com pada Senin (10/12/2018) malam, Mubarak menjelaskan, ia adalah dosen S3 Ilmu Lingkungan di UNRI, dan hubungannya dengan mahasiswi bernama Komala Sari adalah sebagai dosen dengan mahasiswa.
"Tidak ada ada sangkut pautnya dengan posisi saya sebagai Rektor UMRI. Ini hanya hubungan antara dosen dengan mahasiswa, saya sebagai dosen ingin disertasi mahasiswa saya baik, sedangkan mahasiswi itu ingin cepat selesai," ungkap Mubarak.
Dirincikan Mubarak, mahasiswi bernama Komala Sari adalah mahasiswa yang diujinya.
Kejadian Mubarak emosi itu berawal dari sejak Komala Sari datang ke kampus UMRI untuk meminta tanda tangan Mubarak.
Namun, saat itu Mubarak tidak berada di tempat, sehingga lembaran yang harus ditanda tangani Mubarak itu ditinggalkan Komala Sari kepada pegawai UMRI.
Saat Mubarak sampai ke kampus, pegawai UMRI memberikan lembaran yang diberikan Komala Sari itu kepada Mubarak.
Mubarak memberikan penjelasan bahwa ada syarat yang belum dilengkapi Komala Sari sebelum ia memberikan tanda tangan.