MASJID KUNING di Riau Berusia 202 Tahun, Tersebut Panglima Minal dari MINANGKABAU Kalahkan Perompak
TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Masjid Kuning di Riau berusia 202 tahun, tersebut Panglima Minal dari Minangkabau kalahkan perompak atau lanun di perairan Riau.
Masjid Kuning ini merupakan masjid tertua di Bengkalis, dan masjid berukuran sedang berwarna kuning itu terlihat jelas saat melintasi Jalan Poros Bengkalis, tepatnya Jalan Panglima Minal yang menghubungkan pelabuhan Roro dengan pusat kota Bengkalis.
Bangunan masjid ini didominasi warna kuning mulai dari pagar hingga tembok utamanya luar dan dalam, dan selain berwarna kuning, keberadaannya juga sangat terlihat jelas karena dikeliling pekuburan warga di sana.
Baca: 1.000 Butir PIL EKSTASI akan Diedarkan di Tembilahan Riau, Berhasil Diamankan Polisi di Dumai
Baca: SEMPAT Terjadi Aksi Saling LEMPAR BATU, Belum Diketahui Warga Mana yang TAWURAN, Ada yang DIBACOK
Baca: TAWURAN di Jembatan Siak IV Pekanbaru Usai Tarawih, Kabarnya Ada yang DIBACOK, Warga Bawa Balok Kayu
Baca: BREAKING NEWS : Mencekam! Ada TAWURAN di Pekanbaru, Jembatan Siak IV Pekanbaru Ditutup, Polisi Siaga
Masjid ini memiliki tiga pintu utama, satu di pintu belakang dan dua di samping kiri dan kanan, serta memiliki dua puluh jendela samping dan belakang.
Bagian dalam dipenuhi tulisan laligrafi serta berplafon kayu.
Tiang utamanya berada di tengah-tengah masjid berdiri kokoh sebanyak empat tiang berukiran kaligrafi.
Jika dilihat dengan seksama masjid ini sama seperti masjid pada umumnya.
Namun siapa sangka ternyata masjid ini merupakan masjid tertua yang ada di Bengkalis.
Usianya mencapai 202 tahun dan masih berdiri kokoh dan cantik terlihat hingga sekarang.
Tribunpekanbaru.com mencoba mengali sejarah masjid ini dari pengurus masjid tersebut.
Azhar Efendi selaku Ketua Pengurus Masjid Kuning menceritakan sedikit sejarah masjid ini.
Menurut dia, Masjid Kuning ini didirikan Panglima Minal pada tahun 1817 lampau.
Panglima Minal diketahui seorang yang berasal dari Batu Sangkar Sumatera Barat atau Minangkabau dengan nama aslinya Gombak Bauk.
Baca: Usai Kantor DIGELEDAH KPK Kini Bupati Bengkalis Amril Mukminin Jadi TERSANGKA Tindak Pidana KORUPSI
Baca: KRONOLOGI Lengkap Penggeledahan Kantor BUPATI BENGKALIS oleh Petugas KPK Terkait Proyek Jalan
Baca: TERUNGKAP, Petugas KPK Geledah Kantor Bupati Bengkalis, M Nasir Disebut Terima Rp2M Berupa US Dollar
Baca: GELEDAH Kantor Bupati Bengkalis Selama 3 Jam, Petugas KPK Bawa 2 Koper Diduga Berisi BARANG BUKTI
Dia sampai ke tanah Bengkalis saat masa Bengkalis dikuasai oleh lanun atau perompak laut di bawah pimpinan Megat.
Perompak ini sangat meresahkan masyarakat karena sering merompak kapal-kapal dagang masyarakat yang melintas di perairan Selat Bengkalis dan Tanjung Jati.
Seringnya rompak terjadi di sana membuat Raja Siak saat itu resah, kemudian mengeluarkan sayembara untuk membasmi perompak atau para lanun di Selat Bengkalis itu.
"Raja Siak saat itu menjanjikan akan menjadikan Panglima bagi siapa yang sanggup menumpas lanun atau perompak laut ini," cerita Azhar.
Minal yang saat itu mendengar sayembara dari Raja Siak, kemudian secara diam-diam mengunakan perahu berangkat ke ke daerah Tanjung Jati.
Disana Minal menantang para lanun untuk adu kesaktian.
"Ternyata Minal berhasil mengalahkan pimpinan lanun tersebut, dan membawa para Lanun ini sebagai tawanan ke hadapan Raja Siak. Kemudian sesuai janjinya Raja Siak memberikan gelar Panglima kepada Minal saat itu," sambung Azhar.
Setelah mendapat gelar Panglima ini, Minal pindah ke kota Bengkalis bersama istrinya.
Saat pindah inilah Panglima Minal membuat sebuah masjid, yang kemudian sampai saat ini masih berdiri kokoh.
Baca: Tiga Pelaku BEGAL di Pekanbaru Ditangkap Polisi, Dua Tersangka Masih REMAJA, Tega Keroyok Korban
Baca: Pleno HITUNG ULANG Suara Pemilu 2019 di Mandau Riau, Sisa 43 TPS yang Dihitung Target Rabu Selesai
Baca: HATI-HATI! Tim Subdit V Cyber Polda Riau Berantas Kejahatan di DUNIA MAYA, Tangani Kasus Pidana ITE
Baca: MASJID Ar Rahman di Riau BERUSIA 123 Tahun, Bahan Bangunannya dari SINGAPURA, Dibangun Tukang China
"Sebenarnya Masjid Kuning saat ini yang kita lihat bukan bangunan aslinya, sudah beberapa kali renovasi. Bahkan pada masa penjajahan Belanda juga sudah direnovasi," ungkap Azhar
Awalnya masjid ini juga hanya masjid terbuat dari kayu.
Kemudian terus berkembang sampai saat ini dibantu sumbangan masyarakat secara pribadi maupun pemerintah akhirnya masjid ini berkembang sampai seperti sekarang.
Nama Masjid Kuning juga punya sejarah sendiri. Menurut warga desa Senggoro kecamatan Bengkalis, masjid ini sebenarnya awal dibangun tidak diberi nama oleh Panglima Minal.
Selesai membagun masjid ini Panglima Minal bersama istrinya juga menanam pohon kenanga disisi kanan dan kiri masjid.
Pohon inilah kemudian tumbuh besar dan bunga bunga kenanga berwarna kuning terus berguguran diatas masjid, sehingga lama kelamaan menutupi masjid.
"Tertutup bunga kenanga, masjid ini terlihat kuning dari kejauhan. Masyarakat setiap melintas di depan masjid it, menyebutnya Masjid Kuning karena pantulan warna masjid tersebut," terang Azhar.
Nama inilah yang digunakan sampai saat ini oleh masyarakat desa Senggoro Bengkalis.
Meskipun tau sejarah Masjid Kuning ini, warga di sini tidak memiliki cacatan resmi terkait sejarah ini.
Baca: Juru Bicara KPK Sebut BARANG BUKTI yang Diamankan Berupa Dokumen Terkait PROYEK JALAN di Bengkalis
Baca: Pelihara KING KOBRA, Mahasiswa di Riau Disejajarkan dengan MIKE TYSON dan Kristen Stewart (Video)
Baca: ANDA Temukan KECURANGAN Pilpres 2019? Silahkan Laporkan ke POSKO Badan Pemenangan Prabowo-Sandi Riau
Baca: VIRAL di Medsos, Ketua SRIKANDI Jokowi-Maaruf Bupati di Riau MONSTER, Kabag HUMAS Laporkan ke Polisi
"Kami mendapat cerita cerita ini dari mulut ke mulut orang tua tua di sini. Bahkan sekarang mereka yang tau cerita ini juga sudah tidak ada lagi," ungkapnya.
Selain sejarah, ternyata Masjid Kuning mempunyai aset yang banyak, karena pada masa dahulu warga sekitar sering mewakafkan tanah dan lahan kepada masjid.
Pengurus Masjid Kuning sejak tahun 2015 lalu sudah melakukan inventarisir jumlah aset yang ada.
"Setelah kita inventarisir ada sebanyak 30 kapling aset masjid ini, luasnya cukup besar.
Aset tersebut tersebar dibeberapa titik Bengkalis dan digunakan untuk kepentingan masyarakat Desa Senggoro," jelas Azhar.
Di antaranya aset tanah wakaf masjid digunakan sebagai Madrasah, Kantor Desa dan Tanah Kuburuan masyarakat.
Bahkan ada sebagian menjadi rumah petak untuk masyarakat Senggoro.
"Aset masjid ini sudah kita inventarisir, tujuannya agar tidak hilang begitu saja bahkan beberapa tahun lalu sudah di buatkan surat tanah dari 30 kapling yang sudah kita data. Bahkan sudah ada skema dimana saja lahan aset masjid berada kita pajang di masjid agar warga di sini juga tahu," tandasnya.
MASJID KUNING di Riau Berusia 202 Tahun, Tersebut Panglima Minal dari MINANGKABAU Kalahkan Perompak. (Tribunpekanbaru.com/Muhammad Natsir)