Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Fernando Sikumbang
TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU- Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Pekanbaru mengalami peningkatan.
P2TP2A Pekanbaru mencatat ada peningkatan kasus dari rentang tahun 2014 hingga tahun 2018 lalu.
Data P2TP2A Pekanbaru, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak pada tahun 2014 mencapai 62 kasus.
Sedangkan tahun 2015 meningkat jadi 96 kasus.
Sempat terjadi penurunan kasus pada tahun 2016.
Saat itu jumlah kasus menurun jadi 63 kasus. Tapi satu tahun setelahnya malah naik.
Pada tahun 2017 meningkat jadi 74 kasus.
Baca: Kasus Kekerasan Terhadap Anak Tinggi di Pekanbaru, Faktor Ekonomi jadi Satu Pemicu
Baca: Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Tinggi Tahun 2018,Ini Tanggapan Wako Pekanbaru
Jumlah kasus makin meningkat pada tahun 2018 yakni mencapai 105 kasus.
Koordinator Divisi Pemulihan Korban Kekerasan P2TP2A Pekanbaru, Herlia Santi mengatakan bahwa pada tahun ini korban kekerasan kebanyakan adalah anak-anak.
Sesuai laporan yang diterima pihak P2TP2A Pekanbaru, ada 81 anak menjadi korban kekerasan fisik dan seksual.
24 korban kekerasan lainnya adalah perempuan
"Kasus kekerasan yang mendominasi adalah kasus pencabulan yang capai 45 kasus," terang Herlia kepada Tribunpekanbaru.com, Jum'at (28/12/2018).
Menurut Herlia, kasus pencabulan di antaranya kasus kekerasan seksual.
Mirisnya kebanyakan pelaku adalah orang yang dikenal dekat oleh korban atau keluarga korban.