Dalam kesempatan itu, Ustadz Abdul Somad juga menjelaskan tentang bagaimana cara mendapatkan buku yang telah ditulisnya secara gratis.
Masyarakat bisa mengunduh melalui sarana yang disediakan atau bisa juga mencetaknya dan membagikannya untuk yang membutuhkan.
Cara lainnya adalah dengan membeli buku yang sudah dicetak jika memerlukannya.
Sejauh ini, Ustadz Abdul Somad tidak tertarik untuk ikut larut dalam kegiatan dukung mendukung pasangan capres.
Misalnya seperti dilakukan Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi dan Yusuf Mansur yang mendukung capres petahana Joko Widodo (Jokowi).
Langkah serupa juga dilakukan di antaranya oleh Yusril Ihza Mahendra (YIM) yang sebelumnya merupakan tokoh yang kerap mengeritik Jokowi.
Ustadz Abdul Somad juga mengingatkan tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.
Mungkin, dengan melakukan makar kepada Allah, orang itu diberikan kehidupan yang enak di dunia.
Namun, Allah SWT sebenarnya sedang mengulur sampai pada waktunya, orang itu mendapatkan hukuman sesuai dengan amal perbuatannya.
Ustadz Abdul Somad secara khusus memberikan panduan kepada pemilih terkait dengan adanya cara untuk mendapatkan suara dengan cara politik uang atau serangan fajar.
"Ambil uangnya, jangan coblos orangnya," katanya.
Potensi serangan fajar itu diduga akan terjadi pada tanggal 17 April 2019.
Sementara itu, seorang panutan umat dan seorang tokoh lainnya, Buya Yahya juga menyatakan keprihatinan karena banyaknya pihak hanya karena berbeda, mereka dengan sadar mencaci maki habaib dan ulama.
Situasi itu membuat Buya Yahya, yang merupakan salah satu ulama kharismatik itu mengelus dada dan menyatakan keprihatinan yang mendalam karena sebagian kalangan tidak bisa menjaga hati.