Pekanbaru

BEM UNRI Hadiahi Walikota Pekanbaru Korek Kuping, Firdaus TANYA Mahasiswa Soal Upah Guru KOMITE

Editor: Nolpitos Hendri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BEM UNRI Hadiahi Walikota Pekanbaru Korek Kuping, Firdaus TANYA Mahasiswa Soal Upah Guru KOMITE

BEM UNRI Hadiahi Walikota Pekanbaru Korek Kuping, Firdaus TANYA Mahasiswa Soal Upah Guru KOMITE

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Mahasiswa yang tergabung dalam BEM UNRI hadiahi Walikota Pekanbaru korek kuping, Firdaus tanya mahasiswa soal upah guru komite.

Walikota Pekanbaru Dr Firdaus ST MT terpancing emosinya saat dihadiahi cotton bud atau korek kuping oleh mahasiswa dari BEM UNRI, akhirnya ini yang terjadi.

Walikota Pekanbaru, Firdaus MT terpancing emosi oleh aksi perwakilan BEM Universitas Riau, Selasa (7/5/2019).

Usai dirinya bertemu Forum Guru Sertifikasi Kota Pekanbaru di ruang rapat Kantor Walikota Pekanbaru.

Baca: Biaya PEMINDAHAN Ibukota Negara ke KALIMANTAN Rp 466 Triliun, Dananya dari APBN atau HUTANG Lagi?

Baca: SITUNG KPU Akan Diaudit Sesuai Permintaan Sandiaga Uno, TKN Jokowi-Maaruf AJUKAN SYARAT Ini

Baca: Iktikaf di Masjid Jami Abu Darda, NIAT dan 5 AMALAN yang Dianjurkan Saat Iktikaf di Bulan Ramadhan

Mereka membahas perihal Tunjangan Penambah Penghasilan (TPP) bagi guru sertifikasi.

Para mahasiswa ini ikut serta dalam pertemuan itu.

Namun Firdaus emosi saat hendak diberi penghargaan dari mahasiswa.

Mahasisa memberikan Rekor Pekanbaru sebagai Walikota Terbaik dalam bersandiwara untuk tidak melihat dan mendengarkan rakyatnya.

Firdaus juga dihadiahi kado berupa bungkusan berisi penuh cotton bud.

"Kalau ini kupingmu aja yang dikuping," ujarnya dibalas anggukan dari perwakilan BEM Universitas Riau.

Firdaus menyebut bahwa dirinya sudah berulang kali menjelaskan perihal sikap pemerintah kota terkait tuntutan para guru sertifikasi.

Sembari mendapat anggukan dari mahasiswa yang mengaku paham dengan penjelan Walikota Pekanbaru.

"Kan saya sudah ulang-ulang menjelasinnya. Kalau belum paham juga congkel dengan ini," ujarnya sembari berlalu meninggalkan ruangan.

Baca: HASIL Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara KPU Siak, Prabowo-Sandi MENANG, PAN Jadi Partai Pemenang

Baca: FORM C1 Plano Sempat Dibuka, PLENO Pilpres 2019 KPU Kepulauan Meranti, Prabowo MENANG Jokowi KALAH

Baca: HASIL Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilpres 2019 di Riau Prabowo MENANG di Inhu dan Kuansing

Sebelumnya, Firdaus sempat berdebat dengan perwakilan dari BEM Universitas Riau.

Ia meminta mahasiswa memahami permasalahan ini dengan tenang dan dada yang lapang.

Ia menjelaskan bahwa jumlah guru saat ini di Pekanbaru capai 18.000 orang.

50 persen guru itu ada di swasta.

50 persen lagi guru di sekolah negeri.

Guru pegawai negeri sebanyak 3.731 orang.

Mereka yang sudah sertifikasi mencapai 3.042 orang.

Jumlah ini belum termasuk guru komite.

Upah bagi guru komite hanya Rp 300.000 hingga Rp 600.000.

Ia pun bertanya kepada para mahasiswa lantaran tidak memperjuangan nasib guru komite.

Baca: HASIL Real Count Pilpres 2019 di Situng KPU akan Ketahuan CURANG Tanggal 22 Mei, Ini Kata Mahfud MD

Baca: CALEG di Riau Laporkan PPK ke Bawaslu Atas Dugaan KECURANGAN Pileg 2019, Forkopimda Deklarasi Damai

Baca: ANDA Temukan KECURANGAN Pilpres 2019? Silahkan Laporkan ke POSKO Badan Pemenangan Prabowo-Sandi Riau

Ada banyak guru yang sudah lama menjadi guru komite.

Tapi hingga kini belum mendapat upah layak.

"Kamu ngga prihatin itu, untuk ongkos saja tidak cukup," ujar Firdaus.

Perwakilan BEM Universitas Riau, Safrul Abdi menyebut bahwa kehadiran mereka di sana sebagai bentuk keprihatinan kepada guru sertifikasi.

Para guru sudah menggelar serangkaian aksi sejak Maret hingga awal Mei 2019.

"Jadi kami prihatin dengan aksi guru. Sebab kami merasakan perjuangan para guru," paparnya.

Guru Sertifikasi Pekanbaru Berharap TPP Bisa Dibayarkan

Para guru yang tergabung dalam Forum Guru Sertifikasi Kota Pekanbaru akhirnya bertemu dengan Walikota Pekanbaru, Selasa (7/5/2019).

Pertemuan selama satu setengah jam di ruang rapat Kantor Walikota Pekanbaru mulai membawa angin segar bagi guru sertifikasi.

Perwakilan Guru Sertifikasi Kota Pekanbaru, Raja Ira Novia Badar Putri percaya bakal ada TPP bagi para guru sertifikasi.

Apalagi walikota sempat menyebut bakal menghitung ulang kemampuan keuangan daerah.

Mereka berharap TPP bagi guru sertifikasi tetap dibayarkan.

Tahun 2018 silam, guru sertifikasi masih peroleh TPP berkisar Rp 1.000.000/ orang.

"Sepertinya bakal ada. Sebab beliau menyebut bakal dihitung ulang," paparnya.

Ira belum bisa menyebut bahwa jawaban dari walikota memuaskan.

Namun ia bersama rekannya sesama guru bakal mengawalnya dalam proses penganggaran di DPRD Kota Pekanbaru.

"Semoga ada anggaran di APBD Perubahan nanti, semoga saja. Tadi kita lihat niat baik langsung dari walikota," terangnya

Walikota Pekanbaru, Firdaus MT menyebut bahwa pembayaran Tunjangan Penambah Penghasilan (TPP) bagi guru sertifikasi tergantung kondisi keuangan pemerintah kota.

Apalagi pada tahun lalu masih tunda bayar.

"Jadi kondisi keuangan saat ini terbatas," ujar Firdaus dalam pertemuan itu.

Ia belum bisa memastikan besaran anggaran untuk TPP di APBD perubahan.

Walau demikian, pemerintah kota memberi insentif pada guru non PNS.

Ada 5750 guru non PNS menerima insentif pada tahun ini.

Mereka yakni GTT, guru komite, pesantren, MDTA, TPA, raudhatul athfal dan TK.

BEM UNRI Hadiahi Walikota Pekanbaru Korek Kuping, Firdaus TANYA Mahasiswa Soal Upah Guru KOMITE. (Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)

Berita Terkini